Sebenarnya Dong Chan tidak ingin mencium Hae Na, setelah hanya
beberapa inci dari bibirnya, dia berhenti dan berkata: “Beginilah kau
harus melakukannya. Di saat-saat yang tidak terduga seperti ini dengan
tiba-tiba.” Dong Chan meninggalkan Hae Na yang kebingungan dan kaget.
Setelah kembali ke kamarnya, Hae Na memikirkan lagi adegan tadi itu. Dia
merasa terganggu tapi tidak tahu kenapa.
Sementara, Dong Chan bertanya-tanya pada diri sendiri kenapa dia
sampai melakukan hal kayak begitu. Malam itu dia memimpikan Hae Na yang
masuk ke kamarnya. Hae Na merasa kaget kenapa dia melakukan hal itu lalu
dia membuka baju Dong Chan. Tepat pada saat itulah Dong Chan terbangun
sampai jatuh dari tempat tidurnya.
Hae Na malam itu memang mengunjungi Dong Chan di kamarnya. Dia marah karena tidak bisa tidur dan dia membawa pedang kumdo-nya.
Su Ah tahu kalau Hae Na kabur karena Tae Yoon. Dia memarahi Eui Joo
karena memberikan informasi yang salah. Untuk menghadapi situasi itu,
Eui Joo mengatakan pada Su Ah kalau Tae Yoon sebenarnya tidak tertarik
pada Hae Na, serta Su Ah lebih menarik. Su Ah bisa tenang dan bahkan
menegaskan keputusannya untuk tidak membiarkan Hae Na mencuri Tae Yoon
darinya.
Sementara itu, Dong Chan memarahi Hae Na karena sudah terlalu banyak
memberikan uangnya untuk donasi. Hae Na berkata kalau itu uangnya jadi
dia berhak menggunakannya untuk apa saja.
Dong Chan: Lalu apakah kau akan memberikanku uang itu juga?
Hae Na: Apa kau mencintaiku? Apa kau mau melakukan apa saja untukku?
Apa kau bersedia mencurahkan hidupmu untukku selamanya? Bisakah kau
mengorbankan hidupmu untukku? Itulah yang dikatakan kakekku – memberikan
uang seperti mempertaruhkan hidupmu untuk orang lain. Aku tidak bisa
mempercayakan hidupku padamu, kan?
Tapi makan siang Hae Na dan Tae Yoon dihancurkan oleh Su Ah dan Eui
Joo. Mereka mencegat Tae Yoon dalam perjalannya menuju ke tempat makan
siang. Tae Yoon mengundang kedua wanita itu untuk bergabung. Tapi
kemudian dia menyadari bila Su Ah dan Hae Na saling tidak menyukai.
Contohnya saja, Su Ah mengatakan kalau Hae Na tidak benar-benar
bekerja untuk perusahaan yang menyebabkan Tae Yoon bertanya-tanya
bagaimana Hae Na bisa dapat gaji tanpa bekerja. Hae Na langsung
menyangkalnya namun Su Ah menunjukkan bukti. Hae Na terpojok dan tidak
bisa menjawab.
Untung saja ada Dong Chan yang mengatakan kalau saat ini Hae Na
sedang menjalankan sebuah proyek rahasia jadi tidak bisa membicarakannya
di depan orang yang berhubungan erat dengan Yoo Sang Group. Hae Na
mengatakan pada Tae Yoon kalau dia akan mengatakan proyek itu apabila
sudah dipublikasikan ke hadapan masyarakat umum. Hae Na sangat berterima
kasih pada Dong Chan tapi dia tidak mengungkapkannya dengan ucapan
terima kasih sebab dia tidak biasa menggunakan kata-kata itu.
Setelah makan siang, Hae Na dipanggil untuk rapat. Rupanya Su Ah
bekerja cepat. Paman Chul Gu meminta Hae Na untuk mempresentasikan
proyeknya. Kakek juga terlihat bangga karena akhirnya cucunya berbuat
sesuatu juga. Tapi, Hae Na minta penundaan.
Paman mencium ada yang tidak beres lalu berkata pada Hae Na mungkin
saja proyek itu sebenarnya tidak ada. Hae Na bersikeras kalau proyek itu
memang ada. Tapi saat selesai rapat dia memarahi Dong Chan dan
menyuruhnya untuk mencari solusi.
Dong Chan menemui Eui Joo untuk menemukan sebuah ide. Tapi dia
menolak. Dia marah karena Hae Na selalu saja menyusahkan Dong Chan.
Sementara itu, Dong Chan jelas membela Hae Na dengan mengatakan kalau
dia tidak jahat. Dia hanya sedih karena tidak punya teman dan orang tua.
Eui Joo berkata kalau setiap orang punya masalah lalu kabur. Dong Chan
tiba-tiba mendapatkan sebuah ide dan segera menemui Hae Na.
Ketika Dong Chan bertemu dengan Hae Na, dia sedang terlihat frustasi
karena tidak punya rencana. Dong Chan mengatakan kalau proyek itu
sederhana saja, memanfaatkan kemampuan Hae Na: memukul orang. Jadi
mereka akan membuka tempat latihan bela diri bagi wanita dimana Hae Na
yang akan menjadi instrukturnya.
Hae Na dipersiapkan untuk melakukan presentasi di hadapan semua
karyawan wanita. Dong Chan bertindak sebagai asisten. Hae Na mengemas
presentasinya untuk proyek itu sebagai cara untuk melindungi masa depan
perusahaan. Dia mempraktekkan beberapa jurus dengan menggunakan Dong
Chan sebagai kelinci percobaan. Pegawai yang lain juga melakukan hal
yang sama. Kecuali Su Ah, yang kesal dan Eui Joo yang sedih melihat
nasib Dong Chan.
Dong Chan mengupload sebuah video dan mempostingnya di internet. Dia
menyertakan kata-kata yang dapat membantu menaikkan popularitas Hae Na.
Bahkan Tae Yoon dan Su Ho menontonnya dan terkesan.
Saat mengobrol di telpon, Tae Yoon memuji keberhasilan Hae Na. Tae
Yoon diminta untuk membantu namun dia ragu karena berpikir kehadirannya
mungkin mengganggu. Namun, Hae Na bertanya apakah dia tidak mau membantu
seorang ‘teman’? Kalimat ini membuat Tae Yoon langsung setuju.
Keesokan harinya, Hae Na mendapat kabar kalau Dong Chan jatuh sakit.
Jadi tugasnya akan diambil alih oleh orang lain. Hae Na tidak percaya
dan langsung mengusir orang itu. Dia pergi ke kantor sendirian. Dong
Chan sebenarnya memang sakit. Jadi waktu mendengar kalau Hae Na pergi
sendiri ke kantor, dia jadi khawatir.
Tae Yoon yang akhirnya membantu. Dia memberikan presentasi yang
sifatnya umum. Setelah acara usai, Tae Yoon baru menyadari
ketidakhadiran Dong Chan. Hae Na berkata kalau dia sedang berpura-pura
sakit. Namun, Tae Yoon malah berkata kalau mungkin saja dia benar-benar
sakit karena sehari sebelumnya dia banyak ‘membantu’ Hae Na. Tae Yoon
juga bertanya-tanya apakah cara yang dipakai Hae Na itu efektif. Hae Na
menawarkan sebuah demo dan memukul Tae Yoon hingga jatuh ke lantai.
Mungkin Hae Na tidak sadar kalau dia terlalu berlebihan memakai
tenaganya karena dia khawatir melihat Tae Yoon yang mengeluh kesakitan.
Tapi, Tae Yoon menggodanya dengan bilang kalau Dong Chan mungkin lebih
parah.
Eui Joo lelah karena Su Ah terus saja menyusun rencana untuk
mendapatkan Tae Yoon. Dia malah membentak Eui Joo. Eui Joo sebenarnya
sakit hati waktu dia mendekati Tae Yoon di lobby. Eui Joo hanya ingin
mempercepat segalanya jadi dia bertanya pada Tae Yoon, “Pak Lee, apakah
anda sudah punya pacar atau belum?”
Tae Yoon terkejut mendengar ketidaksopanan Eui Joo tapi menjawab
tidak. Lalu, dia berkata, “Bagaimana menurut anda dengan Kang Su Ah?
Anda tahu kan, dia datang dari keluarga baik-baik, dia cantik dan sukses
dalam pekerjannya. Daripada mencari pacar jauh-jauh kenapa anda tidak
memilih Nona Kang?” Begitulah, Eui Joo meninggalkan Tae Yoon yang
bingung pada maksud dari semua itu.
Di rumah, kakek berbicara dengan Dong Chan, mengatakan kalau dia
telah berhasil mengubah kebiasaan buruk Hae Na. Awalnya kakek memang
tidak percaya. Tapi kini dia berpesan: “Jagalah dia terus.”
Dong Chan khawatir kalau di mobil Hae Na tidak ada paying. Apalagi
hujan turun. Jadi dia menunggu Hae Na di depan. Saat dia tiba, Dong Chan
terlihat tenang. Jadi Hae Na bertanya, “Apa kau sudah merasa lebih
baik?” Dong terkejut. Dia menjawab ya. Lalu Hae Na berkata lagi kalau
dia tidak boleh membuatnya khwatir lagi. Dia memang tidak pernah peduli
pada keselamatan Dong Chan sebelumnya. Jadi pria itu bertanya, “Apakah
kau mengkhawatirkanku?” Hae Na tergagap, “K-Khawatir? Kenapa aku harus
berbuat begitu? Aku tidak khawatir. Jadi teruslah bermimpi.”
Keluarga Su Ah datang ke mansion untuk makan malam keluarga. Ibu Su
Ah, Mi Ok, menyindir Hae Na karena sudah kabur agar bisa berkencan
dengan Tae Yoon. Informasi ini seharusnya tidak dia katakan. Chul Gu
menyuruhnya untuk diam tapi kakek sudah terlanjur curiga. Hanya sedikit
orang yang tahu berita itu. Kakek memerintahkan Pak Jang untuk mencari
tahu siapa yang membocorkannya.
Sementara itu, Su Min sedang mempraktekkan ilmu bela diri Hae Na pada
Dong Chan dan mengeluh karena dia tidak jatuh ketika dipukul. Jadi Dong
Chan bercanda dengan anak itu dengan berpura-pura jatuh saat dipukul.
Su Min sangat mengagumi Hae Na dan pernah mendengar tentang pengacar Tae
Yoon dari orang tuanya. “Apakah dia pria yang baik untuk Hae Na” tanya
bocah itu pada Dong Chan.
Dong Chan kembali diingatkan kalau waktunya hampir habis saat para
penagih hutang muncul di mansion. Dia menganggap orang-orang itu sebagai
saudara dan mengingatkan mereka untuk tidak mengganggu Su Ah sebab
mereka bisa dalam bahaya. Dong Chan mengatakan pada Hae Na kalau ketiga
orang itu adalah sahabatnya dari gereja yang ingin mengucapkan selamat
ulang tahun.
Di sisi lain, Hae Na meminta Dong Chan untuk mencari alasan agar dia
bisa menyelinap dan menemui Tae Yoon besok. Dia mendengar kalau
pengacara itu bakal mengadakan acara volunteer di sebuah peternakan dan
dia berencana untuk bergabung.
Hae Na direncanakan akan menyelinap malam-malam. Tapi sebenarnya,
Dong Chan sudah membuat tipu daya dengan menemui kakek dan meminta ijin.
Hae Na senang tapi ada syarat, yaitu Dong Chan harus ikut. Jadilah
mereka berangkat ke Jangsu.
Waktu istirahat perjalanan, Hae Na memberikan Dong Chan hadiah ulang
tahun berupa kartu ucapan. Dong senang tapi senyumnya hilang waktu
membaca kalimat terakhir: jangan sakit tanpa ijin dariku, jangan
pergi kemana-mana, jangan meninggalkanku. Kelihatannya kau ingin sekali
mendengarku bilang terima kasih. Jadi untuk sekali ini saja aku akan
mengucapkannya. Terima kasih.
Dong Chan dan Hae Na tiba sebelum Tae Yoon bahkan datang. Mereka
disambut oleh teman Tae Yoon. Pekerjaan itu bukanlah yang disukai Hae Na
jadi Dong Chan mengingatkannya kalau Tae Yoon akan tahu bila dia
buang-buang waktu terus.
Dong Chan mulai memtik apel. Tapi Hae Na sama sekali tidak berbuat
apa-apa. Dia hanya berkeliaran sambil mengambil foto yang membuat
pandangan ingin tahu bermunculan. Dong Chan segera meraih kamera itu dan
menyuruh Hae Na ikut memetik apel. Tentu saja, selalu ada waktu buat
perang air.
Tae Yoon sangat gembira menanti-nantikan acara itu. Saking gembiranya
dia sampai digoda oleh Su Ho bila sebenarnya Tae Yoon tertarik pada Hae
Na. Tapi, perjalanan mereka batal oleh sebuah telpon. Akan ada demo
untuk memprotes Yoo Sang Group. Dan sebagai penggagas petisi, Tae Yoon
dan Su Ho harus ada di Seoul untuk menangani semuanya.
Dong Chan menelpon untuk memeriksa keadaan. Dia kesal waktu mendengar
kalau Tae Yoon tidak bisa datang. Hae Na lebih kesal lagi. Dia akhirnya
minum. Untuk menenangkan Hae Na, Dong Chan berkata kalau dia sebaiknya
tidak seperti itu karena kelihatannya Tae Yoon sangat menyesal. Tapi hal
itu tetap tidak berhasil.
Dong Chan menyiapkan kamar untuk Hae Na, tapi dia diminta untuk
tinggal di kamar itu hingga Hae Na tertidur. Dong Chan melihat air mata
Hae Na menetes. Jadi dia berkata bila Hae Na tidak perlu khawatir sebab
Tae Yoon tidak tahu kalau dia cantik.
Tae Yoon tiba-tiba saja muncul di tempat itu pada paginya. Dia
menanyakan pada temannya, pemilik perkebunan itu tentang Hae Na,
kemudian dia menuju kamarnya. Di luar, sebuah mobil lain tiba. Itu Su Ah
yang ditemani oleh pengawalnya Eui Joo. Mau apa mereka?
Di dalam kamar, Hae Na terbangun dan mendapati sebuah tangan
terlentang di wajahnya. Tangan Dong Chan! Dia tidur di samping Hae Na!
Telanjang dada! Teriakkan Hae Na berhasil membuat pria malang itu
bangun. Dia segera mengambil baju untuk menutupi dadanya! Hae Na
bertanya kenapa dia bisa tidur di sampingnya? Dong Chan membela diri
kalau tadi malam pasti dia tertidur tanpa sadar dan karena di ruangan
itu panas, maka dia pasti melepas kausnya tanpa sadar pula!
Hae Na bersiap-siap akan memukul Dong Chan. Tapi suara ketukan pintu menghentikannya. Itu Tae Yoon…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar