Hae Na punya kastil yang megah. Kastil itu dijalankan oleh para
pelayan yang punya tampang oke. Hae Na punya daftar ketat pada hal-hal
yang harus dipatuhi. Satu kali kesalahan saja bisa membuat seseorang
dipecat.
Contohnya saja, pelayan pribadi Hae Na yang baru. Hae Na tidak akan
mempertimbangkan kalau seorang pelayan baru membuat kesalahan, dan
ketika sang pelayan memintanya untuk mengulangi sesuatu sekali lagi,
pelayan itu dipecat! Artinya harus mencari pelayan baru dan sampai saat
ini belum ada yang pelayan yang pas buat Hae Na.
Seo Dong Chan. Pria ini sedang membawakan pidato dihadapan orang
banyak di sebuah gereja. Dia menjelaskan nilai-nilai penting akan
keyakinan pada Yesus dan mendapatkan perhatian antusias dari
pendengarnya. Semua orang menyukainya. Dia sangat mengagumkan.
Tapi saat keluar dari gereja, dia mendesah dan yakin sudah melakukan
hal-hal aneh belakangan ini. Saat itu pula dia dipojokkan oleh tiga
penagih hutang. Dong Chan sudah membayar uang pokoknya, tapi mereka
bertiga mendatanginya untuk menagih bunganya! Dong Chan kabur! Sialnya,
dia malah terpojok lagi di sebuah gang.
Uang yang dipinjam Dong Chan bukannya dipakai buat bersenang-senang
tapi untuk sesuatu yang baik. Ketika ibunya jatuh sakit, dia mencari
pinjaman untuk membayar biaya rumah sakit dan kemudian bahkan bekerja di
bar buat membayar hutang itu.
Tapi Eui Joo marah pada keputusan Dong Chan untuk bekerja di bar
(menjadi host tapi bukan prostitusi tapi mungkin mendekati!) dan
membuatnya berjanji untuk tidak kembali ke tempat itu lagi. Eui Joo
adalah alasan Dong Chan kenapa dia ada di gereja untuk mengumumkan
penegasan keyakinannya.
Dong Chan dan Eui Joo secara rutin membantu toko bunga yang dikelola
ibu Eui Joo. Hari ini, Dong Chan keluar untuk mengantarkan pesanan
ketika truknya dihalangi oleh seorang pengendara mobil sport yang
ugal-ugalan: Hae Na!
Penasaran pada pengendara tidak bertanggung jawab itu, Dong Chan
memandangi mobil sport itu, yang dihentikan oleh lampu merah. Dong Chan
berjalan ke arah jendela dan mulai mengucapkan pidatonya. Hae Na
benar-benar tidak punya kesabaran dan menyerahkan uang padanya. Dong
Chan merasa dihina dengan cara Hae Na yang begitu saja menyerahkan ganti
rugi – dia ingin permintaan maaf dan mulai mencemoohnya. Lelah
mendengar perkataan Dong Chan, Hae Na melemparkan segenggam uang keluar
jendela lalu pergi.
Perilaku kejam seperti itu sama sekali tidak bisa ditolerir. Dong
Chan naik pitam. Dia menyalakan kendaraannya lalu tancap gas. Dia
mengejar Hae Na. Karena mendapat tantangan, Hae Na juga menaikkan
kecepatan mobilnya dan mandahului truk Dong Chan. Tidak kehabisan ide,
Dong Chan memilih jalan pintas melewati jalan sempit dan memblokade
jalan.
Blokade ini membuat Hae Na berhenti di tengah jalan. Dia sudah habis
kesabaran pada pria ini dan memandangnya. Hae Na juga mulai naik pitam.
Kemarahan itu membuat Hae Na mengesampingkan akal sehatnya. Dia
menghantamkan mobilnya ke truk Dong Chan!
Mereka berakhir di kantor polisi. Hea Na tidak terlalu khawatir sebab
dia punya pengacara yang bersedia membantunya bernegosiasi. Dong Chan
menolak ide bahwa dia dibeli, sampai pria itu menyebutkan: 30 juta won!
Ketika Dong Chan tidak menjawab, pria itu menaikkan lagi jumlahnya
menjadi 50 juta won!
Jumlah itu setara dengan jumlah hutangnya, jadi dia memikirkan hal
itu berulang-ulang dan mungkin dia akan menerima penawaran itu. Tapi Hae
Na muncul dan menyindir dengan mengatakan bahwa Dong Chan menunda-nunda
agar mendapatkan lebih banyak uang. Jika itu adalah tujuannya, dia
tidak akan meneruskan negosiasi: kesepakatan dibatalkan! Mereka akan
menangani hal ini lewat jalur resmi. Kesal pada apa yang yang dikatakan
Hae Na, Dong Chan berkata bahwa mereka akan meyelesaikan ini lewat jalur
hukum.
Kali ini hukum berpihak pada Dong Chan. Hae Na mendapatkan tuduhan
berlapis: berkendara ugal-ugalan, melakukan kekerasan, dan merusak
barang orang lain. Hukuman yang diterimanya berupa denda (yang tidak
seberapa buatnya) dan kerja sosial selama 150 jam! Hae Na ditugaskan
untuk bekerja di pusat perawatan anak melakukan pekerjaan seperti
membersihkan kandang ayam.
Dong Chan mungkin menang dalam kecelakaan itu, tapi dia kalah dalam
urusan mencari uang. Dia pergi ke tempat bekerjanya yang dulu untuk
meminjam uang tapi malah diusir. Bosnya sebenarnya mencoba untuk
mengajaknya bekerja di bar lagi tapi Dong Chan ingat pada janjinya dan
menolaknya. Dia terjebak pada pekerjaan aneh seperti menjadi supir dan
menyebarkan brosur. Eui Joo sangat mengkhawatirkannya tapi Dong Chan
hanya bilang kalau dia akan segera menemukan pemecahan masalahnya.
Di sisi lain, Hae Na masih belum bisa menerima kenyataan. Dia masih
marah karena harus dihukum bekerja sosial. Dan ejekan dari sepupunya Su
Ah, membuat amarahnya menjadi-jadi. Dia tidak bisa terima bila diejek
oleh teman-teman Su Ah dan teman-temannya sendiri. Jadi dia
memerintahkan asistennya untuk menemukan pria yang bertanggung jawab
atas hal tersebut (Dong Chan). Dia ingin mengahancurkan pria itu. Waktu
dia mendengar Dong Chan baru-baru ini bekerja sebagai supir, Hae Na
punya sebuah ide.
Dong Chan tidak langsung mengenali Hae Na ketika dia muncul sebagai
kliennya, tapi dia menghidupkan ingatan Dong Chan saat mereka
berkendara. Dengan senyuman yang penuh ejekan, Hae Na bilang bahwa dia
akan mendapatkannya, dan mulai mengacak-acak rambutnya sendiri,
melepaskan sebelah sepatu dan mengoleskan lipstiknya di bibir Dong Chan.
Pria malang itu bereaksi dan Hae Na mulai berteriak-teriak bahwa dia
sedang diculik. Mobil itu dihentikan oleh polisi dan Dong Chan
ditangkap. Hae Na berperan sebagai korban dan tak seorang pun peduli
pada pengakuan tak bersalah Dong Chan.
Bahkan Eui Joo dan ibunya tidak percaya pada Dong Chan awalnya.
Kedengaran aneh saja bahwa kejadian itu adalah skenario yang
dipersiapkan si jahat Hae Na untuk balas dendam. Untungnya, kakek Hae Na
mendengar kejadian tersebut dan segera memerintahkan agar tuduhan itu
dicabut. Dong Chan dilepaskan.
Berita bagus, namun keesokkan harinya, ibu Eui Joo meledakkan sebuah
berita mengerikan: rumah mereka baru saja dibeli dan pemilik barunya
memerintahkan mereka untuk pindah besok. Sangat mustahil. Dong Chan
bertanya siapa pemilik barunya dan mana Kang San Group disebut.
Dengan marah, Dong Chan langsung pergi ke rumah Hae Na dimana dia
dihalangi oleh tiga pelayan Hae Na yang paling setia. Tentu saja mereka
tidak akan membiarkan Dong Chan masuk. Dia melakukan gerak cepat,
memakai salah satu dari mereka sebagai tameng dan berlari masuk. Para
pria itu mengejar, tapi kehilangan jejak.
Melihat Manajer Kang sedang berkebun, dia mengira bahwa pria tua itu
adalah pelayan dan bertanya dimana bisa menemukan Hae Na. Dong Chan
gatal ingin melawan Hae Na dan tidak mau menyembunyikan penghinaannya
pada wanita itu, memahami ketidaksopanannya karena telah membeli
rumahnya hanya untuk menghancurkannya. Apa uang adalah segalanya? Kalau
saja Hae Na adalah adiknya, dia bakal mengikatnya dan mengajarinya
bersikap baik. Hanya perlu waktu sebulan. Tidak. Dua bulan soalnya Hae
Na mengerikan banget.
