Terimakasih atas kunjungannya ke blog adilablogs , Jangan lupa meninggalkan jejak berupa KOMENTAR.

Sabtu, 10 September 2011

Sinopsis The Return Of Iljimae Episode 8


Episode 8 dimulai dengan sebuah pembicaraan: seorang penyidik pemerintah yang menyamar sedang melakukan perburuan terhadap operasi penyelundupan illegal antara Korea dan pedagang Qing. Sebelum penyidik itu sampai menyiagakan orang2nya, dia sudah dibunuh oleh seorang pembunuh kejam.
Kembali ke Hanyang, seorang bangsawan bernama Kim Ja-jum membicarakan pembunuhan terhadap penyidik itu dengan kawan2nya. Pembicaraan ini beralih ke pembicaraan tentang hubungan rapuh antara Joseon dan Qing, yang dikhawatrikan akan menyerang.
Kim Ja-jum, yang baru2 ini membantu raja yang sekarang naik tahta, adalah pegawai pemerintah yang haus kekuasaan. Dia juga berpura-pura lugu ketika pembunuhan itu disebutkan. Padahal ada sesuatu berikutnya yang sangat mengejutkan: kim Ja-jum menyewa pembunuh untuk membunuh penyidik itu. Dia jelas menginginkan sesuatu. Sekarang, dia sedang meraba-raba emas yang rencananya akan dijual untuk membeli kekuasaan ketika Korea diserang. Kim juga mengatakan pada pembantunya kalau sekarang dia sedang diawasi dengan ketat jadi itu artinya Kim harus lebih berhati-hati.
Ada dua gang di kota: Bongsuni (yang biasanya berpakaian serba merah) dan Haedongchung (yang berpakaian serba biru). Gang merah, yang menyewa Bulgasari, mendengar kalau Petugas Gu akan segera dibawa pulang dari pengasingannya. Dengan banyaknya kejahatan di kota, kepemimpinan Gu sangat diperlukan. Dan beberapa petugas dikirim untuk menjemputnya. Untuk menghadang mereka, Bongsuni mempersiapkan jebakan. Karena kalah jumlah dan kekuatan, petugas yang menjemput Gu itu kalah.
Tiba2 saja, pria dengan pakaian serba hitam muncul. Iljimea dengan cepat masuk ke kerumunan itu dan menusuk para penjahat itu di titik yang tepat. Bulgasari meremehkan Iljimae dan berpikir kalau Iljimae dapat dikalahkan dengan mudah. Akan tetapi, Bulgasari ini malah dipukul hingga pingsan. Iljimae memerintahkan para petugas polisi yang sedang melakukan misi penjemputan Gu untuk cepat2 pergi sebelum Bulgasari bangun. Semakin cepat Petugas Gu kembali semakin baik.
Berita dengan cepat beredar di dalam penjara kalau Petugas Gu akan kembali dari pengasingan. Ini membuat Wang Hweng-bo mempercepat rencananya untuk kabur dari penjara. Dia punya kesempatan lebih baik untuk kabur tanpa ada Gu di penjara itu. Wang kabur dengan 2 teman sel-nya. Dia mendapati kalau latihan kakinya selama ini di dalam penjara terbayar sudah: dia bisa berjalan seperti orang normal sekarang.
Teman2 yang diajak Wang kabur adalah anggotan Gang Bongsuni. Mereka mempersembahkan Wang sebagai penolong dan dia pun diterima di dalam gang itu. Meski Wang Hweng-bo punya kepribadian yang sedikit menyebalkan tapi dia tetap diterima. Salah satu alasan kenapa dia diterima adalah dia punya ilmu bela diri yang bagus dan hal itu dia pamerkan di depan para pencuri itu.
Gu Ja-myung kembali satu bulan kemudian. Dia terlambat untuk menangkap Wang tapi teman-teman sesame petugas kepolisian menyambutnya dengan suka cita. Gu dengan segera merancang pekerjaannya dan membuat rencana untuk menghancurkan kedua gang itu.
Sekarang kita melihat kejadian yang terjadi pada episode 1 dimana Iljimae mengalahkan Bulgasari Raksasa. Memang tidak terlihta perkelahiannya tapi jelas kalau baru saja terjadi sebuah perkelahian sengit. Ada rumor yang beredar kalau orang misterius yang mengalahkan Bulgasari adalah Iljimae dan bukan petugas polisi. Perbincangan itu dikompori oleh Cha-dol yang menyaksikan secara langsung pertarungan itu.
Wol-hee bertanya apakah Cha-dol sudah berusaha menemui Iljimae. Cha-dol menjawab tidak. Dia sudah mencari Iljimae kemana-mana tapi tidak berhasil. Cha-dol lalu bertanya kenapa Wol-hee begitu ingin bertemu dengan Iljimae dan apa hubungan mereka. Wol-hee menjawab, “Tiga tahun yang lalu, kami pernah bertemu. Tapi hanya pertemuan singkat.” Cha-dol mempelajari setiap kalimat Wol-hee lalu menggodanya dengan mengatakan kalau Wol-hee menyembunyikan perasaan selama tiga setelah pertemuan yang singkat itu. Wol-hee menjelaskan, “Tatapan matanya seperti hewan yang terbuang. Aku tidak bisa melupakannya.”
Ketika Wol-hee berjalan menjauh, Cha-dol berkata pada dirinya kalau Wol-hee bukan pasangan yang cocok untuk Iljimae. Wol-hee masih melakukan pekerjaannya menyalin buku, yang merupakan pekerjaan yang sangat menghasilkan, apalagi ditopang oleh cerita macam Hong Gil-dong dan Tiga Kerajaan yang sedang populer. Paman Wol-hee masih tidak senang pada hal ini. Tidak hanya kenyataan bahwa Wol-hee bekerja seperti ini untuk bertahan hidup tapi paman juga memaksa Wol-hee untuk menikah. Yang membuat paman khawatir adalah karena Wol-hee bekerja, single dan hidup sendiri.
Seperti yang selalu Cha-dol lakukan, dia selalu menceritakan pertarungan Iljimae pada setiap orang yang tertarik. Dia tidak sadar kalau Iljimae berdiri di dekatnya, mendengarkan. Cha-dol melihat sekilas Iljimae – yang berpakaian Gisaeng – dan mengenalinya sebagai wajah yang familiar. Tapi dia tidak bisa ingat bagaimana dia tahu orang itu. Bae Sun-dal menemukan Cha-dol sedang menceritakan ceritanya lalu mengejar bocah itu karena tidak melakukan seperti yang diperintahkan, yaitu mengawasi kalau2 ada Iljimae di sekitar mereka.
Kenapa Iljimae menyamar? Dia punya dua alasan: pertama, untuk mengawasi secara diam2 situasi terkini negara dan kedua, dia berharap bisa mendengar berita tentang ibunya. Iljimae tidak sukses mendapatkan info tentang ibunya tapi dia sukses mendapatkan info tentang keadaan negara terkini. Dengan menyamar sebagai Hong-mae, Iljimae ditugaskan untuk bertemu dengan Pimpinan Bongusni yang akan mengadakan pertemuan dengan seorang informan.
Iljimae berpura-pura tidak mendengar apa2, jadi para pria itu mengendorkan penjagaan mereka. Dengan kehadiran Iljimae disana, para pria itu menceritakan rencana mereka untuk menghadang pedagang emas dalam perjalanannya. Pedagang ini baru2 ini mengubah semua hartanya menjadi emas dan mengirimnya keluar Hanyang. Diperkirakan kalau pedagang itu bekerja untuk orang yang lebih tinggi jabatannya.
Berikutnya, Iljimae mengendap-endap untuk menguping pembicaraan di Markas Bongsuni ketika mereka sedang mendiskusikan rencana penghadangan itu. Bongsuni sudah tahu kalau Gang Biru alias Haedongchung, juga merencanakan akan menghadang pedagang emas itu. Bongsuni menggunakan info ini untuk kepentingan mereka sendiri.
Dan sekarang untuk Wol-hee. Dia benar2 tidak berharap Iljimae akan datang menemuinya tapi harapan yang tersembunyi berharap kalau Iljimae akan datang. Jadi ketika Iljimae muncul di rumahnya tanpa peringatan dan dengan senyum yang sangat manis, Wol-hee mendekatinya dengan pelan2, senang tapi tidak tahu harus bersikap bagaimana.
Keduanya terlihat senang sebab akhirnya bisa berjumpa lagi – meski ada perasaan sedikit tidak pasti. Wol-hee mengundang Iljimae masuk dan mereka pun duduk untuk berbincang-bincang. Iljimae mengatakan kalau Wol-hee bertambah cantik saja dan Wol-hee justru mengatakan kalau Iljimae yang bertambah cantik. Ketika melihat ada Wolgeum (kecapi) di ruangan itu, Iljimae meminta Wol-hee untuk memainkannya. Iljimae memandang Wol-hee dengan seksama ketika gadis itu memainkan kecapinya. Kemudian Iljimae mengesampingkan alat musik itu dan meminta sesuatu pada Wol-hee. Ada sesuatu yang harus disembunyikan Iljimae dan dia ingin Wol-hee yang menyembunyikannya untuk Iljimae.
Petugas Gu mampir ke tempat Bae Sun-dal untuk mengucapkan terima kasih pada Bae karena sudah menolong Soo-ryun di masa lalu. Gu juga menanyakan sebuah pertanyaan karena sudah mendengar insiden penghadangan yang melibatkan Bulgasari. Gu memperkirakan kalau pria dengan baju hitam2 yang menyerang Bulgasari bisa saja Iljimae. Untuk beberapa alasan, Gu merasakan kalau Iljimae terlibat tapi Gu tidak mengerti motif Iljimae.
Membicarakan tentang pedang Iljimae membuat Bae ingat pada senjata yang dipakai Iljimae – terlihat seperti pedang Ninja. Mereka bertanya-tanya apa yang sedang direncanakan Iljimae dan apakah Iljimae mempelajari kemampuan baru ini pada saat dia menghilang. Bae dan Cha-dol sangat ingin mempelajari lebih banyak tentang Iljimae dan meminta Gu untuk menceritakan masa kecil Iljimae. Gu mengatakan kalau dia akan menceritakannya lain kali saja.
Seorang pedagang dan rombongannya sedang berkelana di jalanannya – dia ditemani oleh seorang penjaga sewaan. Salah satu penjaga itu adalah bandit Haedongchung yang menyamar. Ketika mereka beristirahat, sebuah serangan kejutan dilancarkan yang membuat semua orang dalam rombongan itu terbunuh.
Para pencuri itu memegangi peti yang berisi batangan emas… ketika tiba2 gang Bongsuni melompat keluar. Terjadi perkelahian hebat! Merah melawan biru! Pertarungan yang terjadi sangat sengit tapi akhirnya merah menang. Hanya saja, hanya tiga orang anggota Bongsuni yang tersisa dari pertarungan ini. Ini dimanfaatkan Iljimae dengan sangat cerdik.
Si cerdik Iljimae bersembunyi di atas pohon sampai pertarungan berhenti. Ketika anggota Bongsuni yang tersisa mulai pergi, Iljimae muncul. Para pencuri itu meremehkan Iljimae sebab mengira kalau diri mereka yang paling kuat (tiga lawan satu). Dua orang dari anggota Bongsuni maju tapi dengan cepat dapat dikalahkan oleh Iljimae. Pencuri yang ketiga mempersiapkan busur dan anak panahnya tapi lagi2 Iljimae lebih cepat dengan shuriken-nya. Setelah membuat musuhnya tumbang dan tidak bisa bergerak, Iljimae pergi dengan emasnya.
Iljimae membawa peti itu ke rumah Wol-hee untuk disembunyikan dan Wol-hee megap2 melihat emas dihadapannya. Tapi Wol-hee tahu alasan Iljimae melakukan ini jadi dia mau membantu. Sementara itu, di kota telah bererdar tentang berita pertarungan antar gang dan bahwa Iljimae muncul juga dalam pertarungan itu.
Kim Ja-jum – yang merupakan dalang dari kejadian itu – marah setelah mendengar bahwa emas2 itu dirampas. Pelayannya melaporkan bahwa meski Bongsuni yang mendapatkan emas itu tapi tidak dapat dipastikan juga gang mana yang memegangnya sekarang. Di markas Bongsuni, pencuri yang berhasil bertahan hidup melapor kembali. Dia membela diri tentang kegagalannya mengamankan emas itu. Seorang bertopeng hitam ikut campur dan menyerangnya dengan shuriken. Dia menunjukkan shuriken itu.
Sementara semua orang sibuk menebak siapa pria berpakaian serba hitam itu, Wang Hweng-bo punya firasat kalau orang itu mungkin saja Iljimae. Ini hanya dugaan sebab Iljimae yang dia kenal tidak belajar ninja tapi dia tetap saja punya perasaan kalau orang itu Iljimae. Pimpinan gang bersumpah kalau mereka harus menemukan Pria Bertopeng Hitam itu. Tidak peduli apapun yang terjadi.
Di tempat lain, Iljimae mengalihkan perhatiannya ke emas itu. Menggunakan pengalaman pandai besinya, Iljimae mempersiapkan peralatan pandai besi dan sebuah oven untuk mencairkan metal. Dia begitu tersedot ke pekerjaannya sehingga Wol-hee yang dia suruh2 menjadi sedikit kesal karena diabaikan.
Wol-hee bahkan mengetes Iljimae dengan mencibir, “Aku pasti mendapat masalah kalau menikah dengan orang sepertimu.” Wol-hee menjadi patah semangat sebab Iljimae bahkan tidak memperhatikannya dan hanya berfokus pada pekerjaannya. Tapi sebenarnya, Iljimae peduli pada Wol-hee. Ketika dia selesai dengan peralatan pandai besinya, dia kembali memperhatikan Wol-hee.
Beberapa waktu kemudian, ketika metal sudah mulai mencair, Iljimae menjelaskan pada Wol-hee kalau langkah selanjutnya bisa dilaksanakan. Iljimae mengatakan kalau metalnya sekarang sedang mendidih. Wol-hee malah berkata, “Itulah yang aku rasakan!” Iljimae memandangi Wol-hee dengan terkejut lalu tersenyum.
Akhirnya, ketika emas sudah siap, Iljimae memulai fase selanjutnya – menuangkannya ke cetakan. Ketika dia mengeluarkan emas itu, benda itu sudah berbentuk bunga plum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar