Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop (Cool Guys Hot Ramen) Episode 16 - END

“Hati yang Mendidih”

Hari yang dingin menjelang Natal. Di kediaman Yang Eun Bi, ketiganya sedang asik melihat televisi. Ba Wool heran kemana noonanya pergi, rupanya dia sedang fitting baju pengantin bersama Doo Joo.

Seakan tahu perubahan pada Eun Bi yang tidak terlalu bersemangat seperti biasanya. Eun Bi seakan pasrah untuk memakai baju apa saja. Ini membuat tidak nyaman Doo Joo atas perubahan sikap Eun Bi.

Demikian juga dengan Cha Chi Soo, hanya termenung di kamarnya, berselimutkan pororo. Ayahnya masuk. Menghela nafas.

Ayah Chi Soo pun keluar diiringi dengan asistennya, “apa kau juga memikirkan orang yang sama?”tanyanya. Asisten ayah Chi Soo mengiyakan, “Nyonya..dulu juga demikian setiap malam di kamarnya”. Kembali Ayah Chi Soo menghela nafas berat.

3 flower Boys ke toko untuk membuat ramen, saat menyalakan lampu ketiganya dikejutkan dengan adanya Eun Bi yang awut-awutan.
“Apa yang kau lakukan ditengah malam?”tanya Ba Wool masih serasa jantungan.
“Aku membuat kaldu”
“Kenapa kau melakukannya tanpa menyalakan lampu?”tanyanya.

Yang Eun Bi rupaya tak sadar dirinya bekerja dalam kegelapan, ketiganya tak jadi membuat ramen dan melihat Eun Bi di balik jendela luar.
“Eun Bi akhir-akhir ini mirip dengan seseorang”papar Ba Wool. “Ah sepertinya ayahnya saat istrinya baru meninggal!”.
Baik Kang Hyuk dan Hyun Woo terdiam mendengarnya.

Eun Bi mencicipi ramennya. “Apapun yang aku masukan ke dalamnnya kenapa masih terasa hambar?”
Chi Soo membuat ramen juga di kamarnya. Chi Soo memakan sesendok ramennya, mendesah. “Ini bukan rasa yang seharusnya, kenapa terasa asin?”desah Chi Soo.

Kang Hyuk memandangi Eun Bi dari luar toko yang sedang termenung saja. Serasa ikut sedih melihat kehampaan Eun Bi.

Keesokan hari ditoko, Kang Hyuk masih melihat Eun Bi tak bersemangat. Mencoba mendekatinya seperti biasa namun ditanggapi dingin. Kang Hyuk jelas menjadi gugup dan menggaruk dagu seperti yang Eun Bi lakukan. Terdengar pelanggan yang protes akan ramen mereka.
Ba Wool mendekati mereka, “Duduklah selagi aku bicara baik-baik.” Eun Bi melerainya, “ah kini kalian akan tahu akibatnya saat Eun Bi turun tangan”pikir Ba Wool.

Alih-alih marah balik,Eun Bi membungkuk dan meminta maaf. Ketiganya sontak kaget dengan sikap Eun Bi. “Ah ini tak akan berhasil Yang Eun Bi”erang Kang Hyuk frustasi. Dan diapun memutuskan untuk menutup tokonya sementara waktu.

Mereka berkumpul dan duduk bersama, Kang Hyuk akhirnya memberi tahu semuanya bahwa Cha Chi Soo meninggalkan toko demi agar ayahnya tak menutup toko ramen Eun Bi. “Bukan, Chi Soo meninggalkan Eun Bi”ralat teman Chi Soo.
“Ah..yang benar saja, dia benar-benar berakting cool sendirian?”cemooh Ba Wool.
Kang Hyuk pun memaparkan dia disuruh Chi Soo untuk tidak memberi tahu semua, namun dirinya tak tahan ketika Eun Bi benar-benar kehilangan akal sehatnya.

Ah Eun Bi bersikap lain, dia bersyukur semuanya kembali ke asalnya. Berpura-pura tak peduli. “Kita akan terlambat ke pernikahan Doo Joo, ayoh semuanya bersiap”imbuhnya mengalihkan perhatian.

Eun Bi kembali termenung di depan kaca. Kang Hyuk masuk, "istriku apa kau akan seperti ini?."
“Tentang apa?”tanya Eun Bi balik.
“Apa kau akan tetap tersenyum seperti angsa putih? Apa kau serius untuk tidak melihat ke dalam hatimu?”
“Aku sudah melihatnya, aku baik-baik saja, ayoh”balas Eun Bi.
“Aigoo, dia tersenyum palsu lagi membuat keseksiannya hilang”keluh Kang Hyuk lalu memegangi dadanya. “Terasa sakit. Ah aku tidak bernafas, keseksiannya benar-benar hilang”.

Eun Bi turun ke bawah, melihat pohon natal. Didekatinya dan melihat kartu ucapanya. Tangannya memegang dadanya dan turun ke perutnya, oh no konstipasinya kumat?

Akhirnya lega juga setelah dikeluarkan, Eun Bi kembali mendesahnya, toiletnya tersumbat lagi.

Masih tak mengerti Ba Wool yang sedang dirapikan oleh So Yi, ngomel-ngomel. “Ah kenapa dengan dia akhir-akhir ini? Dia tidak marah, ataupun meledak. Walaupun aku berbicara salah dia tak mengatakan itu salah”.

Eun Bi terpaksa untuk mengambil alat penyumbat,”ah kenapa tak berhasil? Apa yang menyakut sih?”gerutu Eun Bi dan tiba-tiba ingatanya pun melayang saat dirinya selalu berkonfrontasi dengan Chi Soo.

Ya intern, kau tahu tanganmu terperangkap di sini! Tak ada dokter ataupun pengobatan yang mampu menyembuhkan.

Rentetan kejadian Chi Soo menyatakan perasaannya kepada Eun Bi terngiang dikepalanya. Eun Bi membanting alat penyumbatnya, terengah-engah.

Di luar semuanya memanggil Eun Bi yang masih di dalam kamar mandi, “istriku apa kau baik-baik saja?”panggil Kang Hyuk di luar.
Mendadak Eun Bi keluar dengan mengacungkan alat penyumbat, “jika itu kalian, apa kalian akan baik-baik saja setelah Cha Chi Soo pergi seperti itu? Aku bahkan tidak bisa menghibur hatinya. Aku tidak tahu dia di mana, apa yang dia lakukan, apa dia makan teratur, hatiku mau meledak karena khawatir, apa kalian pikir aku baik-baik saja?”

Terengah-engah seakan semua yang menyumbat di hatinya kini dapat dikeluarkan. Ba Wool terharu karena akhirnya Eun Bi kembali seperti yang dulu.
"Sekarang, kamu akhirnya terlihat seperti istriku. Seksi."ujar Kang Hyuk.
"Kalau kamu berencana untuk pergi, sebaiknya kamu bergegas. Chi Soo akan berangkat ke Amerika hari ini."terang So Yi.
"Apa?!"teriak mereka bersamaan.
"Lili putih...Kenapa kamu baru memberitahuku sekarang?!"teriak Eun Bi.

Dia buru-buru menelepon Doo Joo, mengatakan tak bisa menjadi pendampingnya. “Akan pergi memetik mawar...bahkan kalaupun aku berlumuran darah”, ucap Eun Bi mantap.

Tanpa pikir panjang, Yang Eun Bi berlari keluar sambil membawa alat penyedot toiletnya. Semuanya berlari keluar berusaha mencegahnya agar tidak membawa-bawa alat tersebut.
"Tapi, apa Cha Chi Soo benar-benar akan pergi ke Amerika?"tanya Ba Wool.
"Tidak. Itu bohong."balas So Yi enteng
Ba Wool yang cemas berlari menyusul Eun Bi, akhirnya mereka bersama-sama menysul Eun Bi.

Di lain tempat, usai menerima telepon Eun Bi, Doo Joo ikut merasa lega. Memberikan sejumput doa agar beruntung. Lalu pelatihnya datang yang selama ini memendam rasa cinta kepada Doo Joo. Menyuruhnya Doo Joo untuk diam, lalu dia memberikan catatan..
[Kang Dong Joo, meskipun semua orang bilang kamu adalah pengantin wanita yang sempurna, tapi...]
[Aku tahu lima tahun yang lalu, kamu melakukan operasi plastik saat musim panas.]
[Sebelum operasi.]
[Namun sejak itu kamu telah...]
[menjadi wanita yang sempurna untukku.]
[Berbahagialah.]

Selesai memberikan catatannya, dia pergi meninggalkan Doo Joo yang terharu. Berusaha untuk mengikhlaskannya, tak di duga, Doo Joo menyusulnya keluar dan mencium pelatihnya yang terlonjak kaget.

Adegan langsung berpindah ke Eun Bi tak berhasil mencegat satupun taksi. Diapun memutuskan untuk berlari saja, Ba Wool dan Hyun Woo masih mengejarnya dibelakang. Bertemu dengan 3 teman Chi Soo yang terheran-heran akan Eun Bi yang berlari, merekapun menguntitnya.

Lalu bertemu dengan ahjumma-ahjumma yang ternganga melihat Yang Eun Bi dikejar 5 orang cowok ganteng-ganteng. “Astaga, berapa banyak pria yang dia goda?”sangka mereka. Mereka pun juga ikut menguntit Eun Bi.

Eun Bi terus berlari tanpa berhenti, Eun Bi pun kilas balik. Saat pertama kali mengajak kencan Chi Soo yang dipanggilnya oppa, ciuman pertamanya dengan Chi Soo, semuanya berkelibatan di pikiran Eun Bi.

Tak beda jauh, Chi Soo pun demikian. Mengenang masa-masa dia selalu berada disamping Eun Bi, merasakan kesedihan.

Kamu bilang aku harus tahu bagaimana cara memasak ramen kalau aku ingin berkencan denganmu. Apa kamu bisa hidup tanpa melihatku? Aku tidak bisa, Yang Eun Bi. Aku tidak bisa melihatmu

Tak bisa berdiam diri lebih lama, Chi Soo berniat untuk pergi menemui Eun Bi, namun teringat dengan perkataan ayahnya. Akibat yang dihasilkannya, kamu saksikan sendiri dengan matamu! begitu ucapan ayah Chi Soo.

Di luar gedung perusahaan Cha Shung, terlihat banyak pendemo. Melihat Eun Bi yang menerobos orang keamanan, pendemo ikut merangsek masuk. Eun Bi yang terhimpit di junjung oleh Kang Hyuk.

Mengerti apa yang dibutuhkan Eun Bi, dia memberikan sepatu sport Eun Bi. Tapi mulai sekarang, Yang Eun Bi wanita, harus pergi sendiri.

Setelah melepaskan Eun Bi pergi, Kang Hyuk mencoba menahan petugas keamanan dengan tidur telentang di lantai!

Sementara itu, Chi Soo kembali duduk termenung di kamarnya. Ayahnya datang, tak tahan melihat Chi Soo yang demikian dia tak tahan lagi, "Kamu bisa menemukan seseorang yang lebih baik dari dia. Hei...apa kamu mau aku ambilkan mobil baru?"tawar ayahnya.
Chi Soo menggeleng lemah, "Tidak peduli bagaimana dunia berubah, ada hal-hal yang perlu kamu jaga. Bahkan kalaupun kamu bisa mengganti mobilmu, kamu tidak akan bisa mengganti cinta. Tidak peduli betapa dinginnya dunia nanti,cinta tidak akan pernah menjadi dingin."

Chi Soo kembali berdiplomatis, “ayah..cinta datangnya dari sini”, Chi Soo menempelkan tangannya di dadanya.

Di luar, Eun Bi tetap berlari menaiki anak tangga, merasa dirinya sepert putri yang berusaha menjemput pangerannya dan dihadang para prajurit, namun Eun Bi tak gentar.

Akhirnya ayah Chi Soo memutuskan untuk memaksanya untuk ke Amerika. Eun Bi langsung menyerbu masuk membuat ayah Chi Soo dan asistennya terlonjak kaget. Bingung dengan Eun Bi yang membawa penyedot toilet.
"Kalau aku tetap berkencan dengan Cha Chi Soo, apa kamu akan menyingkirkan toko kami?" anya Eun Bi terengah-engah.
"Benar. Aku akan menyingkirkannya."
"Dan kamu akan menendang Cha Chi Soo keluar dari Cha Sung?"
"Benar. Aku tidak akan memberikan dia sepeserpun, dan menendangnya keluar dengan kantong kosong!"

Semuanya dipotong dengan datangnya Chi Soo yang terkejut melihat Eun Bi datang. Cha Chi Soo, panggil Eun Bi lalu tersenyum, “Baiklah,kantong kosongnya, akan aku jaga dengan baik! Ayo pergi. Cepat!”

Eun Bi menyeret Chi Soo pergi, membuat ayahnya dan asistennya diam tak berkutik.

Chi Soo menghentikan Eun Bi, tak bisa begini karena Chi Soo tetap cemas karena ayahnya bisa menutup toko Eun Bi.
"Bagaimana denganmu, Cha Chi Soo? Bisakah kamu hidup tanpa memakan ramen? Bisakah kamu hidup tanpa melihatku?"tanya Eun Bi menatap lekat Chi Soo.
"Tidak. Aku tidak bisa melakukan itu."
"Aku tahu ini hanya impian kosong." lalu Eun Bi mencium Chi Soo.

Di bawah, Kang Hyuk menatap keduanya. Merasa lega, dan tersenyum tipis.

Akhirnya kini mereka berada di toko ramen. Kang Hyuk meminta mereka untuk memperlihatkan resep ramen mereka masing-masing, dimulai dengan Hyun Woo. Dia membuat ramen yang porsi besar agar Ba Wool yang cepat lapar merasa puas.

“Sekarang, anak pelarian?”tanya Kang Hyuk beralih ke Ba Wool. Dia membuat ramen telur kukus, dipersembahkan untuk Hyun Woo yang perlu makanan halus karena giginya kecil-kecil. Begitu pikir Ba Wool sambil berkaca-kaca.

Giliran Eun Bi, dia membuka panci kecilnya, kosong. Cha Chi Soo tidak akan pernah bisa jadi ramen. “Menerima Cha Chi Soo apa adanya dia, adalah resepk”tandas Eun Bi.

Kang Hyuk tersenyum kecil, adik kecil? kini beralih ke Chi Soo. Rupanya sama seperti Eun Bi, kosong. Sambil menatap Eun Bi, "Yang Eun Bi, apa adanya dia, adalah satu-satunya ramen dalam hidupku." Chi Soo memegang tangannya dan tersenyum bersama.

Yang lainnya merasa terharu, lalu tiba-tiba, "Benar-benar...Kalian main-main ya! Kalian menghancurkan toko, dan kalian malah sayang-sayangan? Karena kalian, Noona dan Cha Chi Soo, kami semua sepertinya akan tinggal di jalan!"teriak Ba Wool.

Asisten ayah Chi Soo datang menginsterupsi. Chi Soo berlari keluar mengejarnya setelah menerima surat dari ayahnya. Chi Soo dimasukan ke wajib militer! Karena dia telah melepaskan kewarganegaraan Amerikanya.
"Aku... ke... kenapa?"ujar Chi Soo tak sanggup berkata apa-apa.
"Kenapa?!!"teriak Eun Bi, “Tentara? Tentara? Kamu ingin aku melakukan itu lagi? Omong kosong!"

Malam harinya, Ba Wool dan Hyun Woo mulai merencanakan jika benaran diusir dari toko. Ba Wool berencana kembali ke ayah angkatnya sedang Hyun Woo akan ke asrama dan mencoba mendapatkan beasiswa. Masing-masih sedih sebenarnya karena kemungkinan tak akan bertemu lagi.

Kang Hyuk akhirnya memutuskan untuk pergi dahulu. Eun Bi yang melihat Kang Hyuk langsung mencegahnya, "Bagaimana bisa kamu pergi begitu saja seperti ini?"
"Karena pahlawan selalu pergi tanpa mengatakan apapun."
Eun Bi tak mampu berkata apapun, Kang Hyuk langsung memeluknya.
"Aku tahu, Istriku. Tidak apa-apa Istriku. Dan...Terima kasih, Istri. Aku sudah merasakan hatiku mendidih...Aku sudah mencintaimu...Tidak masalah hanya dengan itu. Ini menciptakan kenangan yang aku bisa menoleh untuk melihatnya kapan saja. Sudah cukup dengan itu. Aku yakin tidak akan mudah melupakan. Setiap saat aku makan...Setiap saat aku membuat ramen...Aku akan mengingatnya."

Kang Hyuk pun pergi meninggalkan Eun Bi. “Kau mau kemana?”tanya Eun Bi. “Membuat ramen”balas Kang Hyuk menahan tangis. “Selamat tinggal..tiang”, bisik Eun Bi.

Eun Bi masuk ke dalam rumah dan mendapati Chi Soo dalam keadaan tidur di bawah pohol natal, dia menyelimutinya. Chi Soo rupanya tak benar-benar tidur, "Apa kau memeluknya lagi? seharusnya kau tak boleh, bawa bukan suamimu lagi karena dia sekarang kakakku."

Chi Soo pun meminta Eun Bi untuk menemuinya setiap hari jika dia masuk wamil. Eun Bi keberatan, lagi pula jika dia datang setiap hari belum tentu Chi Soo diijinkan keluar dan bisa bermalam di luar.
Chi Soo terbangun dan terbelalak, sadar Eun Bi keceplosan akan hubungan dia dengan mantan pacarnya dulu yang wamil. Eun Bi rela bermalam di luar! Chi Soo memaksa Eun Bi mengakuinya namun disangkalnya habis-habisan. Chi Soo gemar dan menggelitiknya, sampai-sampai pohon natalnya jatuh.

“Apa yang terjadi? Aih..benar-benar menggelikan, cepat berdirikan itu!”ucap Ba Wool yang datang karena mendengar ribut-ribut dan berfikir yang tidak-tidak akan keduanya.

Adegan beralih ke tiga teman Chi Soo yang ganteng-ganteng (Woon-ah benar-benar cakep!) dan mengomel-ngomel menyesali kenapa harus ikut wamil untuk menemani Chi Soo sedangkan rupanya dia mendapatkan tugas yang lebih enak. Tidak seperti mereka yang kini harus menggali tanah.

Doo Joo dan pelatihnya kini menjadi pasangan. Doo Joo kesal karena suaminya tak melakukan reservasi sehingga kehabisan tempat dudul.

Di restoran lain, lili putih makan malam dengan seorang pria, dikejutkan dengan datangnya sang santa bernyanyi untuknya. Sang Santa Clause memperhatikan wajah lili putih, dan kemudian, "Yoon So Yi!!"teriaknya. Dan rupanya sang Santa Clause adalah Ba Wool.

Kemudian di kediaman Cha Chi Soo, "Apa kau sudah mengurus saham dan obligasi atas nama Cha Chi Soo?"tanya ayah Chi Soo kepada asistennya. Dan menyuruhnya pulang karena ini malam natal. Sejenak asistennya merasa tidak tega meninggalkan bossnya sendiri.

Di sebuah toilet, Hyun Woo barusan menyelesaikan 'urusannya', saat hendak keluar tiba-tiba seorang wanita cantik masuk dan mendorongnya ke dinding. Seperti De Ja Vu..

Lantas di sebuah bimbingan belajar, sepasang kekasih saling berdekatan tak peduli berada di mana, walau di malam natal asal mereka bersama hari sama saja. Percakapan keduanya membuat mendidih hati Eun Bi yang langsung menghardik mereka.

“Apa kalian datang ke sini bukan untuk belajar tapi datang sebagai pasangan untuk membunyikan lonceng mengerikan itu?! Masih ada 183 hari lagi yang tersisa sampai ujian sertifikasi guru!”teriak Eun Bi yang rupanya hanya bayangan dia saja.

Tersenyum lebar, kalian berdua..selamat natal.

Selesai mengajar, Eun Bi memakan ramen sendiri. Pesan singkat masuk, tanpa banyak cakap dia langsung berlari. Di atas jembatan penyebrangan, berdiri di depannya Cha Si Soo, “cantikku apa kabar?”ucap Chi Soo melemparkan senyum manisnya.

=Yang penting bukanlah ramen apa yang kamu makan. Saat kamu makan ramen, yang paling penting adalah..waktunya. Pada saat itu...jika hatimu terasa mendidih karena seseorang...Maka pada saat itu, adalah saat yang terbaik=

Keduanya saling tatap, masih menjaga jarak. "Apa kamu pikir aku akan menemuimu dengan menggunakan seragam tentara yang jelek itu?"ucap Chi Soo karena Eun Bi heran dia berpakaian biasa saja. Eun Bi masih terdiam.
"Apa kau tidak merindukanku?
"Kenapa kau tidak menghubungiku? Kenapa kau tak membalas suratku?"tanya Eun Bi.
"Karena aku takut ingin menemuimu jika aku mendengar suaramu, aku ingin memelukmu, karena jika aku melakukannya, aku ingin lebih."

Eun Bi berteriak dan melangkah maju, begitu juga Chi Soo. Kerinduan yang meluap, keduanya pun saling berciuman.

Shared by pelangidrama.net
Reposted by adilarahma@adilablogs

Artikel terkait dengan kategori ini:

Widget by SC Community