Dia meminta kakek untuk tidak memberitahu pelayan dimana dia berada,
tapi dengan senang kakek malah memanggil mereka. Tepat ketika para
pelayan membungkuk dihadapan kakek, Dong Chan sadar bahwa dia sudah
berbicara pada kakek Hae Na, yang memerintahkan para pria itu untuk
memegang Dong Chan untuk mengajaknya berbicara.
Perbuatan Hae Na yang mengganggu ketenangan umum menjadi berita dan
sebagai hukumannya, Manajer Kang mengurungnya: dia tidak boleh
meninggalkan rumah. Kakek bertanya apakah perilaku buruknya ada hubungan
dengan boneka gajah berwarna pink yang ada hubungan dengan cinta
pertama Hae Na waktu dia berusia 18 tahun. Dia berpura-pura bahwa
hukuman itu bukan masalah besar, tapi jelas sekali kalau hal itu berefek
besar padanya. Dia juga bertanya-tanya kenapa kakek begitu tertarik
pada kehidupannya sekarang.
Hae Na tidak menganggap hukuman kurungan itu serius dan malah
merencanakan liburan seminggu ke New York. Asisten kakeknya mengingatkan
dia bahwa dia tidak boleh meninggalkan rumah tapi Hae Na mengabaikannya
dan pergi ke bandara.
Di bandara, Dong Chan mendekatinya dengan ekspresi aneh. Yang mambuat
Hae Na terkejut, dia menariknya dan memeluknya dengan erat. Hae Na
melawan tapi Dong Chan malah menekankan wajah wanita itu ke dadanya
untuk meredam perlawanannya. Dong Chan juga mengucapkan kalimat klise
namun romantis seperti: “Aku benar-benar salah. Aku tidak bisa
membiarkanmu pergi seperti ini. Ayo mulai dari awal lagi!”
Dong Chan menaikkan Hae Na ke bahunya dan melambai pada kerumunan
yang terakgum-kagum. Dia juga bilang: “Dia kekasihku!” Dia membawa Hae
Na keluar dan memasukkannya ke dalam mobil setelah mengikat tangan
wanita itu. Dengan penuh percaya diri Hae Na bilang bahwa kakeknya pasti
menyadari ketidakhadirannya dan mengirim orang untuk mencarinya. Dong
Chan tetap tenang meski mobli polisi meraung-raung di luar sana tapi
anehnya mobil polisi itu malah tidak menghentikannya dan menuju tempat
lain.
Hae Na mulai merasa benar-benar ketakutan. Apa pria ini menginginkan
uang? Dia punya banyak uang. Jika dia menyebutkan jumlahnya, kakeknya
pasti akan membayar. Dong Chan tidak menyahut, jadi Hae Na berasumsi
kalau dia tidak tertarik pada uang yang merupakan hal yang sangat
menakutkan. Apakah dia akan membunuhnya? Baiklah, tapi tolong jangan
tenggelamkan dia – dia takut air dan tolong bilang pada kakek kalau dia
menyayanginya.
Polisi tadi sudah sampai di tempat tujuannya, yang ternyata adalah
rumah Eui Joo. Dia dan ibunya sudah melakukan yang terbaik untuk melawan
para pekerja bangunan yang datang. Mereka akan tetap berjuang agar
rumah mereka tidak dihancurkan. Ketika polisi tiba, mereka baru tahu
kalau para pekerja itu dikirim untuk memperbaiki rumah mereka dan Eui
Joo sangat malu berhadapan dengan polisi itu. Sementara itu, ibunya
sangat senang pada kemajuan yang sudah mereka dapatkan.
Akhirnya, Dong Chan menghentikan mobil dan meminta Hae Na untuk
turun. Mereka sudah tiba. Dia jadi bertambah bingung saat mengenali
tempat itu. Lebih-lebih kakeknya tidak terlihat khawatir padanya.
Manajer Kang tersenyum meski tidak tahu kalau Dong Chan akan menggunakan
cara yang ekstrem. Tapi cara bukan jadi masalah, yang penting Hae Na
sudah disini.
Hae Na tidak percaya ini – mereka saling kenal? Mereka bekerja sama?
Kakek Kang mengingatkan Hae Na: “Sekarang apa kau melihat yang akan
terjadi bila kau melanggar perintahku untuk tidak meninggalkan rumah?”
Dan Dong Chan memperkenalkan diri sebagai pelayan pribadi Hae Na yang
baru!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar