Terimakasih atas kunjungannya ke blog adilablogs , Jangan lupa meninggalkan jejak berupa KOMENTAR.

Sabtu, 24 September 2011

Sinopsis My Fair Lady – Episode 2

Sekarang, Dong Chan sudah menjadi pengawal pribadi Hae Na, dia berjanji pada para penagih hutang bahwa dia akan membayar hutangnya, dia hanya minta waktu sebentar lagi. Mereka tidak terkesan, karena meski pun dia bekerja pada keluarga Kang, kelihatannya dia tidak akan menghasilkan banyak uang.
Dong Chan berpikir cepat dan mengingatkan mereka pada reputasinya sebagai perayu wanita dan membayangkan sebuah skenario dimana Hae Na jatuh cinta padanya, setelahnya dia akan berpura-pura meninggalkan wanita itu karena dia terlalu miskin untuknya. Hae Na akan sangat menginginkannya hingga dia menawarkan uang padanya. Aha!!! Dong Chan bersumpah akan memenangkan hati Hae Na dan mendapatkan uang. Dia punya waktu sebulan.
Ketimbang mengatakan keadaannya yang menyedihkan, Dong Chan meyakinkan Eui Joo dan ibunya bahwa masalah hutang sudah ditangani. Dia berbohong bahwa dia telah membuat Hae Na bertobat dan dia meminta maaf dengan penuh penyesalan; kakek Hae Na sangat terkesan hingga mau meminjamkan uang dan memberikannya pekerjaan.
Pak Jang, kepala pelayan yang paling setia, tidak terlalu suka pada gagasan untuk memperkerjakan Dong Chan, tapi Kakek hanya menegaskan kalau mereka hanya harus memberikan kepercayaan pada Dong Chan untuk membawa Hae Na kejalan yang benar. Pak Jang memberikan tur keliling rumah pada Dong Chan dan secara resmi mengenalkannya pada trio Lee Byeong Heon, Jung Woo Sung, dan Jang Dong Gun.
Sementara itu, Hae Na merasa kesal pada keputusan kakeknya untuk menyewa Dong Chan. Kakek tetap kukuh dan mengingatkannya kalau hak untuk memecat Dong Chan ada padanya bukan Hae Na. Dia tidak menangani perkembangan ini dengan baik dan memcoba memikirkan rencana selanjutnya. Dia mungkin tidak bisa memecat Dong Chan tapi bukan berarti dia tidak bisa bertarung dengannya. Hae Na memanggil Dong Chan dan ketika muncul, dia menyerangnya dengan pedang kumdo. Hae Na menuntut penjelasan dari Dong Chan kenapa dia mengambil posisi itu.
Yang mengejutkan Hae Na, Dong Chan ternyata pandai menggunakan pedang kumdo dan memegang pedangnya sendiri untuk melawannya. Jelas-jelas Hae Na kalah dalam pertandingan itu. Dong Chan meminta agar mereka mengulang saja dan mulai memberi hormat pada Hae Na tapi karena marah wanita ini mengambil pedangnya yang jatuh dan memukulkannya ke kepala Dong Chan.
Cerita singkatnya seperti ini: Tae Yoon tumbuh sebagai bagian dari keluarga kaya tapi dia menjauhkan dirinya dari bagian keluarga kelas atas itu dan malah bekerja di sebuah kantor sederhana sebagai pengacara HAM, yang membantu orang-orang yang tidak berdaya dan terinjak-injak. Dia bekerja bersama temannya, Su Ho dan baru-baru ini menangani masalah yang membuatnya berada dalam lingkungan yang asing dengan Kang San Group.
Kang San sedang menanti untuk memperoleh sebuah lapangan golf, masalah yang dipercayakan pada paman Hae Na, Kang Chul Gu, yang juga direktur di perusahaan itu. Dari reaksi gugup paman Kang, bisa diketahui kalau semuanya tidak berjalan lancar. Namun dia menjamin bahwa dia akan menangani masalah itu. Masalahnya adalah Lee Tae Yoon ikut campur dalam kesepakatan itu dan dengan sukses melakukan hal yang sama pada proyek lain yang berskala lebih besar. Jadi paman Kang mendatangi Tae Yoon dan mengancamnya kalau dia sampai membuat proyek golf itu dibatalkan.
Tae Yoon tidak terintimidasi. Dia malah memberitahu pria tua itu kalau dia tahu Kang San Group sudah banyak menutup-nutupi laporang yang berkaitan dengan lingkungan dan bahwa di daerah itu sudah banyak asset budaya yang digali. Kalau Kang San mundur, dia tidak akan mempermasalahkan hal itu namun bila tidak, semuanya mungkin jadi sulit. Paman Kang marah, namun Tae Yoon menyadari bahwa masalah itu hanya bisa selesai bila bicara langsung pada manajer Kang/ kakek Hae Na.
Hae Na punya rencana baru untuk menyingkirkan Dong Chan, dia mengumpulkan semua pelayan dan mengatakan kalau Dong Chan yang akan menangani masalah makanan malam ini, dan mereka semua harus pergi tapi Dong Chan sama sekali tidak boleh tahu akan hal ini. Sayangnya, pria itu mendengar rencana Hae Na dan malah berubah menjadi marah dan ingin melawan wanita itu. Dengan lugunya, Hae Na memberitahu Dong Chan kalau dia sudah berjanji akan menangani masalah makanan dan akan menunjukkan makanan lezat pada kakek.
Mengerti permainan Hae Na, Dong Chan mengiyakan saja apa yang dikatakannya. Sayangnya, semua staf dapur tidak ada ditempat. Saat mengelilingi dapur yang kosong, Dong Chan dikejutkan oleh suara yang meminta jus. Itu suara Su Min, yang ada di rumah Hae Na untuk acara makan malam bareng keluarganya. Su Min bersikeras ingin dipanggil Tuan Muda tapi Dong Chan hanya memperlakukannya seperti anak kecil dan tidak menghiburnya. Dong Chan bertanya pada Su Min makanan apa yang disukai keluarganya, tapi makanan kesukaan mereka adalah makanan Perancis yang sama sekali tidak dikenal Dong Chan. Untungnya, dia mendapatkan ide dan mulai mempersiapkan bahan yang diperlukan.
Hae Na melenggang menemui kakeknya dan mengatakan dengan sedih kalau untuk malam ini masalah makan malam akan ditangani oleh Dong Chan. Untuk itulah dia menuntun semua anggota keluarganya ke meja dan mendapati semuanya sudah tersusun rapi. Dong Chan mempersembahkan semua menu yang sebenarnya masakan Korea. Hanya saja dia membuatnya seolah-olah terdengar seperti masakan asing.
Hae Na mencibir kalau dia tidak pernah mendengar nama makanan yang disebutkan Dong Chan, yang langsung dijawab: “Sayang sekali orang seperti anda tidak pernah mencoba ini sebelumnya!” kemudian Dong Chan beralih ke Su Ah sambil berkata: “Saya yakin anda pernah mencoba ini sebelumnya!” Su Ah berkata ya.
Kakek tahu apa yang terjadi tapi tetap ikut saja permainan itu. Keesokan paginya dia bertanya pada Hae Na kenapa melakukan hal seperti itu. Dia menjawab bahwa itu karena kakek tidak akan membiarkannya memecat Dong Chan. Kakek berkata penuh perhatian bahwa meski Hae Na tidak bekerja di perusahaan, setidaknya dia pergi keluar, berkencan atau menikah. Hae Na berkata dia akan menghabiskan seumur hidupnya di rumah itu bersama kakek.
Tae Yoon dan Su Ho mencoba untuk menemukan Manajer Kang di tempat yang biasa dikunjunginya yaitu di sebuah klub penunggang kuda, tapi tidak berhasil. Ketika mereka meninggalkan tempat itu, salah satu pengurus kuda mengenali Tae Yoon dan menyapanya dengan sangat antusias. Sudah bertahun-tahun sejak dia terakhir kali ke sini dan dia benar-benar kangen ingin bertemu dengan Tae Yoon. Jelas kalau berkuda bukan lagi menjadi gaya hidup Tae Yoon, tapi yang pasti di masa lalu, dia sangat menikmati aktivitas ini. Dia menerima tawaran pengurus kuda itu untuk menunggang kuda sekali lagi.
Hae Na juga pergi ke tempat berkuda itu, mengajak Dong Chan yang bertanya-tanya kengerian apa lagi yang sedang direncanakan Hae Na. Wanita itu memandangi salah seorang penunggang yang sedang mendekat. Kelihatannya, dia mengenali Tae Yoon tapi memanggilnya dengan nama lain: “Jun Su?”
Hae Na berlari mengejar Tae Yoon, tapi karena kecerobohannya. Dia tidak melihat sekelompok penunggang kuda yang baru saja berbelok dan menuju ke arahnya. Dong Chan melihat kalau dia akan segera terinjak-injak, lalu menariknya ke sisi hingga mereka berdua jatuh ke tanah.
Meski hampir kena celaka, Hae Na masih saja mencari Tae Yoon yang sudah hilang dari pandangan. Kemudian dia melihat pria itu menuju mobilnya lalu pergi. Tidak ingin kehilangan jejaknya, Hae Na menarik seekor kuda lalu naik ke punggung binatang itu dan mengejar mobil Tae Yoon. Dong Chan masuk ke dalam mobil dan mengikutinya.
Tae Yoon dan Su Ho sadar kalau ada yang mengejar mereka lalu menghentikan mobil dengan penuh keraguan. Mereka keluar mobil agar bisa bertemu dengan Hae Na serta bertanya apa mereka yang dikejarnya. Dong Chan juga muncul dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang diperbuat Hae Na. Hae Na juga minta maaf karena sudah salah mengira orang.
Tidak mengerti pada apa yang baru terjadi, Dong Chan terkejut melihat Hae Na menangis. Dia duduk sendiri diliputi kesedihan. Dia benar-benar ingin bertemu dengan Jun Su lagi. Setelah beberapa saat, dia kembali membaik dan meminta Dong Chan untuk merahasiakan kejadian tadi. Dong Chan dengan gaya yang lucu, bersumpah bahwa dia tidak akan mengatakannya pada siapapun dan berhasil membuat Hae Na tertawa. Malam itu, Dong Chan mulai mengetahui sakit hati yang dialami Hae Na, tentang sebuah hubungan yang paling dihargai wanita itu disamping hubungan lain yang pernah dia jalani.
Kakak Tae Yoon malam itu mengunjungi adiknya di kantornya yang sederhana dan menghinanya karena tinggal di tempat seperti itu. Dia diminta untuk segera pulang. Namun, Tae Yoon menolak dan mengatakan kalau dia tidak akan kembali ke kehidupan seperti itu lagi. Tae Yoon menyuruh kakaknya pergi. Dan sebelum pergi ada permintaan dari keluarganya.
Keesokan paginya, Dong Chan dipanggil oleh Pak Jang dan ditanyai seputar kecelakaan di tempat berkuda. Dong Chan terdiam lalu mengatakan kalau semua itu adalah salahnya. Kejadian itu terjadi setelah dia membuat marah Hae Na. Pengakuan itu membuat Dong Chan dipecat.
Hanya saja, Hae Na masuk dan mencaci Pak Jang – siapa dia hingga berani memecat pelayan tanpa sepengetahuannya? Pak Jang sangat kebingungan, karena berpikir Hae Na membenci Dong Chan. Lalu Hae Na cepat-cepat memberitahu Dong Chan untuk tidak salah pikir. Dia punya rencana lain buat menyiksanya.
Sementara itu, Eui Joo sukses mendapatkan pekerjaan di bidang yang dia sukai – desain baju dan sepatu – dengan Su Ah. Dia adalah atasan yang plin plan, menginginkan bawahannya untuk memberikan pendapat mereka tentang desainnya namun mencaci mereka saat pendapat mereka sama.
Eui Joo belajar dengan cepat bagaimana menyenangkan atasannya, dengan memberikan pujian yang filosofis pada rancangan Su Ah. Memuji nilai artistiknya dengan kata-kata seperti feminis atau menakjubkan. Su Ah jelas tidak mengerti apa yang dikatakan Eui Joo tapi benar-benar menyukainya.
Manajer Kang sudah menerima rencana lain untuk mengatur kencan antara Hae Na dengan putra dari pemilik perusahaan besar lain, Yoo Sang Group. Dia khawatir Hae Na akan bertingkah lagi seperti terakhir kalinya, jadi dia memintanya makan malam tanpa menjelaskan alasannya, dan juga meminta Su Ah dan ayahnya untuk datang.
Ternyata teman kencannya itu adalah Tae Yoon yang membuat Su Ah sangat iri. Sementara itu, ayah Su Ah mengenali pria itu sebagai pengacara yang dia ancam tempo hari. Tae Yoon sudah mempersiapkan diri dan bertanya pada Paman Kang apakah dia terganggu bila mengatakan tentang hal yang tempo hari itu.
Paman Kang dan Su Ah segera pergi meninggalkan makan malam itu dengan marah-marah. Sementara itu, Tae Yoon berbicara dengan Manajer yang menjamin bahwa dia akan terlihat lebih senang membiacarakan masalah lapangan golf. Kakek menduga bahwa Tae Yoon sengaja datang kesana untuk membiacarakan masalah itu. Bukan untuk berkencan. Tae Yoon mengakuinya dan meminta maaf karena tidak tahu harus menggunakan cara apa lagi agar bisa bertemu dengannya.
Ketika berjalan keluar, Su Ah memberitahu Hae Na apa yang sedang menunggunya di dalam, yang membuat Hae Na ketakutan. Dong Chan (mungkin memikirkan rencananya sendiri untuk merayu Hae Na) menyuruh Hae Na untuk pergi karena lebih baik pergi dari acara itu ketimbang menimbulkan kekacauan. Dia bersedia dipersalahkan.
Hae Na menerima tawaran itu – tapi dengan sedikit perubahan. Jika bilang kalau Dong Chan kehilangan Hae Na kedengarannya sangat konyol. Namun, bila mengatakan kalau Hae Na memukul Dong Chan lalu lari kedengarannya lebih bisa dipercaya.
Dengan gugup, Dong Chan memprotesnya, mengatakan, “Oh, anda tidak perlu melewati banyak masalah untuk saya!” Namun, Hae Na menjawab dengan manis, “Tidak, kau memikirkan kepentinganku, jadi seharusnya aku melakukan ini…” Dia mulai mengayunkan tangannya untuk memukul wajah Dong Chan… namun terhenti. Tae Yoon memegang pergelangan tangan Hae Na. Sedikit cemburu, Dong Chan berkata, “Siapa kau? Lepaskan dia!” dan menarik tangan Hae Na.
Tae Yoon bertanya pada Hae Na siapa pria yang bersamanya yang dijawab oleh Dong Chan, “Aku pengawalnya. Bagaimana denganmu?” Tae Yoon menjawabnya, “Aku? Aku pria yang akan berkencan dengannya disini!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar