Di rumah keluarga Seung Jo. Seung Jo akan meninggalkan rumah lagi. Ibu Seung Jo mengantarkan Seung Jo sampai depan pintu.
Ibu Seung Jo : Kau sudah akan pergi. Ini sudah telat, tinggallah dan tidur kembali.
Seung Jo : tidak terimakasih. Aku harus meminjam beberapa buku, jadi aku harus segera pergi.
Ibu
Seung Jo : Seung Jo, kau harus menghentikan hal ini, kembalilah ke
rumah sekarang. Aku tahu, kau tinggal sendirian seperti ini untuk masa
depanmu. Tapi bagaimana dengan impianku untuk tinggal dengan bahagia
bersama-sama. Kita semua tinggal dengan kebersamaan. Kau hanya membuat
hal ini sulit bagi Ha Ni. Bila dilihat dari berbagai hal, Ha Ni mungkin
berpikir bahwa dia adalah penyebab kau meninggalkan rumah. Jadi ubahlah
sedikit sikapmu untuk lebih memperhatikan Ha Ni dan menjaganya.
Seung Jo : Ibu, tolong izinkan aku untuk memilih keputusanku sendiri. Aku tidak ingin dipengaruhi oleh siapapun.
Ibu Seung Jo : Seung Jo.
Seung
Jo : Aku tidak ingin tinggal di rumah ini jadi kenapa aku harus
tinggal. Kau membawa Ha Ni kembali ke rumah kita tanpa menanyakan
pendapatku atau pertimbangan perasaanku. Jadi karena itu, lakukan apapun
yang ingin kau lakukan ibu.
Ibu
Seung Jo sangat sedih dengan kepergian Seung Jo dan dengan semua
perkataan Seung Jo. Ayah Seung Jo yang melihat hal itu mencoba untuk
menenangkan ibu Seung Jo. Ibu Seung Jo berkata bahwa Seung Jo pergi
untuk belajar mandiri dan mencari impiannya, tapi sikap Seung Jo belum
juga berubah sampai saat ini. Ia masih tidak peduli dengan
lingkungannya. Ibu Seung Jo menyarankan agar Ayah Seung Jo dapat
menasehati Seung Jo. Tapi, Ayah Seung Jo berkata, "biarlah Seung Jo yang
memutuskan sendiri."
Ayah
Seung Jo juga mengkhawatirkan keadaan kesehatan Seung Jo, ia menanyakan
pada Ibu Seung Jo apakah Seung Jo makan dengan baik. Ibu Seung Jo
teringat kalau wajah Seung Jo jadi agak kurusan. Ayah Seung Jo berkata,
"paling tidak, sampai ia membuat keputusannya sendiri ia harus sehat."
Ha
Ni dan kedua sahabatnya berada di restaurant milik ayah Ha Ni. Mereka
tengah menikmati hidangan yang diberikan. Mereka juga saling berbagi
cerita satu sama lain. Mereka saling menceritakan kesibukan mereka
masing-masing. Ha Ni tidak melihat Joon Gu di restoran jadi ia
menanyakan dimana keberadaan Joon Gu.
Ayah
Ha Ni mengatakan kalau Joon Gu sedang sibuk dengan masakannya. Ha Ni
dan kedua sahabatnya juga membicarakan tentang reuni SMA yang akan
dilaksanakan, Ha Ni senang mendengar hal itu.
Ha Ni teringat Baek Seung Jo yang sangat tampan saat menggunakan seragam apalagi saat menggunakan seragam musim dingin.
Menuju
ke kampus, Ha Ni menggunakan sepeda. Di jalan ia bertemu dengan Seung
Jo, Ha Ni menghentikan sepedanya tepat di samping Seung Jo. Seung Jo
berbalik melihat Ha Ni.
Ha Ni : Kau sudah dengar tentang hal itu?
Seung Jo : apa?
Ha Ni : Akan ada sebuah reuni SMA dan dress codenya adalah seragam sekolah kita yang lama. Bukankah itu sangat menyenangkan?
Seung Jo : Siapa yang menemukan ide kekanak-kanakan itu? Aku sudah mendengarnya dan aku tidak tertarik dengan hal itu.
Ha Ni : tapi, aku sangat bersemangat dengan hal itu. Kita akan bertemu teman-teman lama kita. Kenapa kau begitu kaku, Seung Jo?
Seung Jo : Jika kau menyukainya pergilah.
Ha
ni berkata pada dirinya sendiri tapi kata-katanya terdengar oleh Seung
Jo: dasar... Aku tidak dapat memahami apa yang sebenarnya ia pikirkan.
Mendengar
apa yang dikatakan Ha Ni, Seung jo menatapnya dingin. Tapi ia tidak
telalu menghiraukan hal itu, Seung Jo langsung pergi meninggalkan Ha Ni.
Di rumah keluarga Baek Seung Jo.
Ha
Ni bercerita pada Ibu Seung Jo kalau Seung Jo tidak akan pergi ke pesta
reuni itu, karena Seung Jo beranggapan kalau hal itu sangat
kekanak-kanakan.
Ibu
Seung jo jadi teringat saat ia dan Ayah Seung Jo berpacaran saat mereka
SMA. Ibu Seung Jo menceritakan hal yang paling berkesan saat ia dan
Ayah Seung Jo berkencan pada masa itu. Ha Ni pun mengungkapkan
perasaannya tentang hal yang tidak pernah akan ia lupakan.
Ha Ni :
Untukku, Aku tidak akan pernah lupa saat Baek Seung Jo berada di malam
perpisahan SMA. Ketika dia berbicara di depan umum.
Ha
Ni membayangkan kembali saat Seung Jo berpidato di malam kelulusan SMA.
Seung Jo mengulangi kata-kata yang pernah Ha Ni katakan padanya.
Seung Jo : Aku akan melakukan hal yang aku sukai dan aku akan bahagia dengan melakukan hal itu.
Kembali
ke keadaan nyata. Ha Ni meneruskan perkataan Baek Seung Jo, : Setiap
orang, dimanapun itu berada, kau harus melakukan hal yang kau sukai.
Tiba-tiba
Ibu Seung Jo memiliki ide agar Seung Jo pergi ke acara reuni itu. Belum
sempat Ibu Seung Jo mengatakan idenya, Eun Jo langsung berkata bahwa ia
mencium bau gosong. Refleks, Ha Ni dan Ibu Seung Jo berteriak bersamaan
melihat baju yang tengah disetrika oleh Ibu Seung Jo menjadi gosong.
Ha
Ni tengah mempersiapkan dirinya untuk pergi ke acara reuni itu. Saat
tengah merapikan bajunya, Ha Ni menemukan sesuatu di dalam saku
almamater SMAnya. Ha Ni menemukan sebuah daun. Ha Ni jadi teringat
mimpinya saat pertama kali ia bertemu dengan Seung Jo.
Ha Ni berkata pada dirinya sendiri : ini adalah benda saat aku bertemu dengan Seung Jo di dalam mimpi adalah sebuah daun. (hah, berarti mimpinya nyata dong, kan daunnya ada di kehidupan nyata. he)
Menggunakan
seragam SMA itu, Ha Ni jadi teringat tentang segala hal yang
berhubungan dengan kisahnya di SMA. Saat Seung Jo memberikannya nilai D
bukan nilai F.
Ha
Ni datang ke pesta reuni SMAnya itu. Ia melihat kesekeliling tapi ia
tidak bisa menemukan Seung Jo. Sepertinya Seung Jo tidak datang.
Kemudian Ha Ni bertemu dengan kedua sahabatnya. Kedua teman Ha Ni
menanyakan kenapa Ha Ni tidak menjawab panggilan mereka. Ha Ni berkata
bahwa ia tidak diperbolehkan membawa handphone oleh Ibu Seung Jo.
Kedua
sahabat Ha Ni bertanya, apakah Joon Gu datang juga ke acara reuni ini.
Ha Ni bilang bahwa Joon Gu sedang sibuk di restaurant. Ha Ni menanyakan
pada kedua sahabat Ha Ni mengenai kedatangan Seung Jo. Mereka menunjuk
dimana Seung Jo duduk.
Seung Jo datang ke pesta reuni itu tapi ia tidak memakai seragam yang lengkap.
Seung Jo : kenapa kau tidak membawa handphone? (jjah.. ternyata Seung Jo cuma disuruh mengantarkan handphone Ha Ni oleh Ibu Seung Jo)
Seung
Jo hendak meninggalkan pesta reuni itu tapi ia bertemu dengan sahabat
lamanya, kemudian mereka saling berbincang satu sama lain mengenai
kuliah mereka masing-masing. Mereka duduk tak jauh dari tempat Ha Ni
duduk, jadi apa yang mereka bicarakan Ha Ni mendengarnya.
Salah satu sahabat Seung Jo menanyakan pada Seung Jo, apakah Ha Ni itu pacarnya sekarang.
Seung Jo : Pacar? Membosankan. Aku tidak akan melakukan hal yang tidak berguna itu.
Ha Ni kesal mendengar hal itu, ia langsung pergi menjauhi Seung Jo. Seung Jo memperhatihan saat Ha Ni pergi.
Pesta reuni diramaikan oleh sebuah band indie, saat tengah menonton performance band indie .
Diam-diam
Ha Ni memperhatikan Seung Jo dari jauh. Yang lain tampak bergembira
tapi Seung Jo malah sebaliknya. Seung Jo terlihat murung, melihat Seung
Jo seperti itu Ha Ni khawatir. Tapi Ha Ni mencoba untuk menikmati
suasana, ia kembali mendengarkan band indie, beberapa saat kemudian saat
Ha Ni menengok ke arah Seung Jo duduk, Seung Jo sudah tidak ada
ditempatnya. Yang ada hanya jaketnya yang tertinggal.
Dalam
perjalanan pulang, Ha Ni memikirkan Seung Jo. Ha Ni berbicara pada
dirinya sendiri : Itu terlihat sangat menyenangkan setelah Seung Jo
bertemu dengan teman-temannya, setelah sekian lama mereka tidak bertemu.
Tapi, tiba-tiba Seung Jo pergi tanpa pamit. Apakah ia sakit?
Seung
Jo tengah memikirkan tentang masa depannya. Satu sisi ia harus
mengelola perusahaan ayahnya, seperti yang ayahnya inginkan. Seung Jo
membayangkan kembali perkataan Ha Ni, bahwa Seung Jo lebih pantas untuk
menjadi dokter karena Seung Jo dapat membantu banyak orang.
Kemudian, Ha Ni datang. Ia membawakan jaket Seung Jo yang tertinggal di acara pesta reuni.
Ha Ni : apakah aku boleh duduk?
Seung Jo : seperti yang kau harapkan.
Ha
Ni : Apa yang kau khawatirkan. Ayolah, ceritakan padaku. Bukankah lebih
menyenangkan bagi mereka yang saling bercerita tentang kekhawatiran
atau tentang kebahagiaan. Aku akan membantumu.
Seung Jo tersenyum mendengar perkataan Ha Ni.
Ha
Ni : Seperti saat aku merasa sangat khawatir, kedua sahabatku pun tahu
tentang kekhawatiranku. Aku merasa seluruh beban berat di pundakku
terasa hilang.
Seung
Jo : Aku akan terjun ke dunia kesehatan. Aku akan mendaftar untuk
program kesehatan. Meskipun aku tidak tahu apakah itu baik atau tidak.
Tapi, itu sangat cocok untuku. Untuk pertama kalinya, aku menemukan apa
yang aku inginkan.
Ha Ni : Seung Jo ..
Seung
Jo : Jangan ceritakan pada siapapun, terutama pada keluargaku. Jangan
menyebarkan berita ini kesemua tempat. Apa kau mengerti?
Ha Ni : tentu. Kenapa aku harus menyebarkan rumor ini?
Seung
Jo pergi meninggalkan Ha Ni. Ha Ni masih terus memperhatikannya. Dan ia
tersenyum karena hanya dirinyalah yang mengetahui hal itu.
Di
lapangan tenis, Kyung Soo sedang berpidato sendirian, hanya ada satu
anggota grup yang mendengarkan. Mereka kemudian mendiskusikan tentang
pesta peringatan anniversary tennis club. Kyung Soo menanyakan apakah He
Ra akan datang ke pesta yang ia buat. Anggota tenis berkata bahwa bila
Seung Jo datang maka He Ra akan datang juga. Maka Kyung Soo segera
menyetujui hal itu dan ia pergi untuk meminta nasehat Ha Ni.
Ha
Ni sedang berada di fakultas kedokteran. Ia ingin mengetahui seperti
apa fakultas ini. Ha Ni berpikir bahwa fakultas ini adalah fakultas yang
paling sibuk, Seung Jo harus berusaha keras untuk itu. Dan Ha Ni
mungkin akan jarang melihat Seung jo bila Seung Jo masuk ke fakultas
ini.
Ha Ni bertemu dengan Kyung Soo.
Kyung
Soo menjelaskan pada Ha Ni bahwa tenis club akan membuat sebuah pesta
dan Kyung Soo mengharapkan pada Ha Ni agar ia berbicara pada Seung Jo
untuk datang ke pesta itu. Karena bila, Seung Jo datang maka He Ra pun
akan datang.
Kyung Soo melihat Seung Jo dan ia langsung mendorong Ha Ni untuk berbicara pada Seung Jo.
Seung Jo : kenapa kau mengikutiku?
Ha Ni : tidak. (Ha Ni mengikuti Seung Jo dari belakang)
Sedangkan dari kejauhan Kyung Soo memohon-mohon pada Ha Ni untuk berbicara pada Seung Jo.
Ha Ni berbicara pada Seung Jo kalau ia pertama kali datang ke fakultas ini.
Ha Ni : kenapa kau datang ke sini? Padahal bukan saatnya untukmu memilih kejuruan.
Seung Jo : Aku datang ke sini untuk menemui profesor.
Ha Ni : untuk apa?
Seung Jo : Apakah kau akan mengerti bila aku menceritakannya?
Ha Ni : Jangan memandang rendah aku.
Seung Jo memberitahu Ha Ni bahwa hari ini ayahnya akan check up kesehatannya ke rumah sakit.
Keluarga
Seung Jo berkumpul di ruang keluarga. Mereka tengah membicarakan
tentang hasil kesehatan Ayah Seung Jo. Ibu Seung Jo membaca lembaran
laporan kesehatan Ayah Seung Jo, tapi Ibu Seung Jo tidak mengerti dengan
apa yang tertera di lembaran itu. Kemudian Seung Jo membacanya dan ia
menguraikan maksud dari lembaran laporan kesehatan itu. Ibu Seung Jo
sangat kagum melihat anaknya sangat jenius. Eun Jo bilang kalau Seung Jo
bisa menjadi seorang dokter karena ia sangat jenius.
Ha ni datang ke restorannya, ia bertemu ayahnya.
Ayah
Ha Ni menceritakan tentang perubahan sikap Joon Gu, Joon Gu menjadi
sangat rajin. Joon Gu bekerja keras untuk membuat masakan yang sangat
lezat. Ha Ni sangat senang mendengarnya.
Joon Gu menyiapkan hidangan khusus untuk Ha Ni. Ha Ni mencicipi masakan itu dan Ha Ni berkata "ini sangat lezat. Kau berhasil."
Joon
Gu sangat senang, Joon Gu berkata "saat aku selesai membuat suatu
makanan, aku ingin kau yang pertama kali mencicipinya, Ha Ni." Ha Ni
tersenyum, ia sangat tersentuh.
Ha
Ni memberanikan diri untuk bertemu dengan He Ra. Ia ingin membicarakan
tentang pesta klub tenis. Ha Ni menanyakan pada He Ra apakah He Ra akan
menghadiri pesta itu. He Ra menjawab tidak, karena He Ra pikir itu
tidak penting.
Karena Ha Ni khawatir bila He Ra mengikuti pilihan Seung Jo (memilih fakultas kedokteran), lalu Ha Ni menanyakan pada He Ra fakultas apa yang akan He Ra pilih.
He
Ra mulai curiga pada Ha Ni. He Ra bertanya apa alasan Ha Ni menanyakan
hal itu pada He Ra. Ha Ni berkata, apakah He Ra akan memilih jurusan
seperti yang dipilih oleh Seung Jo. He Ra tertawa, ia berkata "meskipun
aku menyukai Seung Jo, aku tidak akan memilih jurusan yang telah ia
pilih. Aku akan melakukannya sesuai dengan keinginanku. Karena ini
hidupku."
Di
kampus. Ha Ni sedang bersepeda, ia melihat Seung Jo hingga sepeda Ha Ni
sedikit membentur kursi taman. Hampir saja Ha Ni jatuh, kalau
keseimbangannya tidak sesuai.
Seung Jo: kau harus hati-hati.
Seung Jo berjalan ke arah kursi taman dan duduk di sana.
Seung Jo ; Sedang apa kau? kalau kau ingin di sini, duduklah.
Ha
Ni : Joon Gu sedang berusaha keras untuk menjadi chef dan He Ra pun
telah memilih apa yang seharusnya ia pilih. Kedua sahabatku juga
melakukan hal yang sama.
Seung Jo : Dan kau belum melakukan apapun? Itukah maksudmu?
Ha Ni menggangguk.
Ha Ni : aku juga punya mimpi.
Seung Jo : apa? Melakukan segala sesuatu bersama denganku? Ceritakan padaku tentang mimpimu itu. Aku akan mendengarkannya.
Ha
Ni : Seung Jo kau adalah dokter disebuah desa kecil dan aku akan
menjadi perawat yang akan membantumu. Kau akan menetap di sebuah rumah
sakit kecil. Dan aku akan sekuat tenaga membantumu. Seperti membantu
menenangkan tangis anak kecil atau sesuatu hal yang lainnya.
Tapi..
Itu hanya sebuah mimpi. Contohnya, saat kau mengatakan kalau kau ingin
menjadi seorang pilot kemudian aku akan menjadi seorang pramugari. Dan
bila kau ingin menjadi seorang pemain golf, maka aku akan menjadi caddy.
Intinya, mimpiku sangat sederhana, dan melakukan hal yang sangat
menyenangkan.
Seung
Jo menjelaskan bahwa impian Ha Ni itu impian yang tidak sesuai dengan
kenyataan, tapi Ha Ni harus berusaha untuk mewujudkannya.
Di kelas. Seung Jo mendapatkan telepon dari Ayahnya, ia ingin berbicara dengan Seung Jo.
Ayah
Seung Jo marah besar setelah ia tahu bahwa Seung Jo akan memilih
fakultas kedokteran tanpa memberitahu keputusan itu pada Ayahnya
terlebih dahulu.
Saat
tengah meluapkan kekesalannya, tiba-tiba Ayah Seung Jo merasa kesakitan
di bagian jantung. Dan akhirnya Ayah Seung Jo pingsan.
Ayah
Seung Jo dibawa ke rumah sakit. Ibu Seung Jo dan Ayah Ha Ni
membicarakan tentang penyakit yang diderita Ayah Seung Jo. Sudah lama
kesehatan Ayah Seung Jo memburuk, tapi Ayah Seung Jo tidak menampakkan
hal itu.
Ayah Ha Ni menyarankan Ibu Seung Jo untuk tabah.
Ha
Ni pamit pada Ibu Seung Jo, ia harus kembali ke rumah untuk menemani
Eun Jo yang tinggal sendirian di rumah. Ibu Seung Jo mengizinkannya dan
ia menyuruh Seung Jo untuk mengantarkan Ha Ni. Besok mereka akan kembali
ke rumah sakit.
Di
perjalanan pulang. Ha Ni berkata pada dirinya sendiri : ini sangat
sulit untuk semua orang. Walaupun sedikit, aku ingin membantu juga.
Di
lapangan tenis, setelah berlatih tenis He Ra menghampiri Kyung Soo.
Mereka tengah membicarakan tentang pesta klub tenis yang akan diadakan,
He Ra tidak mengatakan ia tidak akan datang dan ia malah memberikan uang
pada Kyung Soo untuk biaya pesta itu. Karena He Ra tahu, Kyung Soo
sudah menghabiskan banyak uangnya untuk pesta klub tenis itu. Lalu He Ra
mengajak Kyung Soo untuk makan siang bersama, tapi Kyung Soo menolak,
ia lebih suka makan hot dog karena menyehatkan. Walaupun Kyung Soo hanya
memiliki satu hot dog, itu akan mengenyangkannya. Mendengar hal itu, He
Ra pamit untuk pergi.
Seung
Jo tengah membicarakan tentang penyakit ayahnya, Seung Jo tahu banyak
tentang penyakit itu. Dokter mengatakan untuk memulihkan kesehatan Ayah
Seung Jo, ia harus istirahat dalam jangka waktu yang lama.
Seung
Jo kembali ke ruang inap ayahnya. Ia melihat ayahnya tengah
berbincang-bincang dengan seseorang, ibu memberitahukan bahwa orang itu
adalah tangan kanan ayah Seung Jo. Karena Seung Jo tahu, ayahnya tidak
boleh banyak pikiran karena hal itu akan memperburuk kesehatannya, maka
Seung Jo ingin menghentikan pembicaraan mereka tapi Ibu Seung Jo tidak
memperbolehkannya. Ibu Seung Jo tahu bahwa ayah Seung Jo bukan orang
yang mudah dibujuk bila mengenai pekerjaan.
Dan
saat tengah berbincang-bincang, apa yang Seung Jo khawatirkan terjadi.
Kesehatan ayahnya semakin memburuk. Beberapa dokter langsung segera
menanganinya.
Agar
kesehatan ayahnya kembali pulih, tidak boleh ada pengunjung yang
mengunjungi Ayah Seung Jo. Ibu Seung Jo menceritakan penyebab sakitnya
Seung Jo, ini mengenai keadaan perusahaan yang semakin memburuk dan
kacau. Ibu Seung Jo tidak tahu harus berbuat apa, ia menangis. Seung Jo
sadar apa yang seharusnya ia lakukan. Seung Jo memutuskan untuk mengurus
masalah kantor ayahnya sampai ayahnya pulih. Walaupun Seung Jo tidak
mempunyai pengalaman mengenai bisnis, sebisa mungkin ia akan berusaha
untuk menghandle masalah yang terjadi di perusahaan keluarganya.
Ha
Ni dan Ibu Seung Jo tengah mempersiapkan beberapa makanan untuk dibawa
ke rumah sakit. Ibu Seung Jo memberitahu Ha Ni bahwa akhirnya Seung Jo
yang akan mengurus perusahaan dan Seung Jo akan kembali ke rumah. Ha Ni
bahagia mendengar hal itu. Ibu Seung Jo menitipkan rumah pada Ha Ni. Dan
Ibu Seung Jo berpesan agar Ha Ni dapat menikmati waktu bersama dengan
Seung Jo saat semua orang tidak ada di rumah.
Seung
Jo datang ke perusahaan ayahnya, ia sangat kaget mengetahui keadaan
kantor yang terlihat tidak beraturan. Manager atau tangan kanan ayahnya
yang kemarin datang ke rumah sakit, mempersilakan Seung Jo untuk ke
ruangannya. Manager itu juga memperkenalkan Seung Jo pada para pegawai.
Beberapa perempuan dari mereka sibuk membicarakan ketampanan Seung Jo (hahai)
Seung
Jo diberikan banyak dokumen mengenai perusahaan oleh manager. Dan
mereka akan rapat jam 11. Setelah manager keluar dari ruangan Seung Jo,
para pegawai yang lain langsung menghampiri manager itu dan menanyakan
apa yang akan terjadi pada mereka, apa yang Seung Jo katakan, apakah
akan ada perubahan struktur kepengurusan di perusahaan ini, atau ada
beberapa dari mereka yang akan dipecat dan beberapa karyawan perempuan
menanyakan apakah Seung Jo sudah punya pacar. Manager tidak menjawab
pertanyaan mereka, ia hanya menyuruh mereka untuk kembali bekerja.
Hal
ini cukup sulit untuk Seung Jo, ia tidak mempunyai pengalaman dalam
bisnis bila ia salah dalam mengambil keputusan maka akibatnya akan
sangat fatal.
Eun
Jo merasa sangat lapar, ia ingin meng-order makanan dari restoran tapi
tidak diperbolehkan oleh Ha Ni. Makanan restoran mengandung banyak zat
yang tidak baik untuk kesehatan. Ha Ni mencoba memasak sesuatu, tapi Eun
Jo tidak yakin kalau makanan yang dibuat Ha Ni tidak mengandung zat
yang tidak baik untuk kesehatan juga.
Eun Jo : Lain kali, jangan bersikap seolah-olah kau tahu segalanya.
Ha Ni berlari ke arah pintu, ia mengetahui Seung Jo datang.
Ha Ni : apakah kau lelah, ingin mandi?
Ha Ni mencoba untuk membantu melepaskan jas Seung Jo.
Seung Jo : apa yang kau lakukan?
Eun Jo : Apa maksudmu? Dia sedang bertingkah seperti seorang pengantin wanita yang baru saja menikah. (haha..)
Ha Ni menyuruh Seung Jo untuk cepat berganti pakaian.
Ha
Ni telah menyiapkan hidangan makan malam. Eun Jo mulai memakan masakan
Ha Ni dan tentu saja rasanya aneh. Eun Jo menyarankan Seung Jo untuk
tidak memakannya karena mungkin mereka akan sakit karena makanan Ha Ni.
Tapi
Seung Jo tidak berkomentar apapun, ia terus memakan masakan Ha Ni.
Seung Jo menyuruh Eun Jo untuk terus menghabiskan makanannya dan jangan
berkomentar.
Ha Ni berkata pada dirinya sendiri : walaupun rasanya tidak enak tapi Seung Jo tetap memakannya tanpa banyak berkomentar.
Ha Ni tersenyum senang (kasian Seung Jo sama Eun Jo, kalau mereka sakit gimana? T.T )
Pagi
harinya, Ha Ni meminta ayahnya untuk mengajarinya untuk membuat sekotak
makan siang untuk Seung Jo. Joon Gu merasa tidak senang dengan hal itu.
Ha
Ni memberikan kotak nasi pada Seung Jo, Seung Jo sedikit enggan untuk
membawanya tapi karena Ha Ni memaksa maka Seung Jo membawa kotak nasi
itu.
Eun Jo : kau mungkin akan memanggilnya 'hubby' (haha)
He
Ra sengaja menunggu Ha Ni untuk menanyakan tentang keadaan Seung Jo.
Awalnya Ha Ni tidak ingin berbicara apapun, ia hanya memberitahukan
bahwa Ayah Seung Jo sedang berada di rumah sakit sekarang dan tidak
boleh ada pengungjung yang mengunjunginya. Tapi, karena kebiasaan Ha Ni
yang engga bisa meng-control bicaranya jadi Ha Ni bilang kalau Seung Jo
sekarang sedang bekerja di kantor Ayahnya.
Seung
Jo tersenyum manis saat ia membuka kotak makan siang dari Ha Ni,
manager datang dan menanyakan apakah kotak makan siang itu dari pacarnya
Seung Jo.
Dengan ragu ia bilang "ya." (uahaha.. jawabannya iya. walaupun ragu-ragu)
Setelah
Manager pergi, tiba-tiba Joon Gu datang menukar bekal Seung Jo yang
diberikan oleh Ha Ni . Seung Jo menerimanya dengan senang hati dan
memakannya. Sedangkan Joon Gu memakan bekal buatan Ha Ni, Joon Gu senang
sekali memakan bekal buatan Ha Ni yang berbentuk love tapi rasanya
tidak enak. Joon Gu pun tetap memakannya.
Ha Ni : apa yang kau lakukan larut malam seperti ini tanpa menyalakan lampu?
Seung Jo : aku berpikir.
Ha Ni : apakah ada masalah? apa yang tengah mengganggumu?
Seung jo tidak menjawab
Ha Ni : aku dapat membantumu... Mungkin tidak. Baiklah kalau begitu aku akan kembali tidur.
Seung Jo : Ayah belum pulih juga.
Ha Ni : huh?
Seung Jo : Ia mungkin terkena penyakit jantung dan harus di operasi.
Ha Ni : Operasi jantung? Itu operasi yang sangat penting.
Seung Jo: Aku mungkin akan melanjutkan bekerja di perusahaan ayah untuk saat ini. Itu terlalu banyak untuk dikerjakan oleh ayah.
Ha Ni : Lalu, bagaimana rencanamu untuk masuk fakultas kedokteran?
Seung Jo : Tidak ada alasan untuk melanjutkan rencanaku itu.
Ha Ni : ada. bukankah ini pertama kalinya, kau ingin melakukan semua keinginanmu.
Seung Jo :Itu hanya sebuah mimpi, tapi saat aku ingin melakukannya aku tidak tahu harus bagaimana.
Ha Ni : apakah bekerja di perusahaan itu menyenangkan?
Seung Jo : tidak.
Ha
Ni : lalu bagaimana kau akan menjalani hidup yang bahagia. kau sudah
berjanji dihadapan semua orang, bahwa kau akan menjalani hidup yang
bahagia karena pilihanmu sendiri.
Seung Jo : tidak mengapa jika orang lain bahagia.
Ha Ni berjalan ke arah Seung Jo lalu memeluknya.
Di
kampus, berita mengenai keluarnya Seung Jo dari kampus sudah tersebar.
Untuk itu He Ra mencoba untuk mengkorfimasi hal itu pada Ha Ni. He Ra
tahu bahwa keadaan Ayah Seung Jo sedang tidak membaik. Dan He Ra akan
berusaha mencoba membantunya. Ha Ni bertanya bagaimana He Ra dapat
membantu Seung Jo. He Ra akan melakukan suatu hal yang Ha Ni tidak perlu
tahu.
Di
perusahaan Ayah Seung Jo yang bergerak di bidang pembuatan permainan,
Seung Jo tengah sibuk membuat sebuah inovasi permainan baru dengan ide
yang lebih fresh dan cemerlang. Para pegawai sangat menyukai cara
berpikir Seung Jo, mereka mendengar bahwa Seung Jo memilik IQ 200 dan
ternyata Seung Jo memang sangat mengagumkan.
Di rumah, Seung Jo pun masih sibuk dengan urusan pekerjaannya. Ia pulang larut malam tapi masih mengerjakan tugas kantor.
Ha Ni melihat Seung Jo diam-diam dari pintu. Ha Ni khawatir pada Seung Jo, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Ibu Seung Jo pulang ke rumah untuk mengambil beberapa pakaian. Dan keadaan di rumah sakit sudah membaik.
Ibu
Seung Jo berterimakasih pada Ha Ni karena telah menggantikan posisinya
beberapa hari ini. Ibu Seung Jo berkata bahwa Ha Ni pasti sangat sibuk
sekali, karena harus kuliah dan mengurus rumah. Ha Ni menceritakan pada
Ibu Seung Jo tentang Seung Jo yang selalu berangkat pagi sekali ke
kantor dan pulang di larut malam. Ibu Seung Jo khawatir, ia berkata
"pasti ini sangat sulit untuknya"
Ha Ni ingin mengungkapkan suatu hal
pada Ibu Seung Jo. Hal itu mengenai Ha Ni yang akan bekerja paruh waktu
di perusahaan Ayah Seung Jo.
Ha
Ni mengungkapkan keinginannya untuk bekerja di kantor Ayah Seung Jo,
tentu saja Seung Jo tidak membolehkan akan hal itu. Tapi, apa boleh
buat, mau tidak mau Seung Jo harus memenuhi permintaan Ha Ni.
Di
kantor, manager mengenalkan Ha Ni pada seluruh pegawai yang ada.
Sedangkan Seung Jo hanya memantau Ha Ni dari jauh. Seung Jo sedikit
kesal karena mungkin pekerjaan akan terganggu karena ada Ha Ni di sini.
Seung
Jo bertemu dengan presiden direktur. Presiden direktur sangat menyukai
kerja Seung Jo yang sangat bagus. Walaupun memiliki umur yang masih
muda, Seung Jo sudah berhasil membuat suatu inovasi yang sangat luar
biasa. Presiden direktur sangat menyukai Seung Jo.
Ha
Ni datang ke ruangan dimana Seung Jo dan Presiden direktur sedang
berbicara. Ha Ni mengantarkan minum. Dan saat Presiden direktur
menanyakan apakah di perguruan tinggi Seung Jo sangat terkenal. Ha Ni
yang mendengar pertanyaan itu langsung menjawab dengan semangat. Ha Ni
menceritakan semua kelebihan Seung Jo. Presiden Direktur tersenyum
mendengar betapa terkenalnya Seung Jo.
Di rumah sakit. Seung Jo dan Ibunya sedang menunggui Ayah Seung Jo.
Kemudian,
manager datang memberitahukan Seung Jo bahwa presiden direktur ingin
Seung Jo bertemu dengan anak perempuan presiden direktur. Karena manager
sudah terlanjur membuat perjanjian tersebut, maka Seung Jo harus
datang. Presiden direktur sudah banyak membantu dalam segi finansial.
Saat Ha Ni datang membawa banyak sekali belanjaan, Seung Jo tiba-tiba datang dan membantunya membawakan barang-barang itu.
Ha Ni heran tapi kemudian ia tersenyum dan berterima kasih pada Seung Jo.
Seung
Jo datang ke tempat pertemuan antara dirinya dan presiden direktur.
Pertemuan ini seperti sebuah pertemuan pribadi antara Seung Jo dan anak
perempuan presiden direktur. Inti utama dari pertemuan ini bukan tentang
bisnis, tapi mengenai perkenalan antara Seung Jo dan anak perempuan
presiden direktur.
Seung Jo kaget saat mengetahui bahwa He Ra adalah
anak perempuan dari presiden direktur. Yang dimaksud anak perempuan di
sini adalah cucu perempuan yang sudah dianggap anak oleh president
direktur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar