Disaat aku menangis di cuaca
yang cerah
Disaat itulah hujan turun
dengan deras
Aku tak peduli
Tapi, disaat hujan berubah
menjadi badai yang disertai angin kencang
Aku tak mampu berbuat
Aku hanya mampu berdiri dan
mencari
Sejauh mata memandang, tak
seorangpun lari meninggalkanku
Kecuali yang di sudut sana..
Dialah satu-satunya orang
yang melihatku dengan pandangan yang berbeda
Dan kemudian berpaling lari
meninggalkanku
Dia…
Dia yang ku cari saat itu
Tetapi dia selalu berlari
meninggalkanku
Tanpa berhenti melihat apa
yang terjadi denganku
Kemudia aku tersadar..
“Kenapa aku hanya diam?”
Aku menghapus air mata yang
berada di pipiku
Dan berlari mengejarnya,
Tapi hanya jalan lurus yang
ku lihat
Hampa…
Seperti tak ada udara
Disaat itulah aku mulai
melemah
Dan akhirnya terjatuh di
jalan yang seperti tak berujug
Aku diam kembali
Dan kembali berusaha mencari
di setiap sudut pandanganku
Dia..
Dia tetap tidak terlihat
Seperti menghilang tanpa
jejak
Rasa sesak kembali datang
yangyang akan memicu datangnya badai
Rasa ini kian memburuk
Dan ternyata benar,
Petir yang disertai kilat
besar datang
Dan itu membuatku semakin
lemah
Berbaring di atas jalan
Dan memandang awan kelabu
yang membendung semua air mataku
Yang semakin tampak indah
bila semakin gelap
Samar-samar terdengar dari
kejauhan terdengar langkah pasti
Dari pijakan percikan air
menuju kearahku
Dan ternyata..
Itu dia..
Dia membericahaya setelah
memberikan kegelapan
Yang menciptakan pelangi
dalam hidupku
Seolah olah dia memberiku
isyarat untuk selalu mempercayainya
Walau ada kesalahpahaman
Created
by Adila Rahma
04/11/11
Dila gatau mau buat judulnya apa, dila buat "Obalani, Hoy! Hoy!" karna sebelum buat karya diatas dila buat coretan "obalani,hoy!hoy!" ehh tiba2 semua yang ada di kepala ditumpahkn dalam bentuk tulisan...
kalo jelek , maklumin ya soalnya ini "pertamakalinya buat karya"