Hae Na, Dong Chan, dan Tae Yoon saling berhadapan di luar restoran.
Hae Na akhirnya tahu bahwa Tae Yoon adalah teman kencannya dan menjadi
marah. Dia tidak suka pergi ke kencan yang sudah diatur. Namun,
kesombongannya diaduk-aduk saat Tae Yoon juga bilang kalau hal kayak
begitu tidak menarik sama sekali. Dalam hal ini, Dong Chan berpura-pura
kalau kepentingan Hae Na sudah diinka-injak, tapi sejujurnya dia senang
karena lawan paling potensial sudah pergi.
Penolakan Tae Yoon pada kencan itu sangat sopan dan dikatakan sambil
tersenyum. Jadi tidak membuat Hae Na marah. Tapi sebaliknya, dia merasa
sangat bingung dan kecewa. Bukan karena dia tertarik pada Tae Yoon tapi
dia marah pada kakeknya yang mengatur kencan untuknya. Hae Na mengancam
akan kabur bila kakeknya terus berbuat seperti itu. Namun kemudian, Hae
Na malah memikirkan Tae Yoon.
Tae Yoon marah melihat berita di televisi yang mengumumkan kalau Yoo
Sang Group mengalami masalah dan harus diberhentikan. Banyak orang turun
ke jalan memprotes keputusan tersebut dan, cerita itu menjadi headline
di berita-berita. Tae Yoon juga diundang ke acara peluncuran toko
fashion Su Ah. Sebenarnya dia tidak suka menghadiri acara seperti itu
namun, Su Ah begitu menyukai pria itu. Dia tidak keberatan kalau
sebenarnya Tae Yoon sudah dipasangkan dengan Hae Na.
Su Ah mempersiapkan acara launcingnya, senang pada perhatian yang
didapatnya sampai Hae Na muncul dan mencuri perhatian semua orang.
Kehadiran Hae Na membuat kegemparan dan Su Ah tidak senang. Kedua sepupu
itu saling bertukar pandang, saling mengejek selera berbusana
masing-masing yang payah. Hae Na jelas dapat memenangkan pertengkaran
itu dengan menyebut Su Ah tidak fashionable. Sementara itu, ibu Su Ah,
Mi Ok, juga tidak suka melihat kehadiran ibu Eui Joo, Seung Ja. Dia
bersusah payah untuk sembunyi.
Tae Yoon sampai di pintu masuk dan bertanya pada Eui Joo dimana
tempat berlangsungnya acara launching. Eui Joo menuntunnya kesana tanpa
menyadari kalau pria itu adalah pengacara yang Su Ah minta pada Eui Joo
agar dibawa langsung padanya ketika pria itu tiba. Eui Joo baru tahu
identitas pria itu saat Direktur Kang menyapanya dengan sangat antusias.
Sementara itu, Hae Na melihat kesana kemari sambil berharap akan
melihat Tae Yoon. Saat sedang menunggu, dia berlari ke teman kencan
butanya yang pertama, yang lagi-lagi mencoba untuk memukulnya. Dia sadar
kalau pria itu sangat memuakkan dan menyandungnya hingga dia jatuh
dengan meja makanan. Dia marah-marah, merasa direndahkan, dan belepotan
oleh makanan.
Di sisi lain, Dong Chan ingin sekali pergi. Dibawah tekanan untuk
membayar hutangnya, dia harus membuat Hae Na jatuh cinta padanya segera
sehingga dia bisa melunasi hutangnya dalam waktu cepat. Jadi seorang
rival sangat tidak diinginkan. Dia ingin mengajak Hae Na keluar sebelum
Tae Yoon membuatnya terkesan. Ketika Dong Chan mengajak Hae Na kabur,
dia mencoba-coba mencari preman yang disewanya untuk menjalakan
rencananya untuk memenangkan hati Hae Na. Dia berkhayal menjadi seorang
pahlawan yang menyelamatkan Hae Na. Sayangnya, mereka didekati oleh
orang-orang sewaan pria yang dihina Hae Na di pesta tadi yang ingin
memberi pelajaran pada Hae Na.
Dong Chan menyadari keanehan ini dan menarik tangan Hae Na untuk
kabur tapi malah terpojok. Dong Chan bergumam pada Hae Na kalau dia akan
membuat pengalihan dengan cara melemparkan diri pada penjahat itu
sementara Hae Na harus pergi ke tempat aman dan menelpon polisi. Awalnya
Hae Na menolak karena kasihan membayangkan Dong Chan dipukuli, namun
akhirnya setuju juga – tapi dihentikan oleh pendatang baru: Tae Yoon.
Tae Yoon dengan cerdik memegang kendali dan membantu melawan para
penjahat itu. Keduanya sukses. Namun, Dong Chan merasa sangat tidak
senang pada bantuan Tae Yoon itu. Sementara itu, Hae Na semakin tertarik
saja pada pria itu. Ini benar-benar diluar rencana Dong Chan! Dia harus
membuat rencana baru.
Pertama-tama, dia membuat sebuah panggung romantis. Ketika Hae Na
mendekat, Dong Chan mulai memainkan sandiwaranya, duduk di depan piano
seolah-olah akan memainkan piano untuk dirinya seorang dan berharap Hae
Na akan mendekatinya karena sensitifitas dan bakatnya. Dia mulai
memainkan lagu “Hello”.
Tapi Hae Na sama sekali tidak terkesan. Dia malah meminta Dong Chan
untuk memainkan lagunya SNSD dan bertanya apakah dia tahu lagunya Wonder
Girls yang ‘Nobody’? Dong Chan jelas tidak tahu yang kayak begitu!
Hae Na berkata kalau malam ini dia pasti tidak bisa tidur (karena
terlalu sibuk memikirkan Tae Yoon) namun dia hanya bilang kalau
pendingin ruangannya rusak. Dong Chan menawarkan diri untuk
memperbaikinya karena ingin melanjutkan rayuannya – bahkan menyusun
rencana agar terjatuh di atas Hae Na. Namun, sekali lagi dia sama sekali
tidak terkesan! Jadi dia menyusun kembali rencanya di kamar mandi. Dia
akan melancarkan gerakan lembut – namun Pak Jang keburu memergokinya.
Karena ingin sekali bertemu Tae Yoon, Hae Na pergi berbelanja untuk
membeli hadiah ucapan terima kasih. Dia mengantarkan sendiri pakaian
mahal ke kantor Tae Yoon namun sayang dia tidak ada disana. Su Ho
memutuskan untuk mengambil keuntungan dari keadaan itu untuk meminta Hae
Na menandatangani sebuah dokumen – dokumen resmi penutupan Yoo Sang
Group. Dengan senang, Hae Na menandatanganinya.
Setelah menunggu beberapa saat, Hae Na akhirnya mendapat telpon dari
Tae Yoon. Dia bertemu pria itu di restoran dan berharap mendapat terima
kasih atas hadiahnya. Namun, Tae Yoon menolak dengan sopan. Tae Yoon
bercerita tentang saat-saat pertama dia menyadari perbedaan antara
dirinya dengan orang biasa. “Uang adalah benda yang menakutkan dan
memalukan,” kemudian menambahkan kalau Hae Na juga menjalani hidup yang
mewah, “Pernahkah kau merasa malu?”
Hae Na menyadari perbedaan ini dan berpikir bahwa Tae Yoon terlalu
berpikir jauh dalam membuat kesimpulan dengan penolakannya terhadap
status keluarganya sendiri dan memilih menjalani hidupnya seperti
sekarang. Tae Yoon mengakui kalau mungkin berlebihan menjalani hidup
seperti sekarang tapi dia puas. Tae Yoon merasa kalau ada banyak cara
untuk mengungkapkan perasaan pada orang selain dengan uang. Cara ini –
memberikan hadiah mahal – adalah cara yang ditolak Tae Yoon.
Ketika menemani Su Ah ke mansion, Eui Joo berpapasan dengan Dong Chan
dan kaget melihatnya bekerja disana. Dia mengatakan kalau dia adalah
sekretaris president dan Eui Joo kecewa karena dia telah berbohong. Dong
Chan mengatakan kalau dia malu mengakui hanya bekerja sebagai pengawal
pribadi Hae Na.
Malam itu, Dong Chan sedang mempraktekkan cara membawa pesanan di
gudang anggur ketika dia mendengar sebuah suara. Dia beralih ke pojok
dan menemukan Hae Na sedang meringkuk di lantai, sedang mencoba membuka
sebotol anggur. Dong Chan sadar kalau dia sedang tertekan dan dia
sendiri juga sedang tidak enak hati sebab Eui Joo menolak telponya. Dia
menyetujui ajakan Hae Na untuk minum bersama dan menceritakan masalahnya
karena telah membohongi teman dekatnya. Tapi dia tidak menjelaskan
secara detail kalau masalah itu berhubungan dengan uang. Sesuatu yang
tidak akan dimengerti Hae Na.
Hae Na juga menceritakan pertemuannya dengan Tae Yoon, yang juga
bersinggungan dengan uang. Dia selalu sakit oleh urusan yang berhubungan
dengan uang lalu dengan pahitnya berkata, “Apa sebuah kejahatan bila
aku punya uang?”
Berikutnya mereka diganggu oleh sepasang kekasih yang masuk ke
ruangan itu untuk bersenang-senang. Dong Chan menyuruh Hae Na diam lalu
menuntunnya keluar tanpa diketahui oleh pasangan itu.
Mereka pergi ke halaman dan melepaskan semua hal negative yang
terjadi pada mereka dalam keadaan mabuk. Mereka duduk di bangku bersama
menghadap ke danau. Terkantuk-kantuk, Hae Na bergumam tentang penolakan
Tae Yoon. Kali ini, Dong Chan mengatakan bahwa seharusnya dia melupakan
Tae Yoon. Hae Na setuju dan jatuh tertidur di bahu Dong Chan.
Dia memapah Hae Na ke tempat tidurnya, memandangnya dengan ekspresi
baru, dan kelihatannya Dong Chan merasakan emosi tak terduga. Perasaan
itu berlanjut keesokan harinya. Saat itu Pak Jung dan Nona Jang sedang
menginterogasi para staf atas anggur yang hilang. Dua pelayan terlihat
gugup. Namun, Hae Na muncul dan mengatakan bahwa dia yang sudah meminum
anggurnya hingga membuat pasangan yang tadi malam itu bebas dari
hukuman.
Masalah baru mucul lagi. Tanda tangan Hae Na dalam aksi protes
terhadap Yoo Sang Group menjadi berita. Karena dia adalah pewaris Kang
San Group jadi hal ini memunculkan spekulasi lain. Kakek Kang sangat
risau, berpikir kalau Tae Yoon telah memanfaatkan mereka untuk
keuntungannya. Hae Na bersikeras kalau dia menandatangani pernyataan itu
atas keinginannya sendiri dan Tae Yoon sama sekali tidak tahu hal itu.
Tae Yoon sangat tidak senang atas keributan itu dan menyalahkan Su Ho
karena sudah memanfaatkan situasi. Dia seharusnya tidak melakukan itu.
Namun, Tae Yoon harus menghadapi masalah lain: kakaknya masuk ke dalam
kantornya sambil marah-marah karena ikut dalam melawan keluarganya
sendiri. Lebih-lebih dia melibatkan Hae Na dalam masalah itu. Hae Na
yang kebetulan berkunjung ke kantor Tae Yoon berhenti waktu mendengar
namanya disebut. Tae Yoon ditampar oleh kakaknya. Namun dia bereaksi
tenang dengan mengatakan kalau sudah beratahun-tahun sejak bereka
bersikap seperti keluarga sejati. Ketika situasi semakin memanas, Hae Na
masuk dan menjelaskan kalau dia menandatangani dokumen itu atas
keinginan sendiri dan Tae Yoon tidak tahu hal itu.
Karena sudah sangat kesal, Tae Yoon meledak. Hae Na mnengikutinya
turun, mengabaikannya ketika dia bilang mereka akan bicara lagi nanti,
dan mengkritiknya karena sudah mengabaikan keretakan keluarganya.
Waktu Hae Na bilang dia bodoh, Tae Yoon berhenti dan mendorong Hae Na
ke dinding. Sambil meredam kemarahannya dia bertanya, “Apa kau
menyukaiku?” Berikutnya, Hae Na mengikuti Tae Yoon, mengganggunya.
Mungkin saja benar, namun Hae Na tidak siap mengakuinya. Jadi Hae Na
mencoba untuk menjauh bersama keangkuhannya. Tae Yoon memeganginya,
hingga tiba-tiba Tae Yoon diputar dan dipukuli. Dong Chan ada disana,
marah, dan berteriak, “Lepaskan tanganmu darinya!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar