Terimakasih atas kunjungannya ke blog adilablogs , Jangan lupa meninggalkan jejak berupa KOMENTAR.

Sabtu, 10 September 2011

Sinopsis Wish Upon A Star – Episode 20 (Final)


Setelah menjalani operasi, Nam mulai membaik dan dia bisa diajak pulang besok. Pal-kang ingin memindahkan adik2nya kembali ke apartemen Eun-mal. Semua orang berpikir itu tidak perlu, mengingat dia sedang berkencan dengan Kang-ha. Pal-kang tetap teguh pada pikirannya itu, yaitu untuk mendapatkan tempat sendiri begitu ia punya uang. Kang-ha tidak memandang seperti itu, dan bertanya apakah ini adalah harga diri Pal-kang lagi. Kang-ha bahkan menyebut Eun-mal “nenek kami,” bertanya bagaimana Pal-kang bisa membebankan situasi yang sulit padanya.
Pal-kang mulai protes, tapi Kang-ha terus memperjelas perkataannya, mengingatkan Pal-kang bagaimana dia dibuat kacau soal tanda tangan kontrak buat melindungi perpanjangan kontrak. Dan dia hanya akan melupakannya begitu saja? Pal-kang berujar pada Kang-ha, “Kau tahu kenapa aku melakukan ini.” Kang-ha meringis dan meraih tangan Pal-kang untuk membawanya keluar dari ruangan buat ngomong empat mata. Semua orang menggangap ini keren.
Ini adalah adegan lucu sebab Kang-ha yang kesal bertanya pada Pal-kang apakah dia menderita penyakit egois? – Dia keluar karena Jun-ha, kan? Apakah karena Pal-kang berpikir Jun-ha masih cinta padanya? Kang-ha mengatakan bahwa Jun-ha akan baik-baik saja: “Itu yang paling bisa kita lakukan untuknya. Jika ia bertindak seolah-olah tidak ada yang salah, kita harus melakukan hal yang sama untuknya. “
Kang-ha mengatakan kepadanya Pal-kang bukan tipe wanita yang membuat pria terpaku lama. “Ini tidak seperti wajahmu yang cantik, atau sosokmu yang menarik. Dan kau bukan Jang-geum, atau hebat menjaga rumah.” Pal-kang juga tidak begitu hebat dalam pekerjaannya dan dia punya lima saudara untuk diurus. Ini adalah usaha Kang-ha untuk meyakinkan Pal-kang bahwa Jun-ha tidak akan mengejarnya, tapi Kang-ha membakar amarah Pal-kang. Pal-kang memperingatkan, “Aku pikir kau membuat kesalahan besar” dan pergi dengan kesal.
Kakek Jung memiliki ide melihat keterlibatan Min-kyung dalam semua kekacauan ini, dan mencoba untuk membuatnya mengaku. Pertama Kakek menjelaskan masa lalunya sendiri, berkata kalau dia melakukan banyak dosa dalam hidupnya. Dia pernah begitu terpaku pada uang dan mengabaikan keluarganya, dan mereka menderita karena dia. Rumah sakit adalah usahanya untuk menebus dosa itu tapi dalam mengejar tujuan itu, dia tidak membuat anaknya sendiri menderita.
Oleh karena itu, Kakek menyarankan, “Berhentilah selagi kau masih bisa.” Dia mendesak Min-kyung mengakui dosa-dosanya dan menerima hukumannya. Min-Kyung bingung dengan konfrontasi langsung ini namun berkeras mengatakan dia tidak tahu apa yang kakek bicarakan dan buru-buru permisi pergi. Min-kyung yakin dia melewati titik dimana dia tidak akan bisa kembali lagi, dan meskipun dia gagal “sebagai seorang wanita dan orang,” dia tidak ingin gagal sebagai seorang ibu.
Setelah melepaskan Kang-ha, Jae-young telah lebih bebas, dan bicara filosofis pada Jun-ha tentang mengapa Pal-kang mampu memenangkan Kang-ha ketika orang lain tidak. Jae-young akhirnya sadar itu karena ia tidak pernah menjalani semuanya sendiri, sementara Pal-kang sibuk bekerja untuk lima saudaranya. Melihat usaha Pal-kang pasti memberi pengaruh pada Won bersaudara, sementara Jae-young bertanya-tanya mengapa dirinya tidak dipedulikan. Dia mengatakan kepadanya, “Aku berdiri sendiri juga. Aku mungkin jatuh, tapi aku ingin berdiri sendiri. Ketika itu terjadi, apakah kau tidak akan mengulurkan tangan dan hanya bersama denganku saja? ”
Karena Kang-ha telah memenangkan pertengkaran, keluarga Jin kembali ke rumah, dimana Tae Kyu cemberut pada pamannya dan tetap memanggil Pal-kang dengan namanya. Ini adalah pemberontakan melawan Kang-ha, dan menunjukkan keengganannya untuk menerima Pal-kang sebagai pacar pamannya. Tae Kyu protes bahwa dia tidak akan menyerah, dan terus berteriak, “Pal-kang-ah!”
Sementara Kang-ha sibuk dengan Tae-kyu, Pal-kang dan Jun-ha mengobrol, dan Pal-kang bertanya apakah Jun-ha merasa dia lancang karena kembali ke rumah. Jun-ha mengatakan dia harus pensiun klub sharing mereka, karena mereka tidak lagi punya rahasia untuk dijaga. Namun, Jun-ha bahagia telah menjadi anggota, “Dan aku benar-benar menyambut kau kembali.” Jun-ha memberitahu saudaranya bahwa ia akan mengambil alih tugas mengurus Tae-kyu, karena Kang-ha harus beralih ke tempat lain sekarang.
Malam itu Kang-ha membicarakan hubungan mereka, tapi dengan cara lamanya yang sentiementil: “Ayo kita menikah, jika kau tidak sibuk.” Melihat reaksi kosong Pal-kang, Kang-ha bertanya apakah dia harus menyanyikan sebuah lagu, memberikan sebuah cincin, dan berlutut: “Kau tahu aku tidak bisa melakukan itu karena itu memalukan.” Datar, Pal-kang menjawab: “Tidak, aku tidak bisa, karena aku sibuk.”
Kang-ha menjelaskan, “Aku melamarmu sekarang.” Pal-kang menjawab, “Aku menolak saat ini.” Kang-ha bahkan menambahkan, “Aku pria yang cukup populer, kau tahu.” Pal-kang menjawab kalau dia terlalu sibuk dan tidak punya waktu untuk menikah, dan membalas kata-kata Kang-ha – dia tidak cantik, atau menarik atau seorang juru masak yang baik, sehingga menikahinya adalah hal konyol pula. Jika ia menikah sekarang, dia harus menghabiskan seluruh hidupnya berterima kasih pada Kang-ha karena telah menyelamatkannya. Sedangkan, yang lain akan mengejeknya karena menikah dan berubah menjadi Cinderella.
Penjelasan pertama Pal-kang memang sangat menggoda tapi dia serius pada penjelasan yang kedua dan untuk itulah, dia tidak bisa menikah sampai dia menyadari mimpinya : “Aku akan menjadi Ratu Asuransi. Jadi aku akan sibuk.” Jawaban Pal-kang membuat Kang-ha percaya sehingga dia menjadi gagap, dan mengeluh,”Mengapa kau tidak bisa punya mimpi yang nyata!” Pal-kang menyelami pekerjaannya dan naik peringkat. Atasan Pal-kang senang dengan penampilannya, tapi dia tidak puas dan meningkatkan usahanya.
Salah satu klien Pal-kang berakhir di rumah sakit, dan orang ini akan menimbulkan masalah. Orang ini gangster, dan keterangan pada pembayaran asuransi menyebutkan kalau dia bekerja dalam bidang tipu menipu. Namun, Pal-kang tidak lekas mengerti. Dia percaya bahwa kliennya itu terluka parah dan bahwa dia akan terbaring di tempat tidur selama sisa hidupnya. Ada rekaman kecelakaan tabrak lari yang menguatkan klaimnya. Anak buah grangster itu yang mengobrol dengan seorang dokter tidak cukup membuat Pal-kang curiga.
Kang-ha menemukan kejanggalan pada klain asuransi pria itu dan berniat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dia menduga Pal-kang pasti protes, tapi Pal-kang menerima hal ini. Jika ada masalah, maka demi keuntungan klien, segala sesuatunya harus diurus dengan benar. Dengan prihatin, Kang-ha bertanya apakah Pal-kang makan dengan benar, dan memintanya untuk merawat dirinya sendiri. Pal-kang mengatakan bahwa dia baik-baik saja, tapi Kang-ha ingin memastikan dia mengerti, dan berkata dengan tenang:
Kang-ha: “Apa kau menjadi ratu asuransi atau tidak, tidak mengubah segalanya. Sama seperti kau memahami pria yang disebut orang berdarah dingin, hal yang sama berlaku bagiku. Pada hari kau keluar membawa Nam dan aku memintamu untuk naik ke dalam mobil, saat itulah aku mulai melihat wanita yang tidak terlihat yang selama lima tahun berada di sekitarku. Jadi aku mengganti popok Nam, naik kereta bawah tanah, memakai pakaian basah saat kedinginan. Dan ketika kau memberiku ubi jalar, aku berpikir, “Ah, wanita ini mungkin orang yang aku cari.” Itu sebabnya tidak akan ada yang berubah, karena kau cukup begitu saja. “
Jika Pal-kang harus melakukannya dengan caranya, Kang-ha menambahkan, Pal-kang bisa melakukannya dengan cara itu. Tapi dia meminta Pal-kang agar tidak memaksakan dirinya bekerja terlalu keras, “karena itu lebih buruk daripada membuatku menunggu.”. Sementara itu, mata Pal-kang telah penuh air mata akibat kata-kata manis Kang-ha. Ketika Kang-ha meminta Pal-kang untuk berjanji bahwa dia akan bersikap santai, Pal-kang mengangguk.
Kakek meminta Kang-ha untuk memastikan kalau Jung-ae dan anaknya akan mampu bertahan, bahkan jika mereka bukan keluarganya. Kakek juga bertemu dengan mereka lagi, berharap Jung-ae bisa mengingat sesuatu untuk membantunya mempersempit pencariannya. Jung-ae tidak tahu banyak, tapi mengatakan bagaimana dia dan ibu Pal-kang membesarkan anak tanpa ayah dimana hal ini mendapat perhatian kakek. Tapi – bukan ayah Pal-kang bernama Jin Se-yong?
Jung-ae tahu kalau kakek tidak tahu, dan menjelaskan bahwa tidak, ibu Pal-kang menikahi Jin Se-yong ketika Pal-kang berusia sekitar lima tahun. Jung-ae tidak tahu siapa ayah Pal-kang dan ibu Pal-kang tidak pernah mengatakan apapun, jadi ia menganggap jika mereka berada dalam situasi yang sama. Kakek bertanya-tanya apakah ini berarti kalau Pal-kang mungkin cucunya. Kang-ha memikirkan hal yang sama, tetapi untuk memastikan, dia menyarankan agar mereka melakukan tes DNA. Min-kyung mendengar ini dari kakaknya, dan dia mendesak kakaknya untuk menukar sampel darah – tidak dapatkah dia berbuat banyak untuk keponakannya sendiri?
Para gangster bodoh karena berbicara tentang penipuan mereka di rumah sakit, di mana Pal-kang dengan tidak sengaja mendengar mereka mengatakan bagaimana mereka akan memilih peringkat terendah dalam klaim asuransi mereka. Pal-kang menelepon Jang-soo dan Jin-ju untuk mengadakan pertemuan darurat guna menyelidiki hal ini. Setelah melakukan konfirmasi ke kantor polisi, mereka tahu kalau klien yang itu adalah gangster penipu. Mereka memutuskan untuk terus menyelidiki kasus ini, sementara anak buah mafia itu melaporkan info baru mengenai penipuan mereka ini.
Pal-kang pulang larut malam dan menemukan sebuah pemandangan yang tak terduga: Kang-ha sedang mencuci beras dan mengatakan kalau dia “berlatih” menjadi suami yang terkepung. Untuk menutupi fakta bahwa ia menunggu Pal-kang sepanjang malam, Kang-ha mengatakan kalau baik2 saja bagi Pal-kang bekerja keras tetapi bukankah Pal-kang harus pulang tepat waktu? Kang-ha meneruskan omelannya dan dia sama sekali tidak terlihat seperti Kang-ha yang dulu, yang hemat kata2. Sekarang Kang-ha benar2 cerewet. Min-Kyung mendapat telpon dari kakaknya yang membuatnya panic: dengan sangat menyesal, ia tidak bisa melakukan permintaan Min-kyung. Ia, setidaknya, memiliki hati nurani dan tidak dapat menghancurkan sebuah tes DNA.
Ini membuat Min-kyung mengambil langkah drastis ketika dia menemui Do-shik di Sungai Han secara diam-diam. Bahkan Do-shik tahu kalau Min-kyung sudah berada pada titik akhir ketika dia meminta Do-shik melakukan sesuatu. Dan ini adalah cerita lama diantara mereka berdua: Min-kyung dan Do-shik pertama kali bertemu ketika Min-kyung adalah pemilik sebuah bar, dan Do-shik kasihan melihat kehidupan Min-kyung yang sulit. Mereka saling menyukai, tapi setelah Min-kyung menikah dengan In-gu, Do-shik berharap Min-kyung akan hidup nyaman. Min-kyung menemui Dok-shik sejauh ini bukan untuk menambah masalahnya.
Min-Kyung terpengaruh perkataan Dok-shik, dan menahan air matanya saat dia berjanji untuk tidak pernah mencarinya lagi setelah ini. Ini agak lucu melihat Do-shik memata-matai Pal-kang diam-diam, siap untuk menyerang – hanya untuk melihat Pal-kang diseret oleh beberapa penjahat lainnya. Pal-kang dibawa kehadapan mafia, yang tahu Pal-kang telah mencari tahu di sekeliling daerah kekuasaan mafia itu. Apa yang Pal-kang lakukan, dan apa yang dia inginkan? Pal-kang berusaha untuk meyakinkan orang itu untuk melewati jalan besar dan berhenti sekarang. Dia akan tertangkap cepat atau lambat, jadi lebih baik berhenti sekarang.
Orang itu menduga gaji Pal-kang kecil jadi menawarkan sebagian kecil pembayaran asuransinya. Pal-kang menjawab kalau dia bukan orang semacam itu. Namun Pal-kang mengerti ancaman sesungguhnya ketika orang itu berkata santai, “Kau memiliki banyak saudara.” Dia memperingatkan Pal-kang untuk berpikir dengan hati-hati, karena jika rencananya tidak berhasil, pria itu pasti merasa kesal. Sementara itu, Do-shik memutuskan bahwa karena ia dan mafia itu tampaknya punya urusan dengan Pal-kang maka mereka bisa bergabung.
Malam itu, Kang-ha memeriksa anak-anak, kemudian pergi keluar untuk membeli makanan di pinggir jalan. Ia bergumam pada dirinya sendiri bahwa dia di sini hanya untuk membeli makanan ringan, bukan karena dia menunggu Pal-kang atau apa! Tidak, hanya nongkrong disini di gerobak yang kebetulan diparkir di depan stasiun kereta bawah tanah, murni kebetulan … Oleh karena itu, Kang-ha hanya beberapa meter jauhnya ketika Pal-kang muncul dari stasiun, tapi kemudian dia didatangi oleh gangster dan dimasukkan ke mobil. Kang-ha meluncur di depan mobil itu, yang berhenti sebelum menghantamnya.
Kang-ha memukul salah satu perman, tapi dia kalah jumlah dan ia tidak bisa masuk ke dalam mobil untuk membebaskan Pal-kang. Di rumah, Min-kyung duduk dengan tangan gemetar, mati rasa-shock. Jae-young melihat kondisi ibunya dan sambil melihat telepon, di mana dia menyaksikan foto Pal-kang diikat dan disandera. Min-Kyung mulai menyadari seberapa jauh semuanya berjalan lalu berbisik, “Apa yang telah aku lakukan?” Ketika Jae-young meminta diberi tahu apa yang terjadi, Min-kyung menangis, “Dia sepupumu. Dia putri pamanmu. “
Jae-young segera menelepon Jun-ha untuk minta bantuan, dan karena perangkat GPS nya, Jun-ha dapat menemukan keberadaan Pal-kang. Tidak tahu bahwa bantuan di jalan, Pal-kang dan Kang-ha terikat dan disumbat mulut mereka di sebuah gudang oleh bos gangster itu, yang gayanya seperti di film The Godftaher. Mafia itu menyeringai bahwa setidaknya dia tidak akan mati sendirian. Dua sandera diseret keluar, Pal-kang dan terlihat Kang-ha cemas, ketika mobil polisi sampai ke gudang, dengan lampu menyala dan sirene meraung-raung.
Jae-young dan Jun-ha berlomba untuk membebaskan mereka dari ikatan dan menanyakan apakah mereka baik-baik saja. Kau tahu mereka baik-baik saja karena Pal-kang dan Kang-ha mulai bertengkar lagi – Pal-kang mengeluh tentang Kang-ha ketika dia bahkan tidak bisa melawan. Kang-ha tampak diam pada awalnya, tapi dia tahu dia hanya melepaskan kesalnya dan memeluknya erat-erat. Jae-young dan Jun-ha berpaling, pura-pura tidak melihat.
In-gu bangun di tempat tidur, meminta air: “Aku minta air, apa yang kau lakukan?” Min-Kyung memanggilnya, suaranya muram saat ia mengakui bahwa meskipun ini semua dilakukan demi Jae-young, Min-kyung berbohong pada dirinya sendiri. Sebenarnya karena takut pada dirinya sendiri, “karena aku takut aku akan jatuh lagi, bahwa aku akan kehilangan segalanya yang aku telah peroleh. Aku selalu gelisah. Katakan pada Ayah aku minta maaf. Aku juga minta maaf padamu, dan Jae-young.” In-gu merasakan arti di balik kata-kata istrinya itu. Dan mencoba meminta Min-kyung menjelaskan, namun Min-Kyung diam. Setelah mengaku, akhirnya Min-kyung tersenyum, seakan telah bebas sekali, dan melihat ke kaki langit. Dia berdiri di atap sebuah gedung tinggi.
Inilah setahun kemudian: Jin-ju dan Jang-soo akan menikah. Pal-kang telah diberitahu kalau dia adalah cucu Kakek, tapi dia dan Kang-ha masih belum menikah. Ketika Eun-mal mengganggu Kang-ha tentang kapan mereka akan menikah, Kang-ha mengatakan agar bertanya pada Pal-kang saja. Jelas Pal-kang masih bertahan sementara melanjutkan mimpinya. Ketika Jin-ju melempar buket bunganya, Pal-kang menangkapnya, yang membuat Kang-ha sejenak bersemangat. Dengan segera Pal-kang melemparnya lagi dan ditangkap oleh Jae-young. Setelah pernikahan, Kakek mengajak Pal-kang menandatangani beberapa dokumen – dokumen itu memberikan klaim ke warisannya. Kakek memberi Pal-kang kesempatan untuk berubah pikiran, mengatakan Pal-kang berhak mewarisi, tapi Pal-kang tanda tangan juga. Pal-kang sama sekali tidak menyesal, yakin kalau dia bisa mendapatkan keberuntungan sebagai ratu asuransi.
Pal-kang telah pindah ke rumah keluarganya sendiri sekarang, di lingkungan lama mereka. Kang-ha mungkin mengeluh karena dibuat menunggu, tapi dia tampaknya benar-benar bersedia untuk membantu, keluhan benar-benar untuk menutupi rasa malunya karena Kang-ha alergi berbicara romantis. Dia menerima kalau Pal-kang ingin membuat jalan sendiri, tetapi ada tanda-tanda kecil bahwa Pal-kang mulai mengerti. Setiap kali Kang-ha berbicara, Pal-kang memikirkan hal itu sebentar, meskipun Pal-kang tidak mengatakan apa yang dia pikirakan. Namun, Kang-ha merasa sedikit kecewa karena menunggu lama, dan meminta Pa-rang apa ia setuju kalau Pal-kang mengambil seluruh cara ini secara ekstrem. Berapa lama Pal-kang perlu waktu untuk mencapai tujuannya?
Pa-rang memberikan jawaban jujur bahwa mungkin untuk sementara, Pal-kang bekerja keras tapi dia belum dekat untuk menjadi seorang ratu. Mereka berdua mendesah, dan kemudian Kang-ha melipat dirinya ke tempat tidur, tersenyum pada anak titu, “Jika aku tidak memiliki kau, aku pasti begitu kesepian. Aku tidak tahu harus berbuat apa.” Mereka kembali di toko untuk mencicipi sample makanan. Kita juga melihat bagaimana Man-soo dan tetangga lainnya meminta saran Kang-ha untuk menemukan tempat bagi dirinya di lingkungan ini. Ketika Pal-kang mendengar Kang-ha bergumam, dia komentar bahwa ia terlihat konyol berbicara dengan dirinya sendiri. Kang-ha membalas, “Dan siapa yang membuat aku seperti ini?”
Keluarga berjalan pulang bersama-sama dan berhenti untuk melihat ke langit ketika mereka melihat bintang jatuh. Mereka semua berhenti menyatakan keinginan, Pal-kang termasuk di dalamnya, dan Pa-rang mengumumkan bahwa Pal-kang akan menjadi ratu asuransi. Anak-anak berharap hal yang sama. Pal-kang mengumumkan bahwa ia membuat keinginan juga, dan mereka semua menatap penuh harap. Dia ketakutan mengungkapkan keinginan yang sebenarnya dan menjawab keinginan bagi perdamaian dunia, yang membawa kekecewaan bagi semua orang.
Ketika mereka mendekati rumah, mereka mendengar suara tangisan bayi, dan menemukan bahwa keranjang telah ditinggalkan di depan pintu rumah mereka. Ada catatan, dan anak-anak tahu apa artinya ini – No-rang bahkan beranjak untuk mengambil bayi Bora (warna setelah Nam, yang berarti ungu). Tidak ada gunanya melawan sehingga Pal-kang mengatakan bayi berhenti menangis karena ini adalah rumahnya sekarang.
Sekarang Pal-kang melihat lirikan Kang-ha dan berkata santai, “Aku sangat sibuk tapi aku bisa meluangkan beberapa waktu – Jadi kau ingin menikah?” Sebuah senyuman merekah di wajah Kang-ha, lalu melingkarkan tangan di bahu Pal-kang. Pa-rang takjub, “Wow, keinginanku terkabul!” Dan semua orang pun bergembira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar