Ha Ni sangat ingin tahu tentang He 
Ra,maka ia menanyakan hal itu pada Seung Jo. Ha Ni terkejut setelah tahu
 bahwa He Ra seumuran dengannya dan ia berada di kelas yang sama dengan 
Seung Jo.
Ha
 Ni mencoba untuk tidak mengintimidasi siapapun dan ia juga berusaha 
keras agar perasaan gugupnya tidak diketahui oleh Seung Jo. Ha Ni 
menyangkal saat Seung  Jo menanyakan apakah Ha Ni cemburu dengan He Ra.
Tetapi
 Seung Jo langsung dapat membaca pikiran Ha Ni. Ekspresi wajah Ha Ni 
sangat mudah dibaca. Ha Ni seperti sebuah buku yang sedang terbuka dan 
sangat mudah untuk mengetahui apa yang ia rasakan dan pikirkan. Seung Jo
 mendekatkan wajahnya ke arah Ha Ni, ia ingin membuat Ha Ni GR. Dan 
tentu saja Ha Ni langsung memejamkan mata dan ia berharap ini akan 
menjadi ciuman yang kedua kalinya, sampai Seung Jo tertawa melihat 
tingkah Ha Ni yang selalu gampang dibodohi.
Ha Ni menyadari bahwa Seung Jo hanya memainkan hatinya. Ha Ni patah hati karena Seung Jo tidak menganggap apa-apa tentang arti sebuah ciuman. Teman-teman Ha Ni sangat merasa kasian melihat keadaan Ha Ni. Tapi, sayangnya mereka tidak dapat menemani Ha Ni untuk makan siang, karena salah satu temannya yaitu Ju Ri telah mendapatkan pekerjaan di sebuah salon kecantikan. Maka Ha Ni makan siang sendirian.
Ha Ni menyadari bahwa Seung Jo hanya memainkan hatinya. Ha Ni patah hati karena Seung Jo tidak menganggap apa-apa tentang arti sebuah ciuman. Teman-teman Ha Ni sangat merasa kasian melihat keadaan Ha Ni. Tapi, sayangnya mereka tidak dapat menemani Ha Ni untuk makan siang, karena salah satu temannya yaitu Ju Ri telah mendapatkan pekerjaan di sebuah salon kecantikan. Maka Ha Ni makan siang sendirian.
Ini
 sebuah kejutan untuk Ha Ni, karena tiba-tiba Seung Jo menghampirinya 
dan duduk di samping Ha Ni. Sebuah kejutan lagi, bahwa seseorang yang 
berada di belakang counter- yang memberikan sedikit porsi nasi pada 
Seung Jo adalah Joon Gu. Ternyata Joon Gu mendapat pekerjaan di bagian 
makanan di kampus ini. Sebenarnya Joon Gu bekerja di sini untuk menjaga 
Ha Ni.
Mereka
 ingin sekali berbincang satu sama lain, lalu mereka mencari meja kosong
 dan Ha Ni menemukannya. Tapi sayang sekali, Seung Jo dan teman-temannya
 telah terlebih dahulu duduk di tempat itu tanpa sepatah kata pun pada 
Ha Ni.
Di taman, Ha Ni melihat Seung Jo duduk di sebuah bangku. Ha Ni menghampirinya, tetapi sama seperti apa yang ia lakukan Seung Jo malah pergi. Seung Jo bergabung dengan kakak tingkat -Kyung Soo- yang mencoba merekrut Seung Jo untuk ikut bermain di klubnya. Setelah bercakap-cakap panjang lebar, Seung Jo akhirnya setuju untuk ikut bergabung dengan mereka.
Di taman, Ha Ni melihat Seung Jo duduk di sebuah bangku. Ha Ni menghampirinya, tetapi sama seperti apa yang ia lakukan Seung Jo malah pergi. Seung Jo bergabung dengan kakak tingkat -Kyung Soo- yang mencoba merekrut Seung Jo untuk ikut bermain di klubnya. Setelah bercakap-cakap panjang lebar, Seung Jo akhirnya setuju untuk ikut bergabung dengan mereka.
Ha
 Ni sangat ingin mengetahui club apa yang akan Seung Jo ikuti. Tapi  
karena Seung Jo tidak ingin Ha Ni mengikuti club yang ia ikuti, maka ia 
 tidak memberitahunya. Karena Seung Jo tidak memberitahu club mana yang 
 ia ikuti, maka diam-diam Ha Ni mengikutinya. Saat Seung Jo sedang 
menuju  ke ruang rapat club, Ha Ni mengikutinya dari belakang. Tapi, 
tiba-tiba  ia kehilangan arah dan akhirnya Ha Ni kesasar. Finally, Lucky
 girl Ha Ni  dapat menemukan ruangan yang dituju Seung Jo. Itu adalah 
TOP SPIN  (Sebuah club Tennis).
Seung
 Jo tidak terkejut mengetahui Ha Ni ikut masuk ke club tennis. Yang 
mengejutkan adalah Ha Ni bertemu dengan seorang yang familiar di club 
itu : He Ra. Di saat SMA, Seung  Jo dan He Ra memenangkan sebuah 
pertandingan di bidang Tennis, itu alasan mengapa mereka saling mengenal
 satu sama lain.
Mulai
 saat ini, He Ra telah menganggap Ha Ni sebagai saingannya.  Meskipun He
 Ra berbicara dengan nada ramah dan sopan tapi kata-katanya  sangat 
menyakitkan, He Ra berkata pada Ha Ni agar tidak mengikuti club  tennis 
ini kalau tidak tahu bagaimana cara memainkan tennis. Ha Ni menjawab 
bahwa ia mengikuti club ini hanya untuk mencari kesenangan.
Latihan
 pertama dimulai, Kyung Soo datang kemudian mengambil tempat sebagai 
pelatih mereka saat ini. Ha Ni tahu bahwa Kyung Soo adalah orang yang 
baik tapi He Ra dan Seung Jo malah menyeringai mendengar pernyataan dari
 Ha Ni.
Ternyata
 perkiraan Ha Ni salah, Kyung Soo berubah jadi sosok yang menyeramkan. 
Ia memberikan sebuah serves yang sulit. Ia mengadakan test keahlian 
masing-masing anggota satu demi satu.
Kyung
 Soo sangat gugup berada di dekat He Ra, karena kegugupannya ia melempar
 bola ke arah He Ra dengan lemparan yang sangat mudah untuk diterima. 
Ini kesempatan He Ra untuk memamerkan kemampuannya. Berikutnya adalah 
Seung Jo, dengan bakatnya yang sangat memukau Seung Jo tidak mendapat 
masalah apa-apa. Cara Seung Jo bermain tennis membuat semua orang kagum 
dan sedikit membuat Kyung Soo jealous.
Tinggal
 tersisa satu anggota yaitu Ha Ni. Ha Ni sangat ketakutan saat menerima 
bola tennis. Beberapa kali ia mencoba untuk menghindari bola itu, tapi 
kemudian satu bola menuju ke arah wajahnya dengan tepat. Mengetahui hal 
itu, Ha Ni segera melindungi wajahnya dengan raket dan ia terjatuh.
Kyung
 Joong bersimpati pada Ha Ni, ia memuji Ha Ni karena telah fokus dalam 
memukul bola tanpa menghiraukan keselamatan dirinya sendiri. Kyung Joong
 sedikit aneh. hahaa.
Di
 kafe, semua orang membicarakan tentang betapa sempurna bakat yang 
dimiliki oleh He Ra dan Seung Jo. Mereka memperkirakan bahwa mereka 
berdua adalah orang yang sangat populer saat SMA. He Ra berkata mengenai
 dirinya sendiri. Dia mencoba menyombongkan diri.
Ha
 Ni, Seung Jo dan He Ra mengikuti mata kuliah selanjutnya yaitu bahasa 
inggris. Tapi, hei, kenapa Joon Go juga ikutan di kelas itu? hehee.. Dia
 menyelinap masuk cuma untuk bersama Ha Ni. Ketika dosen menanyakan Ha 
Ni menggunakan bahasa Inggris, Ha Ni gugup. Ia tidak mengerti apa yang 
ditanyakan oleh dosen itu. Lalu Ha Ni mencoba menanyakan hal itu kepada 
Seung Jo. Tapi Seung Jo malah tidak memperdulikannya, jadi Ha Ni meminta
 maaf dengan menggunakan bahasa inggris yang buruk.
Dosen
 melihat ke arah Joon Gu dan bertanya apakah dia murid di kelas ini. 
Joon Gu menjawabnya dengan bahasa inggris yang kelewat belepotan. Jadi 
He Ra segera berkata pada dosen bahwa Joon Gu bukan murid, ia ada di 
kelas ini karena ia menyukai Ha Ni.
Kemudia
 He Ra berkata kepada Joon Gu dengan nada yang ramah tapi inti 
kalimatnya sangat menyakitkan. He Ra berkata bahwa ia sangat benci cowok
 bodoh dan mendeskripsikan kebodohan Joon Gu dengan kata-kata yang sama 
saat Seung Jo mendeskripsikan kebodohan Ha Ni.
Ha
 Ni sangat murung dan dia berkata kepada ibu Seung Jo bahwa Seoung Jo 
menyukai gadis cantik dan pintar, gadis semacam itu sangat banyak di 
sekolah. Ibu Seung Jo segera mengerti bahwa orang ketiga telah 
menghalangi jalannya, dan menasehati Ha Ni bahwa ia dan Seung Jo adalah 
tipe orang yang harus selalu bersama untuk menjadi sempurna, seperti 
panci dan tutup, karena mereka akan saling melengkapi satu sama lain dan
 bukan seperti sebuah karbon yang saling menyalin satu sama lain.
Ha Ni memikirkan Eun Jo (adik laki laki Seung Jo)
 yang sepertinya sedang memiliki masalah dengan teman sekelas. Melihat 
kemurungan Eun Jo maka Ha Ni berpikir keras untuk menghiburnya. Maka ia 
memutuskan untuk mendekati seorang anak kecil perempuan dan mengajaknya 
untuk bermain di rumah. Eun Jo dan gadis kecil itu berada di ruang kamar
 untuk bermain dan tentu saja Ha Ni dan ibunya Seung Jo memata-matai 
mereka. Ternyata tidak ada perubahan yang berarti dari pertemuan antara 
Eun Jo dan gadis itu tidak berjalan baik. Gadis kecil itu merasa suntuk 
dan bosan-sampai akhirnya Seung Jo datang.
Tiba-tiba, gadis kecil itu langsung bergembira melihat Seung Jo (wow, gadis kecil itu terpesona sama ketampanannya oppa).
 Pada saat makan malam, dengan keberaniannya gadis kecil itu menanyakan 
apakah Seung Jo percaya pada 'Love at first sight.' Tentu saja Seung Jo 
tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya. Kemudian gadis kecil itu 
kembali berkata bahwa ia percaya adanya 'Love at first sight' saat ini 
kemudian ia meminta satu hal pada Seung Jo : "Oppa! Please just wait 
seven years!" (hehhe dasar the little hussy)
Eun
 Jo merasa sedih. Ibu Eun Jo mencoba memberikannya semangat dan 
mengatakan bahwa betapa mengagumkannya Eun Jo, tapi tentu saja kata-kata
 itu tidak memberikan efek yang berarti pada Eun Jo. Ha Ni menanyakan 
pada Seung Jo apakah ia peduli bagaimana perasaan Eun Jo.
Ini
 memberikan kesempatan pada Ha Ni untuk mencurahkan segala isi hatinya 
tentang He Ra. Seung Jo tersenyum dan mengetahui hal itu. Ia bertanya 
pada Ha Ni apakah hal itu berkaitan antara masalah He Ra dan Eun Jo. Ha 
Ni menjawab bahwa keduanya adalah masalah yang sama.
Eun
 Jo marah terhadap Ha Ni saat Ha Ni datang untuk berbicara dengan Eun 
Jo. Eun Jo berkata bahwa semua ini adalah salah Ha Ni. Ha Ni mengerti 
dan ia menyadari bahwa semua ini adalah salahnya dan ia meminta maaf 
atas hal itu. Eun Jo berkata dengan kasar pada Ha Ni "apa kau tahu?!"
Di
 satu sisi Ha Ni mengetahui dengan sangat baik apa yang Eun Jo rasakan 
karena ia juga selalu merasakan hal itu. Yaitu perasaan saat dimana 
dirinya tidak diperdulikan oleh orang yang disukai dan hal itu sangat 
menyakitkan. Ha Ni menghembuskan nafas dan berkata, "Eun Jo, Aku 
berpikir saat dua orang yang satu sama lain saling mencintai pada saat 
yang bersamaan hal itu adalah sebuah keajaiban. Suatu hari, akankah 
keajaiban itu datang padaku."
Ha
 Ni mengatakan hal itu dengan sangat sedih. Ayahnya tidak sengaja 
mendengar ucapan Ha Ni dari dalam, dan ia merasa gelisah. Kemudian ayah 
Ha Ni berpikir untuk segera menelepon Joon Gu. Ia menanyakan apakah Joon
 Gu sangat mencintai Ha Ni. Joon Gu menjelaskan bahwa ketika dia 
mendapatkan masalah dan dijauhi oleh anak anak lain, cuma Ha Ni yang 
selalu menemani dan menjadi teman terbaiknya. Terdengar sangat sedih 
saat Joon Gu berkata bahwa saat anak-anak lain belajar di kampus, tapi 
Joon Gu hanya bisa bekerja di restaurant. Joon Gu berkata hal itu tidak 
mengapa, karena ia bertekad untuk membangun hidupnya lebih baik lagi 
agar dia dapat segera melamar Ha Ni. (Sweet)
Seung
 Jo mengajak He Ra untuk mengerjakan tugas bersama di rumahnya. Mereka 
berdua mengerjakan tugas itu di balkon bagian luar rumah. Dan Ha Ni 
diam-diam memperhatikan mereka.
Projek
 tugas yang mereka kerjakan adalah mengenai budaya dan inti pokoknya 
adalah tentang filosofi dari Nietzsche's ideas. He Ra memiliki ide untuk
 menggunakan sebuah kamera untuk membantu tugas mereka kali ini, 
ketimbang menggunakan tulisan.
Ha
 Ni memperhatikan Seung Jo yang sedang serius mengerjakan tugas itu, 
Seung Jo terlihat sangat menikmati moment itu. Ha Ni tidak pernah 
melihat Seung Jo seperti itu sebelumnya.
Ibu Seung Jo kembali ke rumah dan Eun Jo (adik Seung Jo)
 mengatakan bahwa teman Seung Jo sangat cantik. Ibu Seung Jo segera 
teringat sesuatu, ia pikir itu pasti saingannya Ha Ni dan pasti Ha Ni 
saat ini sedang patah hati. Oleh sebab itu, Ibu Seung Jo bersikap acuh 
tak acuh kepada He Ra.
Ha
 Ni menceritakan isi hatinya pada ayahnya. Karena tidak ingin Ha Ni 
patah hati, Ayah  Ha Ni memutuskan bahwa ini saatnya untuk mereka pindah
 dari rumah Keluarga Seung Jo. Ayah Ha Ni memutuskan hal ini dengan 
berat hati, ia tidak ingin anaknya terluka lagi.
Ibu
 Seung Jo tidak ingin Ha Ni pindah dari rumah mereka. Mereka berkata 
bahwa mereka sungguh-sungguh ingin Ha Ni tinggal di rumah mereka. Tapi 
Ayah Ha Ni menjawab bahwa dengan perginya mereka dari rumah ini, akan 
membantu Ha Ni dari keterputus-asaannya pada Seung Jo. Mereka semua tahu
 bahwa Seung Jo tidak tertarik pada Ha Ni.
Ibu
 Seung Jo bersiteguh bahwa suatu hari Seung Jo akan menyukai Ha Ni. Ibu 
Seung  Jo berkata bahwa mereka sangat ingin Ha Ni menjadi bagian dari 
keluarga mereka. Ibu Seung  Jo sangat menyayangi Ha Ni  dan sikap 
cerianya.
Tanpa
 disengaja, Eun Jo mendengar pembicaraan itu. Ia kemudian pergi kepada 
Seung Jo dan memberitahu bahwa Ha Ni akan pergi, ia berkata bukankah ini
 suatu berita baik.
Mendengar
 hal itu, Seung Jo menuju ke kamar Ha Ni untuk menanyakan apakah ia 
benar-benar akan pergi dari rumah ini. Seung Jo hanya berkata "Well, 
Akhirnya aku akan kembali hidup normal."


Dengan
 sedih, She says she hopes so. Seung Jo meninggalkan Ha Ni dengan kata 
"Have a nice life." terlihat kekecewaan di wajah Seung Jo.
Kemudian,
 hari berikutnya adalah hari dimana saatnya Ha Ni dan ayahnya pergi 
meninggalkan rumah Seung Jo dan ini menjadi hari yang menyedihkan 
terutama bagi Ibu Seung Jo.
HaNi
 berterimakasih kepada Ibu Seung Jo atas segala rasa sayang yang telah 
ia berikan pada Ha Ni  mulai dari  membelikan pizza untuk teman-teman 
sekelasnya dan mengundang teman-temannya untuk piknik keluarga. Ha Ni 
berkata bahwa Ibu Seung Jo adalah seorang ibu yang sangat mengagumkan.
Sedangkan Seung Jo, ia berusaha untuk tidak terlihat sedih. Beberapa kali ia terlihat mengalihkan pandangannya dari Ha Ni.
Setelah
 Ha Ni  pergi, Eun Jo bergembira menuju kamarnya. Sedangkan Ibu Seung Jo
 masih sangat sedih, ia menyalahkan Seung Jo bahwa semuanya adalah 
salahnya yang telah membuat Ha Ni pergi. Seung Jo tidak tahu harus 
berbuat apa, ia menuju ke kamar bekas Ha Ni tinggal. Ia menatap ke 
sekeliling, ruangan itu telah menjadi kosong. Dan ia menemukan boneka 
milik Ha Ni yang pernah Seung Jo berikan padanya. Ha Ni  telah 
meninggalkan boneka itu.
Seung Jo bakal ngejar Ha Ni engga ya?











































Tidak ada komentar:
Posting Komentar