Terimakasih atas kunjungannya ke blog adilablogs , Jangan lupa meninggalkan jejak berupa KOMENTAR.

Minggu, 04 September 2011

Sinopsis Oh! My Lady Episode 8


Melihat Kae Hwa pergi bersama Shi Joon, Min Woo pulang ke rumah dengan kue-nya. Selama perjalanan pulang, dia terus bergumam kalau Kae Hwa sangat berani karena mau pergi dengan seorang pria di malam hari. Kemana dia bakal pergi malam-malam begini? Dia memberikan kue-nya pada penjaga.
Min Ji keluar menemui ibunya di taman terdekat dimana dia berterima kasih pada Shi Joon atas kue-nya. Dia bertanya apakah ibunya pegawai yang baik. Sementara Kae Hwa terlihat waswas, Shi Joon memberikan jawaban yang melegakan. Bukan hanya dia pegawai yang baik, tapi juga punya pangkat sebagai Manajer Perencanaan.
Shi Joon lalu menyingkir untuk membiarkan mereka berdua menikmati pesta pribadi meski dia tetap melihat dari kejauhan. Min Ji berkata kalau dia sedikit membual di sekolah hari ini yang membuat Kae Hwa berkerut. Dia berkata kalau teman sekelas-nya bercerita tentang bagaimana orang tuanya pergi ke acara musikal. Min Ji mengatakan pada teman-nya itu kalau ibunya membuat acara musikal.
Ketika Kae Hwa tiba di rumah, Min Woo berpura-pura tak peduli tapi menatap Kae Hwa penuh curiga. Dari mana saja dia? Min Woo semakin curiga waktu dia bilang kalau baru dari tempat kerja dan benar-benar menikmatinya. Ketika sedang memikirkan hubungan antara ibu dan anak, dia lupa pada Min Woo yang marah.
Min Woo menanyakan pendapat Kae Hwa tentang kencan – apa dia banyak berkencan? Dia menjawab kalau suaminya adalah satu-satunya pengalaman kencannya meski begitu dia sangat menikmati popularitasnya ketika masih muda. Min Woo kemudian mencoba memberi nasehat pada Kae Hwa tentang berkencan khususnya tentang masalah diperalat oleh pria yang sudah menikah yang merupakan sesuatu yang harus dia hindari. “Kau seharusnya hidup dengan tenang dan memikirkan anakmu!” Tak heran, Kae Hwa langsung mencemooh karena diberi nasehat hidup oleh seorang Sung Min Woo.
Kae Hwa memberikan rekaman acara kelas Ye Eun karena Min Woo tidak bisa pergi ke sekolah seperti orang tua lainnya. Meski dia tidak ingin menonton rekaman itu, dia memutarnya juga dan tersenyum melihat Ye Eun menari bersama teman sekelasnya. Dia bahkan marah ketika seorang anak laki-laki menarik rambut Ye Eun dan protes, “Dia anak nakal!” Min Woo pergi tidur dengan senyum menghiasi wajahnya.
Keesokan harinya, Kae Hwa memulai harinya dengan kecepatan penuh sementara Min Woo sama sekali tidak melakukan apa-apa sebab, semua acaranya dibatalkan. Dia diasingkan saat Kae Hwa menelpon dan bersiap pergi. Byung Hak sudah lelah menjaga Min Ji jadi dia meminta Kae Hwa untuk mengambil putri mereka kembali. Sebegitu menderitanya hingga dia mau membayarkan sewa rumah baru bagi Kae Hwa dan Min Ji. Mantan istrinya memintanya untuk bersabar sedikit lagi, jadi dia bisa mandiri sebelum mengambil Min Ji kembali.
Produser Eom mendengar kalau The Show Company sedang mengadakan audisi untuk mencari pengganti aktor yang dipecat – yang nyatanya, malah bekerja padanya. Eom berkata kalau dia sedang mengerjakan sebuah proyek besar – memang dia belum mendapat ijin. Tapi saat dia sudah dapat nanti, dia akan menenggelamkan semua orang dan itu adalah akhir dari The Show Company. Dia bahkan sudah dapat penyandang dananya. Sementara itu, acara audisi berjalan baik dan para peserta menunjukkan kebolehan mereka.
Min Woo sendirian di rumah. Dia bosan dan akhirnya mendapat ide untuk pergi ke acara audisi itu. Bukankah baik bila bintang utamanya juga hadir di acara audisi itu, kan? Min Woo tiba disana ketika audisi sudah selesai dan dia pun menawarkan untuk membelikan semuanya makan siang. Suasana berubah jadi tegang waktu Jung Ah bergabung bersama selingkuhannya. Shi Joon mengeras dan Kae Hwa, yang tahu masalah pernikahan pasangan ini, memperhatikan. Kae Hwa turut sedih atas apa yang terjadi pada Shi Joon dan akhirnya terlihat sangat cemas, yang berhasil menarik perhatian Min Woo. Suasana masih tegang hingga Shi Joon keluar dari tempat itu, yang membuat pegawainya mengikutinya keluar juga. Jung Ah dan pasangannya ditinggal.
Kae Hwa menemani Shi Joon kembali ke kantor dengan mobilnya. Karena keadaannya sangat tidak nyaman, dia mengabaikan telpon dari Min Woo. Min Woo menelpon lagi. Kae Hwa menerimanya, menggumamkan sesuatu lalu cepat-cepat menutupnya. Lagi-lagi, Min Woo diasingkan!
Shi Joon menebak bila Kae Hwa tahu apa yang terjadi. Kae Hwa mengakuinya dan meminta maaf. Hal ini membuat Shi Joon bisa sedikit terbuka. Mereka pergi ke taman dan Shi Joon mengaku kalau istrinya menginginkan lebih dari yang bisa dia berikan. Kae Hwa dengan hati-hati berkata kalau Shi Joon tahu tapi tidak memberikannya.
Yu Ra menantikan telpon dari Min Woo sejak terakhir kali dia meninggalkan pria itu di apartemennya. Dia bertanya-tanya bagaimana caranya mendapatkan perhatian Min Woo lagi. Dia lalu mengiriminya sms tapi sms ini ditujukan buat orang lain yang memberitahukan kalau dia sakit. Seolah-olah dia salah kirim sms!
Ketika mereka bertemu, Yu Ra bertanya sudah berapa kali Min Woo mengabaikan kontrak manajemennya? Apakah dia tidak tertarik untuk bergabung dengan yang lebih besar? Min Woo memberikan jawaban yang tidak jelas tentang bekerja bersama-sama dengan orang-orang yang selama ini sudah selalu dengannya. Akan tetapi, Yu Ra sedikit ragu sebab, perusahaan tempat Min Woo bernaung sedang mengalami kemunduran. Dia harus memikirkan masa depannya bukan kesetiaan pada manajer.
Reporter Han sampai di kantor untuk mencari informasi tentang Min Woo dan mencoba membujuk Kae Hwa yang saat itu sendirian. Dia bertanya kenapa Min Woo memilih proyek ini padahal ini bukan hal yang dinantikan dari aktor sekelas Sung Min Woo dan curiga kalau dia punya alasan tersembunyi.
Kae Hwa tidak kelihatan curiga pada orang ini tapi dia cukup pintar untuk tidak membicarakan keputusan Min Woo. Kae Hwa berkata pada Han kalau dia tidak punya informasi apa-apa dan berpura-pura tidak tahu apa-apa tentang masalah tersebut yang membuat Han sekali lagi gagal.
Saat Kae Hwa sampai di rumah malam itu, Min Woo sedang menunggunya dan mengomel karena dia terlambat. Padahal, biasanya Min Woo akan bersikap tak peduli dan dingin. Alasan kemarahan ini jelas ketika Kae Hwa melihat setumpuk kotak di jalan masuk. Min Woo berpura-pura tidak tahu menahu tentang benda-benda tersebut dan meminta Kae Hwa untuk membukanya.
Kae Hwa terkejut saat dia membuka kotak itu. Ada sangat banyak teddy bears. Dia heran kenapa Min Woo memesan banyak mainan untuk dirinya sendiri. Min Woo kemudian dengan kesal menyebut Ye Eun. Bukan mau membanggakan diri, Min Woo menjelaskan kalau dia memperhatikan Ye Eun memandangi boneka saat terakhir kali mereka keluar.
Kae Hwa berteriak gembira ke Ye Eun lalu menumpuk boneka itu di tangannya. Ye Eun tersenyum lebar dan menerimanya dengan senang. Min Woo tidak berkata apa-apa dan hanya menepuk kepala gadis kecil itu lalu pergi. Dia ikut senang karena Ye Eun menyukai hadiahnya. Ketika Kae Hwa meletakkan Ye Eun di tempat tidurnya, dia berkata pada Ye Eun yang tidur, “Ye Eun, kau mencairkan ayahmu. Kau pasti sudah mulai memasuki hatinya sekarang!”
Kae Hwa beraksi. Dia membersihkan foto Min Woo yang dicoret-coret Ye Eun. Dia bahkan membuatkan Min Woo snack sebelum dia meminta. Kae Hwa mengeluh tentang banyaknya hal yang harus dia pelajari tentang musik. Dia sudah membuka-buka bukunya dan masih ada banyak hal yang harus dipelajari. Min Woo berharap acara musikal itu akan menjadi heboh yang membuat Kae Hwa menyetujuinya. Tapi dia membuat Min Woo jadi kesal ketika menambahkan, “Seandainya untuk presiden!” Min Woo tidak melihat apa hebatnya Shi Joon dan membuat Kae Hwa membuat daftar kebaikan Shi Joon. Dia bergairah pada pekerjaannya, yang sulit ditemukan dalam diri seseorang.
Ada banyak alasan pribadi kenapa Kae Hwa ingin agar acara musikal itu sukses. Dia tidak akan bisa bekerja lagi kalau acaranya gagal. Dia selalu dianggap orang lain dan memiliki kartu namanya sendiri sudah merupakan hal ajaib. “Sudah bertahun-tahun sejak aku memiliki kartu dengan namaku di atasnya. Aku punya kartuku sendiri dan tempat kerjaku – apa kau tahu betapa menyenangkan sekali rasanya? Orang terkenal seperti kau tidak akan tahu!”
Shi Joon tiba di rumah dan menemukan kamar istrinya kosong. Ini saat yang sangat menyedihkan. Dia memandangi foto sepasang suami istri yang sangat bahagia. Jung Ah sendiri sedang berada di kantor dimana selingkuhannya menemuinya. Pria itu mengatakan kalau Jung Ah keliru sudah membawanya bertemu suaminya pada saat makan siang. Itu adalah ketidaksopanan baik baginya dan Shi Joon.
Semuanya berjalan baik bagi Kae Hwa dan sekarang waktunya untuk bersantai. Tepat ketika Kae Hwa mulai merasa bangga pada diri sendiri, kantor mendapat berita mengejutkan: dana investasi mereka belum keluar juga. Shi Joon merasa harus ikut campur dan pergi untuk menemui investor untuk menyelesaikan masalah ini. Sementara Kae Hwa ketakutan, para pegawai yang lain berkata kalau hal ini sering terjadi dalam industri musik dan berspekulasi kalau ada seseorang yang menuntut investasi yang akan menjadi milik mereka.
Min Woo mengadakan acara jumpa fans lagi. Seperti biasa, kakinya mulai bergoyang dengan gugup saat pertanyaan mengarah ke soal akting. Dia memberikan jawaban umum dengan mengatakan kalau dia ingin menantang dirinya dalam proyek ini. Setelah acara itu, Yoon Seok menerima telpon dan menyampaikan berita yang sangat menggembirakan: The Show Company kehilangan investasinya. Dia senang karena Min Woo tidak lagi harus melakukan acara musikal itu. Dia sangat putus asa ketika dipaksa membiarkan Min Woo bergabung dalam acara itu, jadi sekarang dia senang karena sudah mendapatkan apa yang dia inginkan tanpa campur tangan.
Tapi Min Woo belajar untuk memikirkan orang lain selain dirinya, dan bertanya apa yang akan terjadi pada perusahaan itu. Ketika dia mendengar kalau The Show Company sudah pasti akan bangkrut, dia terlihat kaget. Meski begitu, dia berpura-pura senang untuk Yoon Seok.
Shi Joon, yang sedang menunggu untuk mendapatkan kesempatan berbicara dengan investor, melihat Eom muncul dari pertemuannya sendiri dengan investor. Shi Joon dapat menerka apa yang terjadi. Eom berkoar jika dia telah berhasil mendapatkan dana yang seharusnya untuk Shi Joon. Dengan proyek besarnya, dia mampu menarik investor ke sisinya, dengan bantuan pelican aka uang sogokan.
Min Woo berpikir apakah Kae Hwa sekarang sedang menangis di suatu tempat dan dia terlihat ragu apakah harus menelponnya. Yoon Seok merasa ada yang aneh pada reaksi Min Woo dan mengikuti mobilnya. Dia bingung karena mereka malah tiba di kantor The Show Company.
Di dalam, Kae Hwa sedang sibuk mencari kartu bisnisnya saat Min Ji menelpon. Min Ji tidak sabar ingin membawa ibunya ke sekolah untuk bicara di kelas tentang pekerjaannya. Kae Hwa tidak bisa memberitahunya kalau dalam seminggu pekerjaannya mungkin sudah tidak ada, jadi dia setuju.
Min Woo ingin mengatakan sesuatu tapi tidak punya ide, jadi dia hanya menonton dengan tenang dan tidak terlihat di depan pintu. Kae Hwa tidak tidak memperhatikan tapi setidaknya dia memilih momen ini untuk berbicara pada dirinya sendiri. Kae Hwa: “Min Ji bagaimana kalau aku dipecat dari sini? Aku tidak punya tempat untuk pergi. Dimana aku akan mendapatkan pekerjaan di usia seperti sekarang? Sebuah keajaiban aku mendapatkan pekerjaan disini. Aku punya orang yang bisa aku sebut teman dan mengakui pekerjaanku.”
Dia tahu kalau sekarang bukan saat yang tepat untuk turut campur. Min Woo malah menemui Shi Joon dan meminta waktu untuk berbicara. Mereka pergi ke loteng. Sementara itu, Yoon Seok menguping pembicaraan tersebut. Shi Joon bisa menebak kedatangan Min Woo, dia adalah bintangnya dan pasti kecewa acara itu dibatalkan. Shi Joon membenarkan kalau mereka kehilangan investor tapi berkata karena belum ada keputusan jadi dia harus menunggu.
Karena sudah mendapatkan pokok pembicaraannya, Yoon Seok pergi, dia terganggu pada ketertarikan Min Woo. Sementara itu, Min Woo tidak menerima jaminan Shi Joon dan menganggapnya omong kosong.
Kae Hwa akan pulang tapi dia memarkir dua mobil yang terparkir di depan gedung sebagai mobil Min Woo dan Shi Joon. Karena mereka berdua tidak ada di dalam kantor, maka Kae Hwa menuju loteng dengan penasaran dan tiba tepat disana ketika Shi Joon mengungkapkan kalimat keras kepalanya kalau dia akan mengatasi permasalahannya.
Min Woo melihat bahwa tidak ada rencana yang jelas dan berkata, “Biar aku bantu!” Berapa biaya produksinya? Ide bahwa Min Woo akan memakai uangnya untuk acara musikal itu terdengan sangat mengejutkan dan konyol hingga Shi Joon tidak memercayainya. Shi Joon menganggapnya sebagai penghinaan dan bertanya apakah Min Woo ingin dipukul. Jadi Min Woo menantang, “Kalau begitu, pukul saja aku!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar