Terimakasih atas kunjungannya ke blog adilablogs , Jangan lupa meninggalkan jejak berupa KOMENTAR.

Sabtu, 10 September 2011

Sinopsis The Return Of Iljimae Episode 3


Ditangkap oleh para pengejarnya, Iljimae melihat Wang Hweng Bo melompat ke udara dan memerangi para penjahat itu. Dia juga melepaskan ikatan Iljimae dan mereka pun naik ke atas kapal.
Ketika kapal mulai meninggalkan dermaga, mantan guru Iljimae berseru kalau saat ini tunangan Iljimae sedang sakit dan dia sudah melakukan kesalahan karena kabur. Tidak jelas apakah pernyataan itu benar. Namun, Iljimae hanya berkata: “Tolong katakan padanya untuk melupakanku, menikah dengan orang yang lebih baik dan hidup bahagia.”
Begitulah, akhirnya Iljimae tiba di Korea. Iljimae bisa berbicara bahasa Korea tapi dia tidak terbiasa dengan kebiasaan orang Korea sehingga melihat segalanya seperti orang asing yang terkagum-kagum.
Wang Hweng Bo menuntun Iljimae ke rumah ayah kandungnya, Pejabat Kim Joong Hwan. Akan tetapi, ketika mereka tiba disana para pelayan sedang mempersiapkan acara pemakaman untuk seorang wanita di keluarga itu, yaitu nenek Iljimae. Semuanya jadi sedikit sulit sebab, orang yang akan senang melihat kedatangan Iljimae sudah meninggal.
Wang Hweng Bo memutuskan untuk mengambil arah lain dengan meninggalkan Iljimae di sebuah penginapan dan mengatakan dia akan berbicara dengan ayah Iljimae dulu untuk memuluskan jalannya. Iljimae menyerahkan barang-barang yang telah dikirimkan neneknya pada orang tua asuh Iljimae sebagai bukti identitasnya.
Yang tidak diketahui Iljimae adalah identitas Wang Hweng Bo sebagai mata-mata. Sementara kelihatannya dia ingin membantu Iljimae, dia punya agendanya sendiri juga. Secara rahasia, Hweng Bo berhubungan dengan teman mata-matanya, yang sedang mengejar sebuah dokumen rahasia tapi mereka dihadang oleh pemerintah. Mata-mata yang lain dibunuh atau bunuh diri agar tidak ditangkap membiarkan Wang Hweng Bo sebagai orang terakhir yang bertahan hidup.
Jadi ketika Wang menghancurkan penjagaan pemakaman dan bertarung dengan orang-orang di tempat itu, kepala petugas keamanan Gu Ja Myung menjadi curiga kalau orang itu adalah salah satu mata-mata luar negeri dan segera pergi ke tempat itu untuk menangani situasinya.
Wang Hweng Bo dikejar hingga ke kota dan dipojokkan oleh petugas keamanan yang dipimpin oleh Gu Ja Myung. Wang menantang Ja Myung untuk bertarung satu lawan satu tapi dihalangi oleh tibanya tangan kanan Gu Ja Myung bernama Soo Ryun. Wang meremehkan kemampuan wanita itu dan dengan cepat dia dikalahkan oleh Soo Ryun.
Amukan para mata-mata menyebabkan kerusakan yang tidak sedikit di kota dan dendam masyarakat pada orang asing sedang dalam puncak-puncaknya saat Iljimae berkelana di pasar. Dia tidak bermaksud melakukan kejahatan saat dia berhenti dan bertanya, tapi orang yang ada disana menatapnya sekilas, melihat pakaian dan sikapnya yang asing, dan mendorongnya. Karena bingung, Iljimae menunjukkan ilmu bela dirinya ketika beberapa orang menyerungnya. Dengan kemampuan ilmu bela diri yang unggul, dia dapat menundukkan orang-orang itu.
Di akhir pertarungan, Bae Sun Dal muncul. Dia memarahi Iljimae karena tidak menghormati orang yang lebih tua darinya. Iljimae membela diri tapi cara berbicaranya menunjukkan kalau dia tidak dibesarkan di Korea. Bae mengkuliahinya kalau sikapnya sangat jelek. Mungkin lelah di marahi oleh pria itu, Iljimae lantas menendang leher Bae dan merobohkannya.
Perkelahian ini membuat Iljimae dikurung. Dia protes kalau dia tidak bersalah tapi tidak ada gunanya. Pencuri yang berbagi sel dengannya mengatakan tidak ada gunanya memperdebatkan ketidakbersalahannya – dia dikurung hanya karena dia orang asing yang cukup untuk mengaduk keadilan di situasi seperti sekarang.
Berikutnya, orang ketiga bergabung bersama mereka di dalam sel, Wang Hweng Bo, yang sudah dipukuli dan diancam tapi tetap menolak untuk memberikan informasi sekecil apapun.
Gu Ja Myung menanyai Iljimae. Iljimae meminta dibebaskan karena dia ingin menemui ayahnya. Dia bahkan punya bukti identitasnya meski barang-barang itu bukan lagi miliknya. Dia sudah memberikannya pada Wang Hweng Bo. Tapi Iljimae punya surat yang ditulis ibunya untuknya. Ja Myung terkejut karena tahu ibu Iljimae adalah Baek Mae. Jang Myung teringat lagi ketika dia pertama kali bertemu wanita itu.
Pada waktu itu ada pencuri yang telah mencuri perhiasan di sebuah rumah orang kaya. Ketika Baek Mae dibawa sebagai orang yang paling dicurigai, Gu Ja Myung melakukan yang terbaik untuk menolongnya. Dia menemui atasannya tapi atasannya lebih memenjarakan seseorang daripada tidak sama sekali.
Baek Mae bersikeras kalau perhiasan miliknya bukan barang curian tapi dia tidak mau menyebutkan asal benda itu. Dia ingat pada putranya dan berbisik pada diri sendiri: “Jika saja kau tumbuh dengan baik di rumah itu, jika saja kau tetap aman, tidak apa bila ibumu meninggal!”
Tapi Gu Ja Myung, yang tetap ingin menyelamatkan wanita yang dia cintai, mengumpulkan sebanyak mungkin informasi agar bisa membersihkan namanya. Ada rumor kalau dia sudah melahirkan dan diusir dari rumahnya, yang artinya perhiasan miliknya diberikan oleh tuannya. Jika Baek Mae mau memberikan nama keluarga itu, Ja Myung bisa mengatakan cerita itu dan membebaskannya. Jika tidak hukuman yang diterimanya bisa menghilangkan nyawanya. Baek Mae, ketakutan menyebut nama ayah anaknya, menolak untuk mengatakan apa-apa.
Tidak lama setelahnya, dua orang ditangkap dan dicurigai sebagai pencuri – salah satunya adalah pengemis yang pertama kali menyelamatkan Iljimae. Tapi dia berteriak kalau dia tidak bersalah dan tidak ada yang setuju.
Baek Mae akhirnya dihukum juga. Saat dia keluar dari penjara dengan lemahnya, Petugas Gu menanyainya sekali lagi tentang kebenaran itu, bahkan sudah bisa menebak kebenaran cerita itu. “Apakah tuanmu memaksamu dan kau kemudian hamil, setelah itu kau pergi ke rumah gisaeng? Siapa nama pria itu?”
Baek Mae menjawab kalau tidak ada yang bisa dilakukan Ja Myung meski dia tahu kebenarannya karena budak begitu rendah. “Meski apa yang kau katakan benar, jika seorang bangsawa menyiksa seorang budak, mengambil anaknya, dan mengusirnya, hal itu tidak akan menjadi kejahatan. Ini tidak seperti kau akan mengembalikan anakku atau menghukum pria itu.”
Di masa sekarang, Petugas Gu ingat kalau dulu dia tidak bisa menolong Baek Mae dank arena itu menawarkan bantuan pada putranya. Karena tidak pernah tahu bangsawan mana yang menyakiti Baek Mae di masa lalu, sekarang Gu Ja Myung sama inginnya seperti Iljimae untuk mengunjungi Tuan Kim dan mengkonfirmasi apakah dia ayah Iljimae.
Mereka disambut oleh putra Kim – saudara tiri Iljimae – yang merasakan hubungan aneh dengan Iljimae pada pandangan pertama. Tuan Kim dengan keras menolak tuduhan itu. Dia bersikeras kalau orang asing itu bukan anaknya. Gu menyarankan agar membawa ibu anak itu untuk mengkonfirmasi kebenarannya. Ketika menyebut Baek Mae, Kim menegang dan menyuruh mereka pergi.
Iljimae berbicara, kalau dia tidak bisa pergi seperti ini, dia sudah jauh-jauh kesini, apakah Kim bermaksud untuk mengabaikan anaknya tidak hanya sekali tapi dua kali? “Lihat wajahku dan katakan padaku kalau aku bukan anakmu. Jika kau memang bukan anakmu maka aku akan pergi.”
Kim menelan ludah dan berkata pada Iljimae: “Kau bukan anakku!” Ketika Iljimae bereraksi pada perkataan ini, saudara tirinya memandanginya dengan tatapan aneh, karena dia telah menyaksikan perubahan itu dari jauh.
Terkejut pada penghianatan itu, Iljimae bertanya-tanya kenapa dia datang. Gu berkata kalau ada kemungkinan Kim bukan ayahnya, tapi Iljimae tidak bisa dibodohi oleh penyangkalan itu. Dia melihat pada Kim yang juga memandanginya hingga detik terakhir. “Orang itu adalah ayahku.” Lalu menambahkan “Tapi tidak lagi!”
Gu mencoba melacak keberadaan Iljimae, dan menurut orang-orang dia pulang ke kampung halamannya. Dia ingat pada hari ketika Baek Mae meninggalkan rumah gisaeng, ketika Gu hanya bisa memandanginya dari jauh. Dibebani oleh ktidakpastian, Gu tidak mampu berbicara pada Baek Mae atau bertanya dia akan pergi kemana, yang dia sesali selama bertahun-tahun.
Iljimae kembali ke dalam sel dimana dia benar-benar marah. Kemarahannya bertambah, dan dia bersumpah kalau dia tidak akan berada di sel itu lagi.
Keesokan harinya, ketika penjaga mengantarkan sarapan, para narapidana terbaring tak bergerak yang membuat penjaga masuk, bertanya-tanya apakah mereka sudah meninggal. Iljimae bergerak dan menghantam penjaga itu lalu kabur bersama Wang Hweng Bo dan pencuri disana. Dia tidak tahu kalau hari itu Petugas Gu telah memutuskan untuk membebaskannya dan meminta agar Iljimae dibawa padanya.
Perburuan terjadi. Ketiga buronan itu bersembunyi, dan saat Wang Hweng Bo bertanya pada Iljimae apa rencananya selanjutnya, dia berkata kalau dia menyadari jika tidak orang di dunia ini yang bisa dia gantungkan hidupnya. “Aku akan hidup sendiri!”
Dengan begitulah mereka berpisah. Wang memutuskan kembali ke Cina. Sang pencuri memberi informasi terakhir sebelum pergi – karena dia tahu pengemis yang mungkin tahu dimana Baek Mae. Pencuri itu ternyata adalah orang yang dulu dituduh mencuri perhiasan bersama sang pengemis. Dia menyebutkan kampung halaman pengemis itu dan menunjukkan arahnya pada Iljimae.
Diantara ketiga buronan itu, sang pencuri yang ditangkap paling pertama. Gu mengirim orang untuk menangkap Wang Hweng Bo dan bersiap-siap untuk menemukan Iljimae. Sementara itu, Iljimae menuju kampung halaman sang pengemis, tidur di gua dan mencuri makanan untuk bertahan hidup.
Suatu hari, Iljimae sedang mencuci baju di sebuah air terjun. Dia diperhatikan diam-diam oleh seorang gadis desa yang penasaran. Ketika Iljimae menengadah dan melihatnya, gadis itu bersembunyi dan berlari di sepanjang jalan setapak. Iljimae mengejarnya.
Iljimae menangkap gadis itu di sebuah air terjun, menarik tangannya dan bertanya kenapa dia berlari seperti orang yang bersalah. Gadis itu mengambil kesempatan dari saat yang membingungkan itu lalu mendorong Iljimae ke air dangkal. Dia tertawa melihat keterkejutan Iljimae.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar