Terimakasih atas kunjungannya ke blog adilablogs , Jangan lupa meninggalkan jejak berupa KOMENTAR.

Minggu, 04 September 2011

Sinopsis Oh! My Lady Episode 2


Setelah mendapatkan janji CEO The Show Company, Shi Joon, yang akan mempekerjakannya kalau dia sukses membawa Min Woo ke acara musik mereka, Kae Hwa memutuskan untuk mencoba. Yang pertama dilakukannya adalah browsing di internet untuk mencari latar belakang, kepribadian, dan hobi Min Woo. Kemudian, dia membuat proposal yang intinya berisi tentang Min Woo yang harus menaikkan ketenarannya dan menuangkan seluruh jiwanya ke dalam akting.
Shi Joon sebenarnya ingin meyakinkan Min Woo sendiri. Makanya, dia mencari artis itu ke gym. Manajernya Min Woo ikut campur soalnya pertemuan dengan sang artis mempunyai aturan yang ketat. Tapi, Shi Joon sesungguhnya sudah mengenal Min Woo secara pribadi. Awalnya, Min Woo memang tidak dapat mengenali Shi Joon. Tapi perlahan-lahan dia ingat juga mantan gurunya itu.
Mereka pergi ke restaurant terdekat dimana Shi Joon langsung menceritakan tentang acara musiknya. Min Woo mengambil naskahnya dan memberikan jawaban yang sangat jauh dari kesopanan dan mengatakan kalau dia akan meminta manajernya untuk melihat naskah itu.
Min Woo sangat tidak matang dalam peranannya, dan fakta bahwa dia sekarang berada di posisi yang lebih kuat, serta mengingatkan Shi Joon sesuatu yang dulu sudah ia katakan – bahwa Min Woo tidak akan mampu menjadi aktor dalam waktu sepuluh tahun. Min Woo bilang bahwa tidak ada keberatan akan tetapi, saat ini dia benar-benar menampar Shi Joon. Pada kenyataannya, ketika dia meninggalkan Shi Joon dan bergabung dengan manajernya, dia mengatakan bahwa sudah dengan sengaja memilih restaurant itu untuk mengintimidasi Shi Joon.
Karakter baru: Jung Ah. Dia memulai karir aktingnya dari dunia musik. Dia juga seorang Koreografer. Jung Ah bergenit-genit dengan teman kuliahnya, yang sebenarnya bukan masalah kalau saja dia tidak menikah – dengan Shi Joon.
Kae Hwa ngeri pada ide tidak tahu malunya dengan memberikan proposalnya pada Min Woo namun segera dihilangkannya perasaan itu dan kembali ke apartemen Min Woo. Seorang reporter sedang menggoda penjaga agar bisa masuk, ingin menyelinap ke apartemen Min Woo tapi terhenti di pintu. Di sisi lain, Kae Hwa diingat sebagai pembantu yang datang beberapa waktu yang lalu jadi dibiarkan masuk.
Dengan gugup dia memencet bel apartemen Min Woo dan kaget waktu dia dipersilahkan masuk, padahal awalnya dia mengira akan mengalami kesulitan. Min Woo menyorongkan kausnya pada Kae Hwa untuk menunjukkan lubangnya. Menyadari hal itu adalah perbuatannya, Kae Hwa meminta maaf dan berjanji akan menggantinya. Kae Hwa sudah dipecat dari pekerjaannya sebagai pembantu, jadi Min Woo bertanya-tanya apa yang dilakukannya di apartemennya. Kae Hwa langsung memperkenalkan diri sebagai pegawai The Show Company dan langsung menawari Min Woo untuk tampil dalam sebuah acara musical. Hal ini tentu saja membuat Min Woo langsung mengusir Kae Hwa dari tempat itu.
Dia tidak boleh menyerah begitu saja. Jadi dia membuntuti Min Woo ketika dia akan masuk ke mobil dan bahkan melompat ke dalam mobil untuk mengatakan maksudnya. Kae Hwa mengingatkannya pada wawancara baru-baru ini dimana Min Woo menyatakan keinginannya untuk berhasil dalam dunia akting ketimbang hanya pamer kegantengan. Lebih jauh, Kae Hwa bahkan sudah menonton dramanya Min Woo dan menemukan bahwa karakter yang dia perankan kurang pendalaman. Dia menyerahkan proposalnya pada Min Woo sebelum keluar dari mobil tapi Min Woo malah melemparnya keluar.
Teman Kae Hwa, Bok Nim, menasehati Kae Hwa untuk menyerah saja. Untuk mendapatkan persetujuan Min Woo sangatlah sulit tapi, The Show Company bisa saja tidak mempekerjakannya – bagaimana kalau mereka hanya mengucapkan janji kosong. Kae Hwa merasa patah semangat setelah kejadian hari ini. Tapi dia belum menyerah. Yakin dengan taktiknya, dia memperingatkan kawannya bahwa dulu waktu masih menjadi reporter, dia pernah mencatatkan sebuah interview sukses.
Min Ji menelpon ibunya soal biaya belajar pianonya. Kae Hwa segera pergi ke akademi tempat Min Ji dan memberikan uang pada putrinya. Meski masih kecil, Min Ji adalah gadis yang cerdas. Dia bilang bahwa dia tidak yakin apakah harus menelpon ibunya atau ayahnya untuk meminta uang. Dia juga bilang kalau ibu tirinya lebih suka bilang dipanggil Unni ketimbang ajumma. Sebenarnya, dia juga tidak ingin meminta tapi dia sangat memerlukan baju baru untuk recital pianonya.
Kelihatannya manis bagaimana Kae Hwa menenangkan Min Ji dan memberikan jawaban positif. Memang tidak menyenangkan bila mendengar tentang ibu tiri yang ingin dipanggil unni dan terlambat menjemput Min Ji. Tapi, Kae Hwa malah mengatakan bahwa unni kedengarannya lebih gampang. Dan untuk baju baru, Kae Hwa berjanji akan membelikannya.
Agar bisa segera membawa putrinya pulang, Kae Hwa harus mendpatkan pekerjaan itu. Dan hal ini memaksanya untuk mendapatkan kesuksesan. Dengan semangat baru, Kae Hwa kembali ke apartemen Min Woo dan menemukan kalau penjaga sedang beradu mulut dengan seorang supir taksi. Supir itu sudah dibayar untuk mengantarkan seorang anak kecil ke alamat itu, tapi penjaga itu tidak menerima sembarang anak. Dia juga tidak bisa membiarkan supir itu naik ke pemilik apartemen.
Penjaga itu merasa tenang saat melihat kedatangan Kae Hwa, yang begitu saja langsung menyerahkan anak gadis itu padanya. Kae Hwa akan pergi ke apartemen 702 – apartemen Min Woo – dan dia senang karena membiarkan pembantu yang mengurus hal rumit seperti ini. Kae Hwa sangat terpojok dan tidak tahu harus melakukan apa. Dia mencoba mengobrol dengan gadis itu. Tapi gadis itu tetap saja diam. Dan di atas itu semua, Kae Hwa sangat ingin pergi ke toilet. Dia sudah tidak tahan lagi dan bahkan celananya sudah basah. Karena tidak ada yang menjawab bel, maka Kae Hwa merasa bahwa dia harus masuk sendiri dan menjaga anak itu.
Min Woo sedang tidak ada. Dia pergi ke kantor manajernya, yang terpaksa harus menghentikan pembicarannya dengan bosnya. Manajernya bilang kalau dia tidak boleh berganti agen saat ini, sang manajer yakin kalau Min Woo akan menandatangani ulang kontraknya dengan persyaratan yang sama, sebab dia memegang kartu khusus.
Min Woo mengernyit dan melawan manajernya. Dia harus diingatkan pada sebuah kejadian di masa lalu – dimana Min Woo telah dituduh melakukan tindak pemukulan (yang tidak pernah dia lakukan) – yang dilakukan oleh orang yang hanya ingin mendapatkan keuntungan dari sang bintang. Manajernya meminta Min Woo untuk tetap diam dan dia akan membereskan segalanya untuk Min Woo. Dia sadar kalau manajernya sedang menggunakan kelemahannya dan ini merupakan sebuah tiupan besar. Dia bahkan tetap dia waktu berkendara pulang.
Saat masuk ke dalam rumah, Min Woo melihat dua sepatu asing disana dan tahu bahwa sedang ada orang di dalam. Dia beraggapan kalau gadis itu adalah putrid Kae Hwa dan menyadari bahwa wanita itu datang untuk meyakinkannya melakukan pentas musik itu. Min Woo mengusir kedua orang itu dari rumahnya. Karena panic dan kehabisan ide, Kae Hwa berteriak kalau gadis kecil itu adalah putrinya. Min Woo jelas tidak percaya. Dia menyimpulkan kalau Kae Hwa mengarang cerita itu untuk menerornya. Dia mengusir mereka keluar tanpa peduli pada tangisan gadis itu.
Tapi itu tak berlangsung lama, sebab Kae Hwa menggedor-gedor pintu apartemen Min Woo dan memanggil namanya. Min Woo tidak bisa membiarkan hal it uterus karena banyak orang yang tinggal di dekat situ. Jadi, Kae Hwa bisa masuk kembali ke dalam.
Kae Hwa menunjukkan pada Min Woo sebuah kertas yang dibawa si gadis kecil – yang ternyata bernama Ye Eun. Kertas itu ditandatangani oleh Yeon Hee – ibu Ye Eun. Min Woo bilang bahwa dia tidak kenal siapa ibu gadis itu tapi reaksi Min Woo menunjukkan sebaliknya. Jelas sekali kalau dia tahu Yeon Heed an sadar bahwa Ye Eun bisa saja putrinya. Tapi, Min Woo bersikeras kalau Yeon Hee bisa saja orang gila.
Min Woo mencoba berbicara dengan gadis itu tapi emosinya meledak karena Ye Eun tetap saja dia dan malahan dia berteriak pada gadis itu. Min Woo pusing dan sama sekali tidak mau berurusan dengan semua itu. Dia berteriak pada Kae Hwa dan memintanya untuk mengurus gadis itu. Kalau diabaikan juga tak apa. Kalau mau dibesarkan sebagai anaknya juga oke.
Min Woo pergi menemui Tae Gu, temannya, yang mengelola toko kepunyaan Min Woo. Dia bertanya pada Tae Gu apakah mendengar berita tentang Yeon Hee – dimana dia tingggal dan apa ada nomer telponya. Tae Gu mengatakan bahwa baru-baru ini Yeon Hee datang padanya dan menanyakan alamat Min Woo. Tapi wanita tidak meninggalkan alamatnya. Min Woo meminta Tae Gu untuk mencari tahu keberadaan Yeon Hee.
Sementara itu, Kae Hwa ditinggal untuk menjaga Ye Eun di apartemen Min Woo. Dia memikirkan putrinya dan mendesah, “anak-anak banyak menderita karena orang dewasa”. Lalu mengirimi putrinya sms. Bok Nim – teman Kae Hwa yang terobsesi pada Min Woo – mengirimi Kae Hwa sms dengan sebuah berita baru. Min Woo membuat skandal baru dengan teman wanitanya, tapi Kae Hwa berpikir bahwa itu tidak bisa dibandingkan dengan apa yang terjadi di rumah. Kemudian Kae Hwa dapat ide. Hanya dia yang tahu soal Ye Eun dan dia bisa menggunakan rahasia ini untuk mengendalikan Min Woo.
Paginya, Min Woo menemukan Kae Hwa dan gadis itu di dapurnya. Kae Hwa memintanya untuk berbicara sebentar. Kae Hwa melancarkan aksi terornya. Dia bilang dia mau membantu Min Woo menangani Ye Eun asalkan dia mau tampil dalam acara musik itu. Min Woo adalah bintang top dan apabila berita Ye Eun muncul ke permukaan, maka karir Min Woo bisa hancur. Kae Hwa mengancam akan berbicara pada pers. Min Woo tidak takut, jadi Kae Hwa mengancam dengan mengatakan kalau dia sudah mengambil foto surat itu dan Ye Eun. Min Woo merebut handphone Kae Hwa, tapi dia buru-buru bilang kalau datanya juga sudah disimpan di tempat lain.
Min Woo kemudian malah menantang Kae Hwa untuk menyebarkan informasi itu. Dia punya pengacara dan manajer dan dia tidak takut pada ancaman itu. Dia mengusir Kae Hwa dari apartemennya. Kae Hwa khawtir, “seharusnya tidak berakhir seperti in!”
Min Woo ditinggal sendiri bersama Ye Eun. Dia masih harus berjuan memikirkan cara apa yang harus dilakukan pada gadis itu, gadis bisu yang tidak diinginkan. Pertama-tama, Min Woo pergi ke mobilnya. Sayangnya, dia menemukan wartawan gossip sedang berkemah di dekat mobilnya. Terpaksalah Min Woo jalan kaki sambil menutupi wajahnya dan membawa Ye Eun ke kantor polisi. Dia ingin meninggalkannya disana. Tapi petugas polisi malah menyuruhnya untuk melengkapi laporan – bagaimana gadis itu diterlantarkan, dimana serta kontak person!
Min Woo tidak mau melakukannya, dan salah satu petugas polisi mulai mengenalinya. Dia menyangkal hal itu dan dengan cepat meninggalkan kantor polisi. Di jalanan, Min Woo dikenali oleh fans wanitanya. Mereka mendekati Min Woo yang berusaha keras untuk bersikap santai. Min Woo berlari sambil memboyong Ye Eun sampai dia terbebas dari fansnya.
Min Woo meletakkan kembali Ye Eun yang kemudian asik bermain. Untuk beberapa saat, Min Woo berpikir sudah kehilangannya, dan ketika dia melihat Ye Eun, sebuah ide muncul. Ini kesempatan emas untuk meninggalkannya… Min Woo mulai berbalik untuk kabur, tepat ketika fansnya muncul…

Tinggalkan Sebuah Komentar Yaaa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